Chapter 19 : Rencana 2

7.9K 308 60
                                    

Happy Reading...

Aku akan selalu mendukungmu. Aku akan selalu percaya padamu. Dan aku akan selalu mencintaimu
--Reyfano Achmad Dirgantara--

***

"Hari ini aku akan bertemu dengan seseorang. Jadi kamu harus menungguku disini sampai aku kembali"

Rey berjalan keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk dililitkan di pinggang menuju lemari pakaian, mencari dan mengenakan pakaian.

"Bertemu dengan siapa?"

Keytha termenung dalam diam sedikit tersentak mendengar Rey berbicara padanya. Hanya menengok Rey sekilas, Keytha melanjutkan kembali tatapan kearah luar kaca berada tepat didepan menunjukkan betapa indah Gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"Dengan klien. Aku mau mengurus pekerjaanku disini. Mungkin sedikit lama maka dari itu aku tidak mengajakmu untuk bersamaku"

"Kenapa kita tidak kembali pulang? Kenapa kamu masih memilih untuk bertahan disini? Jika kamu memilih untuk mengurus pekerjaanmu tidak seharusnya aku mengikutimu kesini"

Masih dalam tatapan kosong. Keytha mencoba untuk meyakinkan Rey untuk segera kembali ke Indonesia tempat mereka dilahirkan. Dengan menahan kesakitan yang sudah dirasakan selama bertahun-tahun dan mencoba untuk menghilangkan segala mimpi buruk yang telah terjadi, namun kini semua kembali hadir untuk menghancurkan kehidupan Keytha.

Mendengar ucapan Keytha. Rey tahu kebenarannya tentang apa yang dipikirkan Keytha, namun Rey tahu meskipun dirinya berusaha menghindarkan Keytha dari David. David dengan mudah akan menemukan Keytha, karena Rey tahu betapa terobsesinya David pada Keytha.

Setelah memakai pakaian. Rey berjalan kearah Keytha memeluk tubuh Keytha dari belakang, hingga membuat Keytha tersentak. Rey membenamkan kepalanya dileher Keytha, mengeratkan pelukannya.

Setelah merasa cukup Rey menegakkan kepala dan melepas pelukan. Perlahan Rey memutar tubuh Keytha untuk menghadap kearahnya. Rey menarik dagu Keytha dengan satu tangan agar Keytha menatap balik kearah Rey dan tangan satunya menarik pinggang Keytha agar lebih dekat dengan tubuh Rey.

"Aku tahu betapa egoisnya diriku. Tapi selama aku hidup. Aku tetap milikmu. Tidak akan ada seorang pun yang berani menyentuhmu. Hilangkan ketakutanmu. Karena aku selalu bersamamu"

Kenapa aku tidak bisa menceritakan semua ini pada Rey. jika aku tidak menceritakannya mampukah aku untuk melepas Rey dan kembali ke kehidupan ku dengan David. Tapi jika aku menceritakannya. Mampukah Rey mengakhiri semua ini? Aku tidak mau kehilangan orang yang aku sayang lagi. Batin Keytha

"Aku mencintaimu"

Hanya ucapan itu yang sanggup dikeluarkan dari mulut Keytha. Keytha memeluk erat tubuh Rey dan kini Keytha tidak sanggup lagi menahan tangis yang telah lama dipendamnya selama beberapa tahun lalu.

"Aku juga mencintaiku Key" Rey membalas pelukan Keytha mengecup beberapa kali puncak kepala Keytha.

"Pergilah nanti kamu terlambat"

Keytha menghapus air mata yang membasahi wajah cantiknya. Keytha mencoba merapikan pakaian yang dikenakan Rey sedikit berantakan.

"Baiklah aku akan pergi dan aku akan kembali secepatnya"

Rey merasakan getaran handphone miliknya. Melihat nama yang terterah didalam layar membuat Rey mengerutkan dahi.

"Siapa?" Tanya Keytha.

"Dari perusahaan. Dari pihak disipliner"

"Apa kau melakukan kesalahan?"

"Entahlah. Jika sampai pihak disipliner menelpon pasti akan terjadi sesuatu yang buruk denganku"

BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang