23. Jihoon,I Need You

2.9K 435 84
                                    

pyeeeoooonggg/? 

ai em back manteman

langsung sj ini dia/?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku akan menyuruh Pinky datang kemari untuk menemanimu. Aku harus pulang sekarang, Yongguk sudah menungguku dibawah."

🍉🍉🍉

"Jiㅡ can't you stay here?" ucap Guanlin yang masih terbaring lemah dan membuat Jihoon berbalik untuk yang kedua kalinya.

"Ji? Jiqieong? Iya aku akan membawanya kesini lin. Tenang saja" Jawab Jihoon terlihat tergesa-gesa seolah ingin dengan sesegera mungkin pergi dari ruangan ini.

hatinya berdenyut nyeri,sangat.

sadarlah Park Jihoon! Kau tidak pernah dianggap. Sebaik apapun hal yang telah kau lakukan untuknya kau tak pernah berarti dimatanya!

"I need you,not Jieqiong" Jawab Guanlin dengan tegas yang membuat Jihoon bungkam tak berkata-kata.

"Yongguk menelponku! Sepertinya dia akan mencibir karena terlalu lama menunggu! Aku pergi dulu ya! Jangan ragu untuk menelepon kalau kau butuh pertolongan!" Ucap Jihoon langsung keluar tanpa menunggu jawaban dari Guanlin,Jihoon seolah ingin menghindar dari tatapan memohon Guanlin dan cepat-cepat pergi dari ruang rawat Guanlin dengan langkah yang tergesa-gesa

Jihoon berlari di sepanjang koridor rumah sakit tak peduli derap kakinya yang mungkin saja mengganggu para pasien rumah sakit,namun Jihoon seolah tak peduli dan langsung memencet tombol lift sesampainya di depan lift.

Setelah masuk ke dalam lift Jihoon langsung menutupi kepalanya dengan tudung hoodie miliknya dan kepala yang masih terus menunduk kebawah.

ting!

Jihoon langsung menegakkan kepalanya dan melangkahkan kakinya keluar dari lift menuju area parkir.

Mengapa tidak menunggu di lobby? Ya jelas tidak. Jihoon membawa mobilnya sendiri yang sedari kemarin diletakannya di parkiran,untuk apa dia meminta bantuan Yongguk untuk menjemputnya?

Itu hanyalah sebuah alasan agar Jihoon bisa menghindari tatapan mata dan perkataan Guanlin yang perlahan-lahan membuka memori kenangan buruknya dengan Guanlin,Jihoon hanya berusaha menghindarinya.

Terkadang hal yang paling mudah untuk menyelesaikan masalah adalah berhenti untuk peduli. ㅡpjh

🍉🍉🍉

"Urus semua administrasinya,saya yang akan menanggung biaya rumah sakit pasien atas nama Lai Guanlin"

"Baik,sajangnim"


🍉🍉🍉

Guanlin duduk termenung di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai alat bantu pernafasan yang baru saja dilepas oleh perawat rumah sakit karena pernafasannya yang sudah mulai teratur namun selang infus masih menghiasi tangan kanannya.

Semenjak saat Jihoon meninggalkanya beberapa hari yang lalu,tidak ada yang menanyakan kabarnya,tidak ada yang memberi ucapan "Cepat sembuh Guanlin!", dan mirisnya lagi,tidak ada yang menjenguknya selain Jihoon.Orangtua yang tak lain harapan terakhir miliknya pun enggan untuk sekedar menunjukkan batang hidungnya pada Guanlin.

"Guanlin yang malang" ucap Guanlin cekikikan sendiri didalam ruangan yang didalamnya hanya dirinya seorang.




tok tok

stalker? ; panwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang