Chapter I :Orang Ganteng Sih, BEBAS.

119 6 0
                                    

"Adam, bangun. Ini udah jam pelajara olah raga cewek." Kata Melfi sambil menggoyang goyangkan tubuh Adam yang tertidur di bangku penonton lapangan sekolah, di kelilingi oleh puluhan anak perempuan dari kelasnya.

Adam menengok ke kanan dan ke kiri, melihat setiap pasang wajah yang sedang memerhatikan wajah bangun tidurnya yang menurut orang orang, lumayan ganteng.

Dia menyipitkan padangan melihat ke arah Melfi, dan melihat matanya dengan jarak yang kurang dari sejengkal. tentu kelakuannya membuat Melfi malu setengah mati. Sambil tersenyum, Adam mengusap pucuk kepala Melfi, lalu berkata dengan lembut, "makasih ya, udah bangunin."

Melfi yang sudah tidak bisa membendung rasa malunya lagi, cepat-cepat membalikkan badan sambil memegangi pipinya yang semerah jambu.

"Bu-bukan apa-apa kok"

Semua wanita yang ada di sana memandangi Melfi dengan tatapan membunuh, kenapa harus dia?

Adam berjalan sedikit dari tempat tadi dia berbaring, melihat area di depannya yang cukup kosong, meminta beberapa orang gadis yang sedang berdiri di sana untuk minggir, mengambil ancang-ancang, sebelum akhirnya berlari dan salto depan beberapa kali yang di akhiri dengan loncatan indah di ujung lapangan.

Semua pasang mata memandangnya dengan takjub, seperti melihat sirkus gratis.

Adam melambaikan tangan nya sambil berlalu kepada para wanita yang masih terkagum-kagum dengan rentetan aksi akrobatik yang tadi di tunjukan oleh Adam.

Adam mengambil handphone nya dari kantong dan merekam suaranya sendiri, "tutupi kekurangan mu, dengan kelebihan"

kekurangan Adam adalah dia sering tidur di sembarang tempat, tapi dia dapat menutupinya dengan cara mengalihan perhatian cewek cewek dengan rentetan akrobatik tadi. Untung dia dari klub akrobatik.

Dia berjalan santai menuju ruang ganti laki-laki, padahal jam olah raga laki-laki sudah berakhir sedari tadi, tapi dia tetap santai. mengganti baju olah raganya dengan seragam SMA, berjalan menuju kelas, seperti tadak ada masalah.

Dia mengirim chat ke temannya yang sudah ada di dalam kelas.

To: Hadi
Di, bantuin gua masuk dong.

Yang harus di lakukan Adam sekarang hanya tinggallah menunggu Hadi beraksi dari balik pintu. Tidak menunggu terlalu lama, dari dalam terdengar suara keributan. entah apa yang terjadi, Adam pun tak tahu.

Yang jelas, setelah di samping pintu ada kode suara petikan tangan, dengan secepat kilat Adam langsung masuk dan duduk si bangku paling dekat pintu. pura pura tida tahu dengan apa yang terjadi, sambil menatap kosong ke luar jendela.

Pak Danis yang baru selesai menenangkan seisi kelas, tersenyum melihat Adam yang sedari awal pelajaran tidak terlihat, tiba -tiba sudah duduk di bangkunya tanpa merasa berdosa.

"Adam" panggil Pak Danis.

"Iya, ada apa pak" jawab Adam sopan, sambil merapikan posisi duduknya.

"Kamu pikir bapak nggak tau."

"Nggak tau apa ya pak?"

"Kamu baru datang kan? Minta tolong sama Hadi membuat keributan, entah gimana caranya, terus masuk dengan wajah polos seperti tak berdosa. Iya kan?"

"Aaa... Iya pak, kok bapak bisa tau? Hehe.."

"Cara kamu itu udah basi. Sekarang kamu sama Hadi maju, bapak punya dua pilihan, antara nyanyi atau berdiri."

Dari kedua pilihan yang tadi, sudah jelas mereka akan memilih bernyanyi bersama.

Mereka menyanyikan lagu jomblo happy, Hadi yang mengisikan suara perempuannya. Seperti sudah persiapan sebelumnya, mereka saling sahut menyahut untuk mengisi suara dari sama yang lain.

[Hiatus] The Greates Books: rahasia didalam majapahitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang