Chapter 17 : Pemilik

8.4K 246 21
                                    

Happy Reading…

Mulai detik ini. Aku janji akan membuatmu bahagia. Tidak akan ada yang akan berani menyentuhmu. Menghinamu. Bahkan menyakitimu.  Karena kau adalah milikku. Milikku. Milik Reyfano Achmad Dirgantara.

--Reyfano Achmad Dirgantara--
***


Keytha terbangun dalam pelukan Rey, sudah mulai terbiasa dengan adanya Rey setiap pagi memeluk tubuh Keytha. Keytha berusaha memindahkan tangan Rey yang masih memeluknya, namun Rey semakin mengeratkan tangannya untuk menarik tubuh Keytha agar tidak menjauh darinya.

Keytha menghela nafas panjang melihat Rey masih terlelap dalam tidurnya. Sejenak Keytha mengingat kejadian semalam dimana David mengancam Keytha untuk masuk kedalam kekajaman takdir di masa lalunya. Ketakutan itu selalu hadir dan perlawanan akan hilang sekejab jika teringat akan kejadian yang telah merenggut orang yang paling disayanginya.
Keytha membelai lembut rambut Rey hingga menuju ke bibirnya, begitu dirasakannya kesakitan yang sangat dalam.

Rey sudah mengisi hari-harinya meskipun hanya dengan kehidupan sederhana yang diberikannya. Sudah cukup dirinya dan masa lalunya yang telah direnggut oleh takdir yang selalu menyiksanya. Untuk kali ini Keytha tidak ingin melihat Rey sampai terluka oleh David. Keytha juga tidak mau Rey begitu menderita dan membawanya dalam masa lalu yang kelam.

Melihat wajah Rey yang masih memejamkan mata membuat Keytha tidak ingin melepasnya, namun apalah daya hati Keytha telah memutuskannya. Keytha bangkit dalam tidurnya mengecup lembut kening Rey dan tanpa disadarinya air matanya menetes tepat diatas pipi Rey. takut diketahui Rey, Keytha berlari menujuh kamar mandi meninggalkan Rey yang masih bergelut didalam selimutnya.

Apa yang sedang kau rencanakan Key? Sampai kapanpun aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dariku. Karena kaulah yang telah membuat diriku ini menjadi diri sendiri bukan orang lain. Batin Rey membuka kedua matanya menatap pintu kamar mandi setelah terdengar pintu ditutup oleh Keytha.

Masih dalam lamunannya Rey tersentak dengan bunyi handphone yang berada diatas nakas sebelah ranjang. Dengan malas Rey mencoba meraih dan menerima telfon itu, setelah tahu siapa orang yang menelfon.

”Ada apa?” tanpa basa-basi Rey langsung bersuara pada intinya.

Benar seperti yang kau duga. Mereka sudah merencanakannya dan dimulai hari ini

”Hhmm.. Lalu?”

Apa kita akan memulai rencana kita hari ini juga?”

”Tidak. Jangan gegabah. Belum tentu semua itu benar. Lakukan seperti yang aku katakan padamu” Rey menjeda pembicaraannya dengan si penelfon setelah dilihatnya Keytha keluar dari kamar mandi.

”Nanti kita lanjutkan”

Rey meletakkan Handphonenya diatas nakas dan berbalik kearah Keytha yang sudah duduk dimeja rias memandangi Rey dengan curiga.

”Kenapa kau memutuskan telfonmu?”

Rey menjawabnya hanya dengan sebuah gelengan kepala dan memeluk tubuh Keytha yang sudah membelakanginya. Ditatapnya Keytha dari cermin membuat Rey tidak bisa menahan birahinya. Melihat betapa cantiknya keytha dengan bathroop yang melekat ditubuhnya. Rey menatap lilitan tali yang masih melingkar didepan tubuh Keytha membuat Keytha menyatukan kedua alisnya.

Tanpa menunggu persetujuan dari Keytha, Rey menarik lilitan tali dengan cepat hingga membuat bathroop itu terbuka hingga memperlihatkan bagian paha dan dada Keytha. Rey tersenyum penuh gairah, karena yang dilihatnya di balik bathroop itu Keytha tidak mengenakan apa-apa.

BITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang