Entah kenapa kau dan aku tergoda
Mengabadikan tiap dosa
Pada perangkat yang kini merantai kitaTiap potongan adegan hanya berisi luka
Peluk penuh emosi karena jauh
Kuhentikan dengan kecup pada lehermu
Cukup satu tangan aku membuka selubung dadamu
Dan selanjutnya hanya ada desahan
Tawa kecil
Senyum lelah
Keringat
Serta kenikmatan yang terus menolak dilupakan
Kita lupa akibat dari mengekalkan sesuatu