Delapanbelas

679 49 3
                                    

Satu bulan berlalu begitu cepat. Selama itu juga Nicole tidak menemukan di mana pun Zweetta berada. Ia tidak tahu lagi harus mencari istrinya itu ke mana. Sudah lebih dari sepuluh kali Nicole mengunjungi rumah Elbert di Croydon. Tapi, semua selalu nihil. Tak ada sedikit pun tanda-tanda keberadaan Zweetta di sana. Ia benar-benar frustasi dengan keadaan saat ini. Tetapi, laki-laki itu tidak akan pernah menyerah sebelum ia akan benar-benar menemukan Zweetta.

Seperti hari ini, Nicole kembali berkunjung ke rumah Elbert. Pukul 07.00 am ia sudah sampai di Croydon dengan mobil lamborghini putih miliknya.

Nicole datang masih dengan niat yang sama, yaitu mencari istrinya. Dia datang dengan membawa beberapa makanan kesukaan Zweetta, barang-barang yang selama ini Zweetta inginkan. Setiap berkunjung Nicole selalu seperti itu, meski ia tahu kedatangannya akan berbuah kekecewaan.

Saat Nicole baru saja turun dari mobilnya, ia sudah di sambut hangat oleh Elbert. Bagaimana bisa Elbert masih bersikap ramah seperti ini pada menantunya itu, padahal sudah jelas bahwa menantunya itu telah menyakiti putrinya.

"Kau datang lagi, Nic."

"Euh... Hai, Dad! Ya aku datang lagi. Aku berharap kali ini bidadariku ada di dalam sana," ucapnya seraya menunjuk rumah menggunakan dagu. Nicole kesulitan dengan barang-barang yang ia bawa saat ini. Ada Pizza dengan ekstra jamur, cupcake keju, boneka beruang berukuran sedang, beberapa pernak-pernik seperti; gelang, kalung, dan juga anting.

Zweetta selalu tertawa geli setiap melihat kedatangan Nicole dengan kehebohannya. Selama ini Zweetta selalu memperhatikan Nicole dari kamarnya yang berada di lantai dua. Beberapa kali ia hampir ketahuan oleh Nicole.

Semalam, ia telah berbicara dengan Elbert dan juga Lorine.

Flashback On

Malam itu Zweetta sedang berada di ruang keluarga bersama dengan Elbert dan juga Lorine.

"Mom, Dad!"

"Yes, Zwee?" seketika Lorine menoleh ke arah Zweetta dan diikuti dengan Elbert.

"Hhhmmm... Besok Zweetta ingin mengakhiri semuanya," Zweetta menggigit bibir bawahnya.

"Apa maksudmu, Dear?" tanya Elbert yang tak mengerti dengan apa yang baru saja Zweetta sampaikan.

"Zweetta ingin keluar dari persembunyian ini, Mom, Dad. Zweetta ingin menemui Nicole. Apa kalian keberatan?" tanya Zweetta ragu.

Elbert dan Lorine saling memandang,  lalu mereka berdua tersenyum.

"Itu terserah kamu, Dear. Mommy dan Daddy tidak bisa melarangnya. Lagi pula sudah selama satu bulan ini kami melihat perjuangan Nicole dan lihatlah suamimu itu, sangat berantakan. Sepertinya dia sangat membutuhkanmu."

Zweetta [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang