Sembilanbelas

3.2K 115 7
                                    

Pagi ini, Nicole berencana akan mengajak Zweetta ke Bigben. Semalam mereka sudah berbicara mengenai ini dan Zweetta sangat senang saat mendengar tawaran Nicole.

"Apa kau sudah siap, Zwee?" tanya Nicole dari ambang pintu kamar Zweetta.

"Sudah," jawab Zweetta singkat seraya senyum kegirangan.

Nicole menahan tawanya, sebelum tawa itu pecah. Bagaimana tidak? Sepagi ini Zweetta berulah sangat menggelikan. Di usianya yang sudah berkepala dua dan bahkan saat ini wanita itu sedang mengandung, ia malah mengenakan bando mikkey mouse di kepalanya.

"Hahaha .... " Tawa Nicole pun pecah.

"Kenapa kau menertawakanku?" Zweetta mengernyitkan dahinya.

"Oh... Euh... Tidak, Zwee," Nicole masih menahan supaya tawanya tidak lagi pecah. "Aku hanya sedikit geli meilhatmu memakai bando seperti itu."

"Aku juga risih sebenarnya, Nic. Tapi biar saja, ini maunya baby Arizona," jawab Zweetta dengan santai.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat."

Nicole dan Zweetta pun berangkat ke Big Ben. Mereka sepakat tinggal di rumah Elbert selama Zweetta hamil. Mau tak mau Nicole menuruti kemauan istrinya itu, daripada ia harus kehilangan Zweetta untuk yang kedua kalinya.

"Zwee!" Panggil seseorang dari arah ruang keluarga.

Nicole dan Zweetta menoleh secara bersamaan. Itu bukanlah suara Elbert maupun Ronald.

"Earnest!" seru Zweetta dengan mata yang berbinar.

Zweetta melepas genggaman tangan Nicole di jemarinya dan ia berlari ke arah Earnest. Ia memeluk Earnest dengan sangat erat. Menumpahkan rasa rindunya yang sudah selama satu minggu ia pendam.  Sejak Zweetta mengalihkan seluruh tanggung jawab perusahaan kepada Earnest, Earnest menjadi tak punya banyak waktu untuk mengunjungi Zweetta di Croydon.

Earnest membalas pelukan Zweetta, mereka berdua saling merindukan. Selain ia sibuk karena tugas kantor, Earnest memang sengaja sedikit menghindar dari Zweetta. Ia tahu betul bahwa wanita itu tak akan bisa melepaskan dirinya.

Nicole hanya menatap mereka berdua dengan tatapan kesal. Ya, ia cemburu pada Earnest.

"Ehm... Ehm... "

"Hai, Nic!" sapa Earnest pada Nicole yang sudah berdiri di belakang Zweetta.

"Hai, Er," jawabnya singkat.

"Er, apa kau ingin ikut bersama kami?" tanya Zweetta.

Nicole membulatkan matanya, bagaimana bisa Zweetta mengajak Earnest pada kencannya kali ini.

"Oh ayolah, Zwee... Aku hanya ingin berdua denganmu," batin Nicole berteriak.

Zweetta [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang