👑👅{20th} Twentieth

7.7K 401 21
                                    

Abaikan typo yang merajalela 👌

Follow ig : @nisasaniunuy1

Selamat hari minggu...

👑👅

Raka pov

Aduh badan gue sakit, pinggang ngilu. Apalagi lubang dipantat gue. Gue takut nanti gak bisa bab. Ia gak sih? Gue gak ngerti masalah gituan.

Gila ya Sony, dia benar-benar gak main-main sama ucapannya itu. Kita baru nyelesain nya aja jam lima pagi.

Dan sekarang jam dua belas siang. Gue sekarang berada di meja makan bareng Sony. Dan itu juga Sony yang gendong.

"Son, ngilu bet" lirih gue, udah berkali-kali gue bilang ini. Mungkin Sony juga udah bosen.

"Maaf ya sayang, lubang kamu nikmat banget sih" kata Sony, tangan nya mengelus rambut gue.

"Sayang, sayang, pala lo peyang. Najis banget lo ngomong begitu"

"Kita kan udah pacaran, dan kamu juga udah menerimanya"

"Kapan?"

"Pas setelah klimaks itu lho"

Pipi gue seketika memanas mengingat kejadian semalam. Gue yakin pasti pipi gue merah kayak kepiting rebus.

"Cie, merah, ih.. Lucunya" goda Sony dengan tangan mencubit pipi gue.

"Awh saw.. Kiwt"

"Eh mana-mana?"

Sony mengelus pipi gue yang tadi dicubitnya. Dan sempat-sempatnya dia nyium berkali-kali pipi gue.

"Cie, kalau cium mah gampang, sekarang kita kerumah kamu. Buat ngelamar kamu"

"Hah?"

"Aku gak mau ulangi"

Tanpa aba-aba, Sony langsung gendong gue ala bridal. Gue dan Sony keluar dari apartemen. Beberapa orang melihat ke arah kita, bagaikan seorang bayi yang tak mau lepas dari mainan barunya.

"Son, malu ih"

"Gak papa sayang"

Blush

Pipi gue merah lagi, dan bukan hanya pipi, tetapi telinga dan leher juga. Tunggu? Leher? Gue baru ingat, pasti mereka melihat kissmark dan bitemark di leher gue. Makanya kayak serius gitu. Apalagi sekarang gue pakai kaos Sony yang kebesaran, tanpa lengan. Ingatkan gue supaya membunuh Sony. Gara-gara dia gue jadi malu.

Gue menaruh kepala di dada milik Sony. Sedangkan Sony, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum bangga.

👑👅

Author pov

"Apa?! Mau ngelamar?" teriak mama Raka.

Sony mengangguk mantap, sedangkan Raka menunduk. Papa Raka sedang mengesap kopi miliknya dengan santai.

"Iya tante, tante jangan pura-pura kesal deh. Tante kan udah tau" jawab Sony santai.

Sony dan kedua orang tua Raka memang sudah sangat dekat. Apalagi kalau mereka bertiga bertemu, pasti sudah lupa umur.

"Iya, iya, tante restuin" kata mama Raka, disampingnya ada papa nya yang sedang mengangguk-angguk.

"Yey, ayo kita lanjutin yang semalam sayang" kata Sony tiba-tiba, dibalas pelototan mata Raka dan kedua orangtuanya.

"Kenapa?" tanya Sony, dengan wajah polos.

"Son, kamu sama Raka udah ikeh-ikeh kimochi?" tanya papa Raka ke Sony.

Sony mengulas senyum terbaiknya, dan balas perkataan papa Raka.
"Sudah kok om"

"Bagus, gimana semalam?"

"Wih, bukan main om, nikmat banget, Raka aja sampai ketagihan. Ya kan sayang?" tanya Sony, dibalas tonjokan pelan Raka.

"Aissh, karena kalian sudah melakukan hal itu. Pernikahan kalian dipercepat"

"Asyik" teriak Sony, dia berdiri dan lari memutari sofa. Selanjutnya Sony duduk di depan Raka. Memegang tangan Raka, dan mencium punggung tangan Raka.

Orang tua Raka yang melihat hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian mereka pergi meninggalkan Raka dan Sony.

Sony yang mendapatkan peluang, ia menangkup pipi Raka, kemudian mencium kening, hidung, pipi kanan, pipi kiri, bibir, dagu, dan leher Raka.

Setelahnya, Sony mengecup junior Raka yang berada di depannya.

"Son"

Lama-kelamaan Sony mencium dengan cepat dan berkali-kali ke junior Raka.

"Ayo kita kekamar"

"Ta-"

Tanpa basa-basi Sony menggendong Raka ala bridal dan membawanya ke kamar Raka.

Setelah itu yang terdengar hanyalah suara-suara desahan erotis mereka.

"Sialan nih bang Raka, mana kamar nya gak kedap suara lagi. Aissh... Junior gue bangun. Telepon Rifky supaya kesini"

👑👅END? 👅👑

A/N: Asique, akhirnya selesai juga. Tapi akan diusahakan bonchap ya...

Don't forget to vote and commented

Pai pai

NisaSaniUnuy

Bestfriend or Boyfriend? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang