"Pingsan"
Aku paham kami berdua kebingungan.
Hanya duduk diam di tepi peraduan.
Dia hanya tunduk diam, wajah merah malu.
Dia telah jadi istriku, tapi lidah pun kelu.Tekad kukumpul, jariku membuka jilbabnya.
Rambut hitam dan keningnya kukecup mesra.
Dia bergetar seketika, makin merona pipinya.
Kami lalu berangkulan lembut dengan segera.Bibirku menyentuh lehernya, dia bergetar.
Kubisik betapa cantik dirinya di pelaminan tadi siang, dia bergetar.
Mulai turun kebawah, lidah menjelajah, dia bergetar.
Sampailah lidah pada puting merah muda,
Dia mendesah, aku tak sadar.24 Agustus 2017