"lu beneran mau nembak dia?" Kata Hadi saat pulang sekolah.
"Ya iya lah, kan lu yang suruh buat nembak orang."
"Tapi jangan Khaylila juga kali."
"Emang kenapa, lo suka sama dia?" Tanya Adam sebelum menggigit roti sambil berjalan pulang sekolah, rumah mereka berdua searah.
"Lumayan sih."
"Terus Sheril mau di kemanain?"
"Makanya itu~
Sebelum Hadi menyelesaikan kata-katanya, Adam langsung berlari ke depan Hadi dan memperagakan seperti seseorang yang sedang menembak gebetannya.
"Oh Sheril Ananda Salsabila 'ku', Maukah engkau menjadi teman pendamping hidupku. Wkwkwk...."
"Idih, najis lo." Kata Hadi kesal, sambil berlalu melewati Adam.
"Sorry Di." Kata Adam sambil mengejar Hadi, "Tapi waktu itu lu keren banget loh."
"Nggak usah di ingetin deh" dia jadi malu sendiri.
"Kayaknya gua harus belajar banyak dari lu deh."
Itu kalimat terakhir Adam sebelum mereka berpisah di persimpangan jalan. Rumah Adam ke kanan sedangkan rumah Hadi ke kiri.
Sekarang Adam berjalan sendiri ke rumahnya. Dari belakang, terasa seperti ada aura seseorang yang mengikutinya. Dia bersembunyi di balik tiang listrik.
Walaupun Adam sudah menyadarinya sedari tadi, dia tetap pura-pura tidak tahu. Hingga di saat yang tepat, dia langsung mengagetkan si penguntit.
"DOOR!!"
Adam sukses membuat si penguntit kaget dan terjatuh ke belakang.
"Haha... udah nggak apa-apa, aku tau kok. kamu ngikutin aku semenjak keluar dari sekolah kan?"
Setelah Adam berkata seperti itu, dia baru berani menampakkan wujudnya, dan ternyata dia adalah Melfi, dia terlihat malu sendiri karena tertangkap basah oleh Adam.
Dia berjalan pelan ke arah Adam sambil menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya.
Sebenar nya Adam penasaran dengan benda yang di sembunyikan Melfi di balik punggungnya, tapi dia tetap menunggu Melfi menunjukan nya sendiri.
Saat jarak di antara keduanya sudah cukup dekat, Melfi baru berani menyodorkan benda yang dia sembunyikan sambil menunduk malu.
Adam tersenyum melihat keberanian Melfi.
"ho~ apa nih, surat cinta ya? Boleh ku buka sekarang?"
"Ah, Na- nanti aja, di bacanya." Melfi berbicara sambil memalingkan wajahnya yang memerah.
Adam mengambil dan membolak-balik surat yang baru saja di berikan Melfi. "Oke, kalau gitu, makasih ya."
Adam tersenyum dan mengusap-usap pucuk kepala Melfi lagi, dia tau letak kelemahan Melfi.
Rasanya seluruh badan Melfi langsung rontok saat tangan Adam menyentuh pucuk kepalanya. Hangat.
Disaat Adam sudah tidak terlihat lagi oleh Melfi, dia langsung terjatuh, hatinya berdegup kencang, kepalanya pusih, hangatnya tangan Adam masih terasa segar dikepalanya.
Dia tak tau bagaimana lagi mengungkapkan perasaan nya sekarang. Walaupun Melfi sudah sesenang itu, bagi Adam, menerima surat cinta adalah suatu hal yang mainstream.
Susah juga jadi orang ganteng. Itu kata-kata yang sering terlintas di kepala Adam. Sudah dari SD dia sering mendapatkan surat cinta, bahkan tidak jarang ada yang langsung mengutarakan cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] The Greates Books: rahasia didalam majapahit
AdventureAdam, seorang anak SMA yg memiliki sebuah keanehan didalam hidupnya. dia dapat membaca tulisan aksara. Sudah menjadi hal yg wajar apabila tulisan aksara kuno tidak dapat dipelajari dengan mudah, tapi berbeda dengan Adam, dia dapat membacanya dari ke...