Chapter 08 : Ingatan

13.3K 264 1
                                    


Happy Reading...


Jangan lupa tekan bintang sebelah kir. Thanks buat kalian yang masih setia menunggu kelanjutan khayalanku. Maaf masih suka Typo.

***


Aku tidak ingin kau kembali dalam hidupku. Untuk menjadi inspirasi dalam hidupku. Tidak ada lagi perhatian dan pengorbanan untukmu. Karena kaulah yang membuat hidupku hancur. Pergilah dari hidupku. Kemana pun kau mau. Kemana pun kau pergi. Hilanglah dari hadapanku. Dan jangan pernah kembali..

--Reyfano Achmad Dirgantara--

***


New York

Setelah Lelah berada dipesawat Keytha dan Rey merebahkan tubuh mereka di atas ranjang apartemen milik Frans yang berada di New York. Desain interior kamar apartemen ini sangat bagus dan terlihat kenyamanan jika dimiliki dengan hiasan lampu gantung yang memutar di atas meja disamping kanan dan kiri ranjang. Disebelah kanan terdapat sebuah sofa kecil diletakkan di dekat jendela, dari jendela dapat melihat betapa indahnya New York dari dalam kamar. Jendela di desain setengah ruangan yang melingkar di depan tempat tidur hingga bisa melihat betapa indahnya New York.

"Aku lupa mau kasih kamu sesuatu" Rey terperanjat mengingat hadiah yang akan diberikan untuk Keytha.

"Apa?" Keytha menatap Rey dengan heran.

Rey berjalan menuju koper yang dibawanya. Dicarinya papper bag yang berada dalam koper. Dengan wajah cemas Keytha pun penasaran apa yang sedang dicari oleh Rey.

"Apa yang sedang kamu cari?" tanpa mendengar ucapan Keytha, Rey masih sibuk dengan pemikirannya mencari papper bag itu.

"Nah ini dia" Rey berdiri mendekat kearah Keytha yang sedang duduk diatas ranjang.

"Apa ini?" dengan wajah semakin penasaran Keytha membuka papper bag. "Handphone?" Keytha terperangah melihat handphone keluaran terbaru yang kini ada didepannya.

"Sebagai hadiah untukmu. Aku ingin kabar darimu. Disaat kita jauh. Jika aku merindukanmu aku akan menelponmu hanya untuk mendengarkan suara indahmu. Karena aku akan selalu merindukan kamu yang telah menjadi impianku" Rey tersenyum melihat wajah cantik Keytha yang memerah karena godaan dari Rey.

"Apaan sih" Keytha tidak bisa berkata-kata lagi. Entah apa yang kini dirasakannya. Tapi memang kenyataannya dirinya telah jatuh cinta pada Rey, karena sikap Rey yang manis, baik, sopan, dan care. Tidak sekalipun Keytha berpikiran akan meninggalkan Rey. tapi perasaan Keytha mengatakan jika suatu saat nanti Rey yang akan meninggalkannya.

"Mandilah. Setelah itu kita akan mengelilingi New York dimalam hari" Rey mengecup lembut kening Keytha.

"Aku tidak mau mandi" Keytha kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Apa mau aku yang mandiin?" goda Rey mendekat ke wajah Keytha.

"Mau" Keytha bangkit hingga wajah mereka pun tertabrak tanpa sengaja.

Aaauuww... Terdengar rintihan dari mulut Rey dan Keytha. Ahahahaa... Keduanya tertawa lepas dengan tangan masih memegang kening mereka.

"Mana yang sakit" ucap Rey memegang kening Keytha. Dengan manja Keytha menunjuk keningnya yang masih terasa sakit. Dengan cepat Rey mencium kening Keytha yang ditunjuknya.

BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang