"Datang Belakangan"
Upah lagi-lagi murah.
Tak bakal aku tuntut lebih.
Tak bakal aku paksa.
Hampir-hampir aku tak mengharap pamrih.Sudah tak muda tubuh ini.
Lemak melebar bebas tak semestinya.
Keriput tergurat makin jelas setiap hari.
Seperti kantung mata yang makin besar ukurannya.Dadaku dulu membusung dengan arogan dikecup semua lelaki.
Kini turun, kalah melawan gravitasi.
Mahkota kebanggaanku yang menundukkan semua priayi.
Mulai kendur tak lagi bisa menggigit ejakulasi.Sudah busuk jiwa ini, berkarat tak berharga.
Sudah berpuluh tahun setan bertahta tanpa laga.
Persis seperti setiap aku menerima uang haram, rasa itu datang.
Penyesalan memang datang belakangan.16 Agustus 2017