Chapter VIII: Kejutan didalam bus

19 3 2
                                    

Adam telah rsmi terpilih sebagai pemilik kitab barat. Yang dia bingungkan sekarang adalah bagaimana cara mengeluarkan nya dari tangan.

"Fafnir, ini cara ngeluarin buku nya gimana?" tanya Adam tanpa basa-basi.

"Coba aja kamu peragain lagi pegang kitab, terus bayangkan dengan sungguh-sungguh. Nanti juga keluar sendiri."

Adam membuka tangan nya seperti sedang memegang buku, lalu kitab Barat langsung keluar dari tangan nya, dan lambang yang ada di telapak tangan nya pun menghilang menyisakan lingkaran kosong.

Saat Adam menutup kitabnya dan membayangkan nya masuk. kitab itu langsung masuk kedalam telapak tangan Adam dan lambangnya pun kembali.

Fafnir hanya tersenyum melihat Adam yang masih terheran-heran dengan mekanisme penyimpanan yang sangat sederhana ini.

"Eh, ngomong-ngomong, udah berapa lama kita disini?" tanya Adam yang baru sadar dari keasikan nya terhadap hal-hal yang baru pertama kali dia rasakan. Dan disaat dia melihat jam dii tangan nya, dia melonjak kaget, "Udah jam empat sore?!"

Adam langsung berlari ke arah gerbang besar yang entah sejak kapan sudah tertutup. fafnir yang melihat Adam panik langsung terbang cepat ke arah gerbang dan menghalangi Adam.

"Sebentar Adam, jangan buru-buru. Emangnya kamu mau kemana?" tanya Fafnir sedikit sopan.

"Ya balik ke bis lah! Jangan ngalangin dong, mungkin sekarang bis nya udah jalan, mungkin." Jawab Adam panik.

"Menuju bis sekolah? Kalau begitu, selamat datang didalam bis sekolah." kata Fafnir sambil membuka gerbang dengan tangan kecilnya.

Udara AC langsung menerka wajah Adam saat gerbang dimensi dibukakan oleh Fafnir. Ternyata gerbang itu langsung terhubung dengan bis sekolah Adam yang sedang berjalan!

Adam masuk kedalam bus dan menutup gerbang dimensi dengan sedikit rasa takjub yang masih tertinggal.

"Woi! Kamu ngapain buka-buka pintu segala! bahaya tau!" teriak supir bis mengagetkan Adam yang tadi masih terdiam.

"Maaf pak, tadi saya bengong." jawab Adam sambil menunduk meminta maaf.

Pak supir bus hanya menggerutu kesal sambil mengecek kesalahan pintu yang saharusnya sudah terkunci. Adam berjalan masuk kedalam bus dengan hati-hati agar tidak mengundang perhatian.

Baru saja dia berjalan beberapa langkah dan mendongakkan kepalanya, dia langsung berbalik dengan terkejut dan mencekik leher kecil Fafnir yang terbang disebelah nya.

"Fafnir, kamu tau kita ada dimana?" tanya Adam berbisik tapi dengan suara menekan.

"Didalam bus?" jawab Fafnir ragu dengan terbata-bata karena lehernya yang tercekik.

"Bus khusus perempuan!!!" jawab Adam masih sambil berbisik.

Fafnir melihat ke sekeliling dan baru menyaddari kalau semua yang duduk adalah siswi perempuan. Fafnir melongo ke arah Adam yang sedang kebingungan.

Te He~

"Jangan malah Te He~!!!" kata Adam sambil menggoncang-goncangkan badan Fafnir. Adam mulai berfikir dengan serius bagaimana cara untuk keluar dari situasi ini. Adam melihat sudah ada beberapa sisiwi yang melihatnya dan mulai saling berbisik.

Argh... sial, mau gimana lagi. Adam mengambil sebuah microphone dari atas dasboard mobil dan mulai maju ke depan. Biar kutunjukkan bagaimana cara keluarga sirkus menyelesaikan masalah.

Setelah menarik nafas dalam-dalam, Adam berjalan dengan ke arah kursi-kursi penumpang dengan PeDe. Anak-anak mulai memerhatikan nya yang sedang tersenyum dan dengan bangga mulai berbicara.

[Hiatus] The Greates Books: rahasia didalam majapahitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang