07.1

135 12 0
                                    

Maafkeun aku lama update.😅
Lagi sibuk ngejar deadline laporan soalnya, 😥
Langsung aja deh.
Happy Reading, semoga suka sama cerita absurd nya 😂😀
Selesai baca, klik tanda BINTANG dipojok kiri.

★✩✩○✩✩★

Aqya memakan makan malamnya yang di pesankan ulang oleh Eza, sambil sesekali menyeka hidungnya yang masih mengeluarkan cairan setelah baru saja selesai menangis.

Tadi disaat Aqya tidak mau berhenti menangis dalam pelukannya, Eza memang diam-diam memesan kembali makanan yang baru karena sebenarnya Eza juga belum makan malam.

"Puasin dulu Qya nangisnya baru makan" Kekeh Eza. Karena saat ini Aqya benar-benar terlihat seperti anak kecil.

Aqya tetap diam di posisinya tidak menghiraukan godaan Eza. Toh siapa juga yang membuatnya seperti ini, lagipula saat ini Aqya benar-benar merasa lapar.

"Kamu masih marah? Mas minta maaf, habis kamu serius banget tadi. Sikap parno kamu belum hilang juga yah ?"

"Siapa yang tidak akan serius kalo mas bercanda nya seperti tadi" Ucapnya dengan kondisi mulut yang masih ada sedikit makanan.

"Ya sud..."

"Eh, tapi Mas. Mas Eza little princess nya memang belum ketemu sampai sekarang?" Ucapan Aqya memotong ucapan Eza. Saat menangis tadi Aqya sempat mendengar jika Eza memang menyebutnya dengan sebutan little princess.

"Sudah" Ucap Eza tersenyum tulus.

Ucapan Eza sontak menarik perhatian Aqya sepenuhnya. Gadis itu menatap Eza dengan penuh minat "Terus kok tidak dibawa Mas? Aku sama Bella penasaran banget lho Mas. Katanya Bella, orangnya baik?"

"Hmm. Dia sangat baik. Dia juga cantik, mandiri, setia. Tipe istri idaman"

Sangat jelas bagaimana Eza mencintai little princess nya, Aqya bisa melihat semuanya dimata Eza. Bagaimana pria itu menceritakan sosok gadis dihati nya, rasa iri hadir dihati nya mengingat hubungan nya dengan Adrian tidak semulus Eza. Memang sejauh ini tidak ada masalah hanya saja Aqya hampir lupa bagaimana sosok Adrian mengingat terakhir mereka bertemu sudah belasan tahun, dan lagi selama ini hanya Aqya yang selalu mengirimkan gambar wajahnya sedangkan Adrian tidak pernah.

"Aku harap kalian berjodoh, Mas" ucapnya dengan senyum tulus.

Eza memandang Aqya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, menghembuskan nafasnya pelan lalu tersenyum lembut dan disusul ucapan tegas yang semakin membuat Aqya merasa iri pada sosok little princess "Pasti"

★✩✩○✩✩★

"Qya, nanti malam nonton yuuukk" Rengek Bella.

Saat ini Aqya berada dikampus menuju kelasnya yang akan dimulai setengah jam lagi. Bella menemui Aqya saat dirinya baru saja memasuki gerbang universitas tanpa basa basi lagi Bella langsung mengajaknya untuk menemaninya nonton di bioskop. Sebelumnya Bella memang sudah mengajak nya dari dua hari yang lalu tapi tetap saja Aqya menolak.

"Murah ini Qya tidak sampai lima puluh ribu rupiah kok" Ucapnya kembali ketika permintaannya tidak mendapat respon.

"Tetap tidak bisa Bell. Aku harus kerja. Coba saja kamu ajak Monic atau ajak abang mu saja" Saran Aqya.

Bella memasang wajah cemberutnya. Bella tahu jika Aqya memang akan lebih memilih bekerja, tapi apa salahnya menikmati masa muda sesekali. Akhirnya Bella pikir tidak ada gunanya terus memaksa Aqya. Bella mengambil handphone nya berniat menghubungi Monic atau mungkin abang nya jika bisa.

Bella tersenyum aneh begitu jari-jarinya mengetikkan kata demi kata untuk abangnya.

Send...

Kembali melangkah, sejajar dengan Aqya. Di lihatnya Aqya selalu menampilkan wajah datarnya walau sesekali tersenyum jika ada yang menyapa. Bella sudah mengenal Aqya sejak beberapa tahun lalu, sahabatnya ini sangat baik jika kita sudah mengenalnya. Dulu saat baru bertemu Bella sempat berpikir bahwa Aqya adalah orang sombong, tapi...

Ting..!!

Bunyi handphone tanda pesan masuk memutuskan bayangan Bella akan pertemuannya dengan Aqya. Pesan dari abangnya sontak membuatnya menjerit senang sampai Aqya langsung berhenti hanya untuk memastikan jika sahabatnya ini tidak kerasukan makhluk gaib.

"Kenapa Bell?" Tanyanya penuh tanya.

Bella tersenyum sangat lebar menunjukkan bahwa dia memang sedang bahagia.

"Kita jadi nonton malam ini. Bella udah izin sama abang Eza supaya izinin kamu pergi, daaaann bang Eza juga tetap akan bayar kerja kamu seperti biasa, Qyaaa" Bella mengatakan nya dengan sangat cepat sambil meletakkan kedua tangan ke kedua pipinya sendiri.

"Kamu bicara apa sih Bell?"

"Pokoknya nanti malam kita nonton berempat. Bella, Aqya, Monic, dan bang Eza" Ucapnya dengan menghitung dengan jari-jarinya.

Aqya baru saja akan membalas perkataan Bella bahwa dia memang tidak bisa pergi, dia juga tidak mengerti apa yang baru saja Bella katakan. Dan perkataan Bella selanjutnya menambah kerutan di dahinya menambah ketidak mengertiannya akan perkataan Bella "Fix. Bang Eza udah lupain little princess nya, kayanya bang Eza sudah naksir kamu Qya"

Setelah mengatakan hal yang tidak masuk akal menurut Aqya, Bella langsung pergi dari hadapannya.

★✩✩○✩✩★

Puendek nyaaah.🙏
Maafkeun aku ya 😆

27 Desember 2017
22 : 59

Who Are You? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang