👑👅{17th} Seventeenth

4.5K 311 2
                                    

Abaikan typo yang merajalela 👌

Follow ig:nisasaniunuy1

Selamat malam sabtu...

👑👅

Author pov

Sekarang ini Raka dan Sony sedang berada di dalam mobil-mobil milik Sony- dengan Sony yang mengendarainya.

Keheningan menyelimuti mereka. Yang terdengar hanyalah suara nafas yang mereka keluarkan.

Sony melirik kearah Raka yang sedang memeluk buku pemberian Ghena-saudara kembar Sena- tadi.

Sony memencet tombol radio. Musik mengalun, lebih tepatnya lagu Heavy, Linkin Park.

'I don't like my mind right now'

'Stacking up problems that so unncessarry'

'Wish that i could slow things down'

'I wanna let go, but there's comfort in the panic'

'And i drive my self crazy'

Sony melirik kembali kearah Raka. Sony yang melihat Raka sedang memeluk dirinya sendiri, kemudian dia mematikan ac dan menyalahkan pemanas ruangan yang kebetulan ada dimobinya.

"Sudah lebih baik? " tanya Sony dibalas anggukan Raka.

'Im holding on.. '

'Why is everything so heavy?.. '

'Holding on... '

'So much more than i can carry '

'I keep dragging around what's bringing me down'

'If i just let go, i'de be set free'

'Holding on... '

'Why is everything so heavy? '

Tak terasa, mobil Sony sudah sampai didepan pintu pagar rumah Raka. Setelah mengucapkan terimakasih, Raka pergi keluar dan masuk kerumahnya.

Sony hanya bisa menghela nafas dan tersenyum menyakitkan melihat Raka yang seperti mayat hidup.

Raka berjalan menuju kamarnya dan mendudukan bokongnya di tempat tidur. Tanpa mengganti pakaiannya yang sudah basah kuyup, Raka membuka buku pemberian Ghena.

Halaman pertama terdapat foto Sena dan keluarganya, disamping foto terdapat tulisan.

'My family

Kakak Sharon yang sedang duduk didepan, papa yang menggendong aku kecil, dan mama yang menggendong Ghena kecil'

Halaman kedua terdapat foto Raka yang sedang memakan bakso. Dengan pipi mengembung dan saus yang belepotan di pipinya. Raka ingat, foto ini adalah pada saat ia sedang berlomba makan dengan murid kelas lain. Disamping foto terdapat tulisan.

'My Dear...

Ukh betapa lucunya kamu, muka merah, ditambah pipi mengembung dan saus belepotan.

Semangat sayangku... Pasti kamu bisa...'

Raka tersenyum pahit melihatnya. Kemudian ia membuka halaman berikutnya. Disana terdapat foto Raka sedang bermain piano dengan pakaian layaknya maid. Raka ingat kejadian ini. Raka kalah dalam permainan memanah dengan Sena. Jadilah ia harus menggunakan pakaian ini.

Terdapat tulisan di bawah foto ini.
'Bahkan ketika kamu memakai pakaian maid, kamu sangat tampan. Aku tahu kamu gak suka dipanggil cantik, bukan begitu? '

Spontan Raka mengangguk mengiyakan tulisan di buku ini. Kemudian membuka halaman berikutnya. Terdapat foto Raka sedang di gendong oleh Sony yang dibelakang mereka berdua ada Sena. Difoto tersebut Sena terlihat sedang menahan amarahnya.

'Aku cemburu dengan Sony yang notabenenya adalah sahabatmu. Aku gak suka'

Raka membuka halaman per-halaman isi buku itu. Hingga ia merasa lelah dan akhirnya tertidur dengan kondisi yang mengenaskan. Mata dan hidung bengkak, muka memerah, rambut acak-acakan, ingus meler kemana-mana, dan baju basah yang masih melekat di tubuhnya.

👑👅

Raka pov

Gue terbangun dari tidur. Semalam gue gak bisa tidur, hanya tiga jam, dan itu bangun, tidur, bangun lagi, tidur lagi. Seperti lagu mbah surip.

Gue berjalan gontai menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar. Gue bercermin melihat betapa gantengnya gue pagi ini.

Mungkin orang bilang sudah seperti mayat hidup. Tapi kalau kata gue, ganteng kok.

"Sudah cukup meratapi nasibnya, bukankah Sena akan sedih jika gue seperti ini terus-menerus?. Seperti yang ada dibuku itu, Sena berkata, kalau gue harus tetap tersenyum jika ia tidak ada. Dan lihatlah Rak, betapa tampannya dirimu sekarang ini. Dengan wajah seperti seorang zombie. Benar-benar mengerikan." Gue bermonolog seakan-akan ada orang yang mengajak mengobrol.

Gue mandi, kemudian keluar dan berjalan ke meja makan. Gue udah pakai baju kok, tenang.

Di meja makan sudah ada Farhan, mama, dan papa.

"Selamat pagi Raka anak mama" sapa mama dengan senyuman yang sangat manis.

"Pagi juga, oh iya ma, Raka gak ikut ke perjamuan makan malam dengan keluarga Rifky nanti malam"

Keluarga Rifky mengadakan perjamuan makan malam dirumahnya. Dan katanya sekalian membahas proses pertunangan Farhan dan Rifky. Mungkin merurut kalian umur Farhan dan Rifky masih sangat muda untuk menikah, memang gue juga mikir seperti itu. Tapi mereka maksa. Cih.

"Kenapa? "

"Mau nonton dirumah sendirian, bolehkan mah? "

Mama terlihat tidak yakin dengan keputusan gue, tapi gue menatap mama dengan tatapan 'Gak papa ma, Raka baik-baik aja kok'. Dengan ragu Mama mengangguk.

"Makasih ma... "

Mama mengelus kepala gue dan mengecupnya.

👑👅

A/N:Yuhu... Akhirnya update juga, setelah hiatus beberapa hari.

Maaf kalau di part ini gk seru, dan gk baper.

Tapi akan diusahan supaya baper. Walaupun ya... Gitu. Karena Sani gk pandai berkata-kata.

Don't forget to vote and commented

Pai pai

NisaSaniUnuy

Tbc

Bestfriend or Boyfriend? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang