Senin. Jeon cassanova Jeongguk itu menepati janji. Pipiku panas.
Jam istirahat. Tentu aku ada di kantin, sibuk mengisi perut.
Kali ini aku makan siang dengan Jimin, berhubung kami sudah beberapa hari tak makan siang bersama. Aku dan Jimin beda kelas, jadi jarang makan siang bersama.
Hari ini menunya sangat enak, kepala chef yang baru menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Membuat para murid dengan senang hati menghabisi makanan di nampan.
"Sunbae aku dan sahabat-sahabatku ikut bergabung di meja ini ya?"
Wangi parfum ini dan suara malaikat. Jeon jeongguk. Aku menoleh, mendapati wajah tampan pemuda Jeon itu bersama gerombolannya.
Benarkan kataku, dia masih bagian dari B7S. Syukurlah.
Omong-omong, B7S adalah kepanjangan dari Boys 7 Squad. Geng yang berisi 7 pemuda tampan dan baik hati. Para cassanova.
Sayangnya sang cassanova utama, Cha Eunwoo, tidak bergabung di B7S. Dari desas-desus yang aku dengar, awalnya pemuda Cha itu termasuk anggota tapi keluar karena masalah internal. Bertengkar dengan salah seorang anggota karena wanita. Itu pula yang membuat nama geng mereka diganti. Dari Boys Squad, jadi Boys 7 Squad. Yang seakan menegaskan jika anggota mereka hanya 7 orang.
Konyol.
Persahabatan erat dari tingkat pertama, hancur begitu saja karena seorang wanita.
Untung saja aku dan Jimin suka pria, jadi hubungan kita tak akan hancur karena wanita. Tapi pria. Wah kau konyol Kim Taehyung. Persahabatanmu dan pemuda kurang kalsium itu tak akan pernah hancur. Semoga.
"Sunbae kau baik-baik saja?"
"Oi Tae, kau sakit?"
Dua suara dari dua pemuda di depan dan di samping kananku membuatku tersadar dari lamunan. Tersenyum kikuk lalu membalas dengan pelan, jika aku baik-baik saja.
Jeongguk dan gerombolannya bergabung di meja panjangku dan Jimin. Rasanya ada yang salah akan kinerja jantungku.
"Kim Taehyung sunbae kan? Ketua osis?"
"Ah?"
Kutebak. Ekspresi bingung yang aku keluarkan pasti aneh hingga membuat sahabatku dan adik tingkat di meja panjang ini terkekeh geli bahkan ada yang terbahak.
BlankTae. Orang-orang menjuluki itu. Kata Jimin dan Sungjae wajah blankku menggemaskan dan idiot dalam waktu yang bersamaan.
"Sunbae lupa aku?"
Keningku berkerut. Tidak mengerti akan maksud adik tingkat yang duduk di sebelah Jimin. Kulitnya lebih tan dibanding aku. Rasanya aku tak mengenal dia karena aku bukan pembimbing kelas saat masa orientasi.
Aku berperan sebagai pengontrol, bersama dua wakilku, Sungjae dan Minwoo. Adik tingkat yang aku kenal biasanya yang memang sering dibicarakan oleh anggota osis lain, yang menjadi pembimbing saat orientasi. Entah dibicarakan karena kebadungan, kepintaran, banyolan ataupun karena ketampanan atau kecantikan mereka.
Aku tau Jeongguk juga karena dia sangat sering dibicarakan oleh anggota lain, bahkan oleh anggota yang bukan pembimbing kelasnya, 1-1. Mereka membicarakan jika Jeongguk adalah paket lengkap, sang cassanova sejati. Walau Eunwoo sering dieluh-eluhkan jika pemuda Cha itu cassanova utama.
Sayangnya dari yang kudengar dari anggota osis lain, Eunwoo itu palsu. Maksudnya, sikap baiknya palsu. Anggota osis lain sering mendapati pagi-pagi sekali Eunwoo akan membuka lokernya lalu mengumpat saat mengeluarkan tetek bengek isi lokernya dari para fans fanatiknya. Membakar semua itu di tempat sampah belakang, tanpa belas kasih sama sekali. Dan saat ada fansnya bertanya apa dia menyukai apa yang fans itu taruh di lokernya, Eunwoo akan tersenyum lebar lalu matanya berbinar-binar mengatakan jika dia suka hadiah itu.
Entahlah. Aku tak pernah melihat langsung kejadian itu. Hanya mendengar dari anak-anak osis saja jadi aku tak mau langsung berburuk sangka. Bukan juga aku meragukan ucapan anggotaku, hanya ingin melihatnya langsung saja untuk membuktikannya. Dan lagi desas-desus ini hanya tersebar di kalangan anak osis, tak menyebar ke murid lain. Karena ayah Eunwoo adalah salah pemegang saham terbanyak kedua di yayasan sekolah.
"Tae kau bengong lagi"
Eh?
Aku menggerjapkan mata. Lalu tersenyum tipis menanggapi ucapan Jimin. Kepalaku menoleh ke sekeliling meja. Mereka semua memperhatikanku, membuatku total kikuk.
"Sunbae, kau memikirkan siapa aku hingga melamun seperti itu?"
"Oi Ming pede banget lo tai" kata seseorang yang kelihatan lebih kecil dibanding yang lain, ah salah, mungkin seukuran Jimin tetapi lebih kurus.
"Bam jangan bicarain kotoran di meja makan" tegur yang di sebelah Jeongguk, Jaehyun.
"Mampus lu cabe" ujar Lee Seokmin, aku kenal dia karena anaknya aktif sekali saat orientasi.
"Sesama cabe jangan saling mengatai" yang ini aku kenal sekali, Kim Yugyeom, dia agak mirip Jeongguk.
"Jaehyun, Yuge ngatain aku huee.... "
"Jangan ribut terus. Makan yang tenang!" ujar Jaehyun tegas. Setelah itu tawaku dan Jimin tak terbendung. Adik-adik kelasku ini lucu sekali.
Untung saja Jaehyun menghentikan tingkah konyol sahabat-sahabatnya, jika tidak makan siang tidak akan kondusif. Yang ada aku dan Jimin tak melanjutkan makan siang karena keributan tadi. Berbeda dengan Jeongguk yang masih memakan dengan tenang makan siangnya, sebelum mendengar tawaku dan Jimin. Jeongguk dan sahabatnya ikut tertawa. Entah karena merasa konyol dengan diri mereka sendiri atau karena suara tawaku dan Jimin yang mengundang mereka untuk ikut tertawa juga.
"Sunbae kau tambah manis jika sedang tertawa"
Eh?
Aku menoleh ke samping kanan. Menangkap Jeongguk yang tersenyum dengan gigi kelincinya yang terlihat. Tampan dan kelihatan manis. Membuat pipiku terasa panas tapi terasa begitu nyaman.
"3300 won untuk banana milk kemarin malam, kembaliannya nanti aku tagih ya sunbae."
Kelopak mataku mengerjap-ngerjap, yang mungkin terlihat lucu di mata pemuda Jeon itu hingga membuat dia terkekeh walaupun sebentar. Ia lanjut memakan makan siangnya dengan tenang, mengacuhkan obrolan sahabatnya dan juga mengacuhkan kegugupanku.
Seakan pria Jeon tadi tidak pernah mengatakan jika aku tambah manis jika sedang tertawa. Mengatakan hal itu tepat di telinga kananku hingga napas hangatnya menyapu tengkuk, membuatku menggelinjang geli. Juga melupakan tangan gigantisnya yang dengan entengnya menaruh uang 5000 won tepat di kantung kanan kemeja seragamku.
Siulan jahil Jimin menyadarkanku lagi. Sial, kenapa aku jadi melamun terus? Dan apa-apaan itu ekspresi yang dia buat? Kutendang saja kakinya, tapi malah dihadiahi tawa jahil. Sialan kau Park short Jimin.
Lebih sialan lagi kau Jeon cassanova Jeongguk. Membuatku jadi BlankTae dan merusak sistem kerja jantungku.
---------------------------------------------
Keasikan ngetik ga sadar 900+ words. terpanjang lho iniMasih suka ff ini ga?😂
Ada yg tau Jk kenapa? Bangkrut? Chaebol loh dia ga semudah itu bangkrut XD

KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker +KookV
FanfictionKim Taehyung punya misi mulia. Yaitu menjadi stalker Jeon Jeongguk. Stalker kalem yang hanya menjalani misinya saat senggang atau saat bertemu muka dengan pemuda Jeon tersebut. BxB Top! Jk Bot! Tae Short story || Romance high school || R= Teen