Chapter 04 : Rasa

18.4K 495 2
                                    


Happy Reading...

jangan lupa tekan buntang sebelah kiri guys. thanks buat kalian yang sudah baca dan like   storyku ini. aku butuh vote dan comment kalian guys. maaf iya guys suka typo.

***


Aku sangatlah terluka saat hidup denganmu. Aku mau kau pergi dariku, pergi dari pelukanku. Aku tidak lagi merindukanmu. Melihat tawa dan juga senyum palsumu membuatku semakin muak. Dulu kau adalah hidupku, tapi kini dan selamanya kau adalah masa kelamku yang telah lalu.

--Reyfano Achmad Dirgantara--

***

Keytha berjalan menyusuri tangga rumah milik Rey. Setelah berada dilantai bawah Keytha sedikit terkejut dengan interior rumah ini. Tangga yang saat ini Keytha lewati langsung menuju keruang tamu di depan tangga sebelah kanan dan terdapat sebuah dapur di sebelah kiri. Keytha berhenti di tengah tangga melihat kearah dapur, tangga yang hanya dibatasi oleh kaca. Disana ada seorang lelaki tampan yang sedang asyiknya memasak makanan, tanpa Rey sadari Keytha berdiri dengan kedua tangannya bersendekap dada dan bersandar ditembok sebelah kanan tangga.

"Kau sudah selesai?" ucap Rey setelah menyadari Keytha berada ditangga.

"Rumah ini bagus" Keytha melihat desain interior yang ada di dapur.

"Kau suka?"

"Banget. Tidak terlalu mewah. Dan tidak terlihat murahan" sesaat Keytha berada di depan Rey. "Sederhana tapi menyentuh hati" Keytha dengan tajam menatap Rey. Seakan-akan kata itu bukan untuk interior rumah milik Rey, namun ditujuhkan untuk Rey. Rey yang mengerti maksud dari perkataan Keytha hanya tersenyum sambil mengambil kedua piring yang berada di depannya berjalan menuju meja makan yang terletak disebelah kanan dapur.

"Kamu jago masak juga?"

"Lalu siapa lagi yang akan memasakkanku. Aku hanya hidup sendiri disini"

"Kamu belum menikah"

"Kamu suka rasanya" Rey memalingkan pembicaraannya dengan Keytha sambil memakan steak yang di buat olehnya sediri chef Reyfano Achmad Dirgantara.

"Suka. Enak banget"

"Aku juga suka semua yang ada pada dirimu" Keytha terbelalak mendengarkan perkataan Rey.

Uhhukk.. uuhhuukk.. Rey hanya tertawa melihat Keytha serdedak steak yang dimakannya. Rey bangkit dari duduknya yang menghadap Keytha, menarik kursi untuk lebih dekat dengan Keytha. Rey membersikan sisa makanan yang menempel dibibir Keytha dengan ibu jarinya.

Andai kau bisa merasakan betapa berdebarnya hati ini melihatmu salah tingkah. Pikir Rey yang masih mengelus bibir merah Keytha.

Satu hari saja ku bersamamu, seakan-akan ku telah mengenal kau lebih lama. Entah apa yang kurasakan saat ini. Aku malu dibuatnya. Keytha yang masih saja dalam lamunannya menatap Rey. Dengan perlahan Rey mendekatkan bibirnya kearah bibir merah Keytha. Tanpa penolakan dari Keytha, Rey lebih mendekatkan lagi dan lagi yang membuat Keytha menutup matanya. Seperti yang sebelumya dilakukan Rey, sesampainya Rey di bibir keytha, rey berdiam diri menatap wajah key.

"Aku akan mempertahankanmu dengan caraku. Aku akan melindungimu dengan kemampuanku. Aku tak menginginkan tubuhmu saat ini. Meskipun birahiku menginginkan untuk terus menyetubuhimu. Karena aku ingin merasakan halus tubuhmu disaat aku yang terakhir bagimu. Disaat kau menyerah dan menginginkanku sepenuhnya." Keytha hanya terdiam. Tanpa Keytha sadari air matanya menetes. Baginya tidak ada lelaki yang selama ini dia kenal menginginkan hatinya, karena semua lelaki yang Keytha kenal hanyalah sebatas pemuas sesaat. Dengan cepat Rey mengusap air mata Keytha.

BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang