008

1.2K 250 16
                                    

Jimin terlihat dekat dengan Jeongguk. Apa hubungan mereka?















Setelah kejadian di kantin itu, aku jadi mencoba menghindari Jeongguk. Karena berada dekat dengannya bukanlah hal yang bagus. Pipiku selalu memanas dengan detak jantung yang tak beraturan. Sungguh, itu mengganggu. Aku khawatir orang lain menyadari apa yang terjadi kepadaku. Jadi sebisa mungkin aku menghindarinya. Sialnya, justru intensitas tak sengaja bertemu dengan pemuda Jeon itu justru meningkat.

Entah hukum alam atau apa. Jika kau menghindari seseorang malah kau akan lebih sering bertemu muka dengan seseorang tersebut.

Jeongguk beberapa kali berseliweran di gedung anak kelas 3. Entah apa urusannya, aku tak menstalkerinya.

Dan lagi entah bagaimana bisa aku selalu bertemu muka dengannya di koridor, loker siswa, kantin, ruang guru, atau bahkan perpus. Mau tak mau, minimal aku harus tersenyum kepadanya. Lantas berjalan cepat meninggalkan Jeon Jeongguk.

Hari ini aku sudah 4 kali tak sengaja bertemu muka dengannya. Di pintu utama saat baru sampai ke sekolah, di deretan loker yang entah bagaimana lokerku hanya berjarak 5 loker dari lokernya, lalu saat aku mengambil buku Kimia untuk kegiatan praktik, dan sekarang ini. Jeongguk berdiri santai di depan ruang kelas, 3-3. Entah apa urusannya, karena penasaran aku pun memperhatikannya.

Jimin keluar dari kelasnya, 3-3, lantas menepuk bahu Jeongguk kemudian pergi bersama. Mengerjap tak percaya akan apa yang karamelku dapati, Mereka dekat? Sejak kapan?

Aku pun mengikuti mereka. Menjaga jarak seaman mungkin agar tak ketahuan ataupun tak mencurigakan.

Tepukan keras di lengan kanan kuterima, berjengit kaget karena tepukan tiba-tiba itu. Untung saja tak terlalu berlebihan reaksiku.

"Kau mau ke kantin Tae?" Ucap Sungjae. Seseorang yang tadi menepuk lenganku, dan sekarang dengan ringannya merangkul bahuku.

Anggukan aku berikan untuk membalas pertanyaan pemuda Yook itu. Kelereng mataku sesekali memperhatikan Jimin dan Jeongguk di depan sana, yang asik dengan dunia mereka berdua. Mereka menuju kantin.

"Jimin ternyata dekat dengan Jeongguk ya? Tak kusangka" Sungjae berucap ringan, antensiku sepenuhnya teralih kepadanya. "Kenapa? Kau tak tau?" Aku menggeleng ringan, membalas pertanyaan Sungjae.

"Beberapa kali aku lihat Jeongguk ke kelas Jimin, begitupun sebaliknya. Mereka juga pernah pulang bersama, dan tadi pagi kulihat Jimin memberikan sarapan untuk Jeongguk saat mereka berpapasan di koridor"

Dahiku mengerut, tak percaya dengan ucapan salah satu sahabatku ini. Tapi aku juga tahu betul, Sungjae bukanlah seorang pembual. "Kau kan sahabatnya Tae, masa tak tahu?"

Aku menggeleng lesu. Jimin tak pernah bercerita apapun tentang kedekatannya dengan Jeongguk, aku merasa terkhianati sebagai sahabatnya. Aku pun merasa penasaran tentang hubungan mereka, kurasa aku harus mengintip fansite-fansite yang selalu update tentang apa saja yang menyangkut pemuda Jeon tersebut.

"Oh Jimin juga bergabung dengan gengnya Jeongguk" Seruan Sungjae membuatku mengamati siluet Jeongguk dan Jimin yang nyatanya memang benar bergabung di meja panjang berisi anggota B7S. Mereka terlihat santai mengobrol yang diselingi tawa.

"Oi Tae gerakanmu lambat sekali" Aku meringis, merasa bersalah karena melamun. Buru-buru bergerak maju untuk menerima lauk pauk yang disodorkan chef kantin, karena sedari tadi gerakanku lambat hingga teguran Sungjae menyadarkanku.

"Gabung dengan anak osis?" Aku mengangguk, berjalan ke arah meja panjang Minwoo dan Youngjae. Di sekitar meja panjang mereka juga diisi oleh anggota osis lain.

Aku memakan makan siangku dengan hikmat, menanggapi anggota osis yang mengajakku mengobrol dengan singkat, mereka pun nampak peka. Antensiku berpusat di meja panjang yang berjarak 5 meja dari mejaku, meja yang diduduki Jimin, Jeongguk dan B7S. Meja yang riuh akan tawa renyah.

Apa hubungan Jimin dan Jeongguk?

Haruskan aku bertanya dengan Jimin?

Stalker      +KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang