👑👅{9th} Ninth

6.9K 505 16
                                    

👑👅

Author pov

Bel istirahat berbunyi, semua murid-murid berkeliaran keluar kelas. Tak terkecuali Raka.

Raka keluar kelas, dan pergi menuju kantin bersama Sena. Tadi pada saat jam belajar, Raka berencana akan mentraktir Sena sebagai ucapan permintaan maaf.

Memang sih yang melakukan itu Sony. Tapi karena Sony yang tak mau meminta maaf, jadilah Raka yang akan meminta maaf. Raka adalah orang yang mudah merasa bersalah. Jadi harap dimaklumkan.

"Duduk sini aja ya Rak" kata Sena menarik tangan kanan Raka hingga duduk disebelahnya.

Kemudian Raka bangun dan menanya ke Sena makanan apa yang akan dipesannya.

"Ya, lo mau pesan apa Sen? Biar gue yang pesenin" tanya Raka.

Bukannya menjawab, Sena menarik tangan Raka hingga Raka terjatuh ke pangkuannya.

Chup~

Sena mengecup bibir Raka, dan hal itu membuat Raka melotot kearahnya.
Raka ingin bagun dari duduk nya itu, tapi dicegah oleh Sena.

Sorak sorai terdengar diseluruh kantin sekolah. Pandangan beberapa murid melihat kearah Sena dan Raka.

Sena mengelus rambut Raka, dan Raka hanya menundukkan kepalanya. Menahan malu.

"Sen, diliatin" cicit Raka, badannya masih berada dipangkuan Sena.

"Gak papa" jawab Sena.

"Tap-"

Chup~

Ucapan Raka berhenti ketika Sena mencium lembut bibir Raka kembali. Dan semua murid-murid yang menyaksikan adegan itu mulai bersorak sorai kembali. Bahkan ada beberapa murid yang berbisik mengatai Raka.

Sena murid yang terkenal dingin itu ternyata sangat hangat jika bersama dengan Raka.

"Kalau mau bermesraan jangan dikantin dong! " teriak Kae.

"Mendingan di infirmary aja" teriak Naya.

"Kalau bisa digudang aja, biar gak ada yang ganggu" teriak Sani, dan dihadiahi jitakan dari teman-teman nya.

"Dasar yadong"

"Bacot"

Sena tidak menghiraukan mereka, dia lebih memilih pergi dengan Raka.

Disinilah mereka, di gedung belakang sekolah.

"Sen" panggil Raka.

"Hm"

"Kita mau ngapain kesini? "

"Gak ngapa-ngapain kok, cuma nyari susana yang tenang aja. "

"Owh... "

Keheningan menyelimuti mereka. Raka tidak tahan dengan hal itu, dia kembali berbicara.

Baru saja dia ingin membuka mulutnya, tapi Sena memanggil namanya.

"Raka" panggil Sena. "Duduk" suruh Sena ke Raka.

Kemudian Raka duduk di tempat duduk yang berada disini. Tempat duduk nya hanya satu, dan Raka tengah menduduki pantatnya.

Sena berjongkok didepan Raka, dan memegang tangan Raka.

Deg~deg~deg~

Itulah bunyi jantung mereka berdua saat ini. Raka menundukkan kepalanya melihat Sena yang tengah menatap nya juga.

"Raka Nauvaldy, gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue? "

Raka menggigit bibir bawahnya, mencoba biasa saja. Padahal sih dia deg-degan.

Raka gak pernah berpikiran kalau dia bakalan disukain sama lelaki. Padahal ekspetasi nya, dia bakalan pacaran sama perempuan cantik. Tapi ekspetasi sangat jauh dengan realita.

"Raka... "Suara Sena mengintrupsi Raka yang sedang berpikir.

Tanpa menunggu lama, Raka mengangguk dan artinya dia mau.

👑👅

Sementara itu...

Sony yang melihat Sena sedang menggandeng tangan Raka, dia mengikuti mereka dan berakhir di gedung belakang sekolah.

Amarah nya memuncak ketika melihat tangan Raka yang sedang dipegang oleh Sena. Tangan Sony terkepal kuat hingga membentuk sebuah genggaman kuat yang siap menonjok siapa saja.

"Raka Nauvaldy, gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue? " tanya Sena ke Raka. Ah, itu bukanlah pertanyaan, melainkan pernyataan.

'Jangan diterima Raka, jangan diterima, jangan' kata Sony didalam hati. Mencoba meyakinkan dirinya, kalau Raka pasti menolaknya.

Tapi harapan itu pupus, Raka menerimanya. Rasa sakit yang Sony rasakan benar-benar tidak bisa diungkapkan. Bagaikan tertusuk jarum yang tak terlihat, sakit tapi tidak berdarah.

'Gue gak akan nyerah gitu aja' . Kata Sony didalam hatinya. Kemudian dia pergi meninggalkan dua insan yang baru saja mempunyai hubungan.

👑👅

Raka semakin malu ketika Sena menatapnya terang-terangan. Sena tersenyum manis kearah Raka. Kemudian Sena mendekatkan wajah nya ke wajah Raka.

Sena mencium lembut bibir Raka, tapi gak lama ciumannya berubah menjadi lumatan. Raka mengalungkan tangan nya di leher Sena, dan membuka mulutnya lebar.

Sena mencoba mengabsen secara inci yang ada di dalam mulut Raka. Yang terdengar saat ini hanyalah suara kecapan dan erangan yang Raka keluarkan. Saliva mereka saling bertukar.

Teng~teng~teng~

Bel masuk istirahat berbunyi. Membuat dua orang yang sedang larut dalam ciumannya berhenti.

Sena melepaskan ciumannya, tangannya mengelap air liur yang berada di sudut bibir Raka.

"Kita masuk ke kelas yuk" ajak Sena, tangannya menggenggam tangan Raka.

"Ya"

👑👅

A/N:Yuhu... Update lagi. Kenawhy? Bikos, mau mempercepat cerita ini. Supaya bisa buat cerita baru lagi.

Don't forget to vote and commented
Pai pai 👋

NisaSaniUnuy lope lope nya GianNuca

Tbc

Bestfriend or Boyfriend? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang