Hai hai hallo.
Ini cerita pertama yang dipost di Wattpad. Harap maklum sama bahasa nya.😅Huh,.
Baru Part 3, maaf ye kali ini gak nyampe 500 kata.
Doain juga yee semoga ide nya mengalir sampai ketemu End.🙏
#ngomongsamasiapaeuy?Ada yang baca bersyukur tak ada apalah daya, tak punya followeeerrrrr. 😂😂😂
«Don't COPAS»
«DON'T PLAGIARISME»★★★※※※※★★
¦¦
✩✩✩✩✩✩✩✩✩✩
Rasa haus dirasakan Aqya membuatnya terbangun dari tidurnya. Ya ketika makan malam telah usai seperti biasa Aqya akan ikut berkumpul dengan keluarga Bella hanya untuk sekedar mengobrol dan sepanjang itu juga Aqya selalu mendapati jika abangnya Bella sedang memandangnya. Aqya memang tahu jika Bella memiliki kakak yang terpaut hampir 5 tahun tapi Aqya sama sekali tidak mengetahui jika pria itu lah yang selalu Bella panggil dengan sebutan Abang jika sudah menceritakan seputar keluarganya, selama berteman dengan Bella juga dia sama sekali belum pernah melihat sosok Abang karena yang dia tahu dari sahabatnya itu bahwa Abangnya tinggal terpisah dari keluargannya alias tinggal diapartemen.Mengambil gelas diatas meja yang memang selalu tersedia, tapi.. kosong ? Aqya memutuskan untuk turun kedapur, sebelumnya melihat jam dinding mengarah kearah angka 2.
Berjalan pelan menuruni tangga, Aqya langsung membuka pintu lemari es dan mengambil boto plastiK. "Allahuakbar..!! Ab,,Abang ?" Aqya memegang erat botol minum ditangannya menatap Eza yang berdiri tepat disampingnya dengan ragu. Ngapain Eza keluyuran didapur jam segini? Eh, bukannya ini rumahnya? Harusnya Eza lah yang bertanya seperti itu.
"Gue bukan abang lu. Lu juga bukan Bella adek gue"
"Iya maaf, kak"
"Gue juga bukan kakak lu"
"Oke, Za "
"Za.? Lu manggil nama gue langsung? Kaga ngelunjak ?"
Ini orang maunya apa sih? Dipanggil abang kaga mau, Kakak juga nolak, dipanggil nama langsung malah marah gak jelas. Dengan menahan kesal Aqya mencoba menahan nada suaranya, bagaimanapun pria didepannya ini adalah bos nya walaupun sekarang dijam kerja, "Lalu..?" Aqya masih membutuhkan pekerjaannya walaupun gajinya tidak besar tapi lumayan untuk biaya hidup.
Dilihatnya Eza menompangkan sebelah tangannya kesudut lemari es paling atas, tingginya berapa sih, ko bisa sampe tu tangan?.
Menatap tajam bola mata Aqya Eza mensejajarkan wajahnya dengan Aqya, mendekat ketelinga gadis dihadapannya sambil berbisik pelan "Bagaimana dengan Mas,? Babe? Honey, Sayang juga boleh, kok."
★★★○○○★★★
✩✩✩
Ahahaha.😁😁
, Makin gak jelas cerita nya.😆😆
Maaf yaaa. Tetep stay dicerita ku laaahh.😅😂See you next part 😘😘
15 Desember 2017
20:02
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? (On Going)
RomanceOrang bilang jodoh itu cerminan diri kita. Mulai dari wajah sampai perilaku entah baik atau buruk, semua nya akan kita tuai. Aqya selalu memegang teguh prinsip tersebut. Entah benar atau tidak, dia tidak peduli. Karena menurutnya Tuhan itu adil & me...