Boom; Angel voice.
Hari Senin.
Sama seperti sebelumnya. Sebagai anak osis, terlebih aku ini ketua osis, datang lebih awal dari murid lain adalah kewajiban.
Apalagi ini hari Senin, jadwal upacara atau pun apel pagi. Upacara saat di Senin minggu pertama dan apel untuk Senin lainnya. Anak osis harus menyiapkan semua tetek bengek keperluan, entah itu papan kecil yang menandai kelas, mic, dan petugas. Dan untuk petugas biasanya diawali oleh anak osis si Senin pertama kegiatan belajar-mengajar dimulai, lalu dilanjutkan ke kelas 3-1 hingga kelas 10-6 secara berurut.
Hari ini adalah apel pagi pertama, yang dipimpin oleh kelas 12-1 karena Senin sebelumnya anak osislah yang menjadi petugas upacara. Untungnya, aku tidak kebagian sebagai petugas karena berkilah jika minggu kemarin sudah menjadi pemimpin upacara yang untungnya diterima Lee Taeyong, ketua kelasku.
7.45 am, apel selesai.
Anak osis lain yang merapikan tetek bengek. Aku memutuskan untuk ke ruang osis. Jujur saja, hari ini kondisi tubuhku kurang baik jadi aku memutuskan untuk duduk santai dulu di ruang osis sampai bel masuk berbunyi.
Omong-omong, aku tak menstalkeri Jeongguk. Terakhir kali saat Jaehyun memergoki. Aku cari aman kawan. Setelah beberapa hari berlalu atau mungkin beberapa minggu, baru aku akan melanjutkan misi muliaku. Lagi pula misi mulia ini dilaksanakan saat aku sempat saja.
Aku kira rencana istirahatku akan berjalan lancar karena anggota osis nampak peka akan kondisiku. Sayangnya, rencanaku sirna. Teriakan bass Sungjae menggangguku. Pemuda Yook itu berkata jika ada adik tingkat yang mencariku, entah siapa dan mau apa. Mau tak mau aku bangkit lalu berjalan ke depan pintu ruang osis.
Mata kucingku berkedip-kedip, tak percaya akan yang hazelku tangkap. Jeon Jeongguk ada di depan sana, mematung kikuk dan mengusap tengkuknya yang aku tebak tidak gatal sama sekali.
Ragu-ragu aku mengarahkan tungkai hingga tepat berdiri di depannya. Membisu, menunggu pemuda Jeon itu berujar terlebih dahulu.
"Maaf sunbae aku mengganggumu ya?"
Suaranya............ ah apa akan berlebihan jika aku mengatakan suaranya seperti suara malaikat? Membuatku berdesir hangat.
Hah, Kim Taehyung. Kau bahkan belum pernah mendengar suara malaikat, tapi dengan idiotnya kau menyamakan suara seorang Jeon Jeongguk seperti seorang malaikat. Betapa idiotnya dirimu.
"Ekhem sunbae?" dehaman dan lambaian tangan gigantis itu membuatku tersadar. Tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuk. Berdeham sebentar sebelum menjawab ucapan adik tingkatku ini. "Tidak mengganggu kok, ada apa?"
"Wali kelas memerintahkan kami untuk mengumpulkan buku pengenalan peserta didik. Dan kolom tanda tangan guru serta anggota osis dan ketua eskul lain juga harus terisi, jadi aku ingin meminta tanda tangan sunbae"
"Ah baiklah. Sebentar aku mau mengambil pe— "
"pakai penaku saja sunbae"
Aku tersenyum, menerima sodoran pena Jeongguk. Lantas membubuhkan tanda tangan di buku pengenalan peserta didik, tepat di kolom ketua osis.
Karamelku menangkap jika tanda tangan lain sudah terisi penuh, hanya kolom beberapa guru saja yang masih kosong. Kolom anggota osis lain serta ketua eskul sudah terisi. Keningku berjengit bingung. Jadi aku yang terakhir ya yang dia mintai tanda tangan?
Rasa penasaran membuatku nekat bertanya. "Kamu sudah minta tanda tangan anak osis yang lain ya? Bahkan ketua eskul juga sudah. Aku jadi terakhir ya? " tawa pelan keluar dari labiumku.
"Aku menitipkan tanda tangan dengan sahabatku sunbae. Hanya sunbae yang aku mintai tanda tangan secara langsung" senyumnya nampak, gigi kelinci itu tak malu-malu menampakkan diri.
Jadi hanya aku yang dia temui langsung untuk di mintai tangan tangan?
"Eh?"
Oh?
Monday
27 march 2017
Kim Taehyung-----------
Sunbae= kakak senior
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker +KookV
FanfictionKim Taehyung punya misi mulia. Yaitu menjadi stalker Jeon Jeongguk. Stalker kalem yang hanya menjalani misinya saat senggang atau saat bertemu muka dengan pemuda Jeon tersebut. BxB Top! Jk Bot! Tae Short story || Romance high school || R= Teen