Chapter V: Studytour

46 4 0
                                    

Semua persiapan sudah matang. Sepatu jalan, jaket angkatan, seragam SMA, teropong. Hari ini tidaklah sama dengan hari-hari yang biasanya, hari ini adalah hari studytour SMA Moh. Yamin.

Dan ini bukanlah studytour biasa bagi Adam, karena hari ini, dia akan memastikan tentang hal yang mengganggunya selama ini, aksara majapahit.

Perjalanan akan dimulai besok pagi, tapi Adam sudah siap dan akan berangkat malam ini, disaat semuanya sedang terlelap tidur. Mengapa demikian? Alasannya mudah, agar tidak berisik.

Adam membuka pintu depan rumahnya dengan amat pelan, mungkin maling pun tidak bisa mendengar suara nya.

"Ehem."

Terdengar suara dehaman dari belakang Adam, dan saat Adam menengok ke belakang, ternyata Pak Ronald sedang menggulir layar hp nya sambil duduk di ruang tamu.

Sejak kapan bapak duduk disitu? Kok bisa!? Mungkin skill gua untuk mengendap-endap memang sudah turun temurun dari ayahnya ya?

"Eh, bapak, belum tidur pak?" tanya Adam sok berbasa-basi.

"Seharusnya bapak yang nanya kayak gitu ke kamu. Tapi kayaknya bapak udah tau kamu mau kemana"

"Ahaha...." Adam jadi salah tingkah sendiri, "kalau gitu, Adam berangkat dulu ya pak."

"Mada." panggil bapak sebelum Adam benar-benar keluar dari rumah. "Jangan sia-sia kan waktu kamu ya."

"ah, iya pak." kata Adam sebelum salam kembali dan benar-benar keluar dari rumah.

Mada? Ini bukan pertama kalinya bapak manggil gua Mada, entah emang sengaja atau gua mengingatkannya ke Mada. Entahlah.

Adam sudah malas memikirkan nya dan lebih memilih pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Adam!" teriak Hadi yang sudah menunggunya di persimpangan jalan tempat mereka biasa berpisah.

"Lama banget lu, ampe lumutan gua nungguin lu disini." kata Hadi sambil menyiapkan tempat boncengan untuk Adam.

"Sorry deh, sorry. Lagian kan gua nggak minta tolong lu buat nungguin gua." kata Adam sambil naik ke atas sepeda Hadi.

"Terserah gua dong, mau nungguin lu apa enggak." kalo gitu lu seharusnya jangan marah kalo gua dateng nya lambat.

"Eh, kita kayak anak SD aja yak, naik sepeda boncengan kayak gini."

"Lah, bukannya kita emang masih SD ya?" kata Hadi sambil tetep mengayuh sepeda nya.

"Sa ae lu, bocah." kata Adam sambil memukul kepala Hadi.

"Hei Ferguso, jika kau ingin memukul orang, jangan pukul orang yang tidak bisa membalas!" kata Hadi sambil ngomel-ngomel.

"Terus, gimana, katanya lu mau bikin kejutan juga di acara studytour ini?" tanya Adam mengalihkan pembicaraan.

Mendengar pertanyaan itu dari Adam, Hadi langsung berhenti mengoceh dan tersenyum, "heh, kalau udah gua kasih tau duluan, namanya bukan kejutan lah. Pokoknya lu bakal kaget."

######

Kalau menurut penjelasan Melfi kemarin, dia lupa detail saat-saat dia menulis surat cintanya, tapi dia yakin 100% kalau dia yang menulis ya, dan dia yakin kalau dia menulis nya dengan bahasa Indonesia.

[Hiatus] The Greates Books: rahasia didalam majapahitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang