04

147 13 0
                                    

Hai hai hallo...!!!
Ini cerita pertama yang aku post di wattpad. Semoga suka, harap maklum sama bahasanya yaaa.😆😅

Doain ye, semoga idenya mengalir sampai ketemu End. Aamiin😉

Udah ada yang baca saja aku bersyukur,😥 apalagi ada yang ngasih Voment nya yang bikin semangat nulis aku berkobar. hahaha
😅😂

<<Don't COPAS>>
<<DON'T PLAGIARSM"

★★✩○○✩★★

Merasa bersyukur pengunjung caffe tidak terlalu ramai disaat sore hari, entah kenapa padahal biasanya jika hari biasa caffe akan kedatangan banyak pengunjung khususnya anak muda entah itu pelajar dari kalangan anak anak sekolah atau mahasiswa, banyak juga pasangan yang memilih berkencan dicaffe yang dinamai Caffe Prince White. Entah apa yang dipikirkan bossnya ketika memilih nama tersebut, apa dia benar benar merasa jika dirinya seorang pangeran? Sungguh kekanakan.

Setelah jam kuliahnya yang hanya sampai pukul 11. 30 Aqya memutuskan untuk langsung pergi bekerja yang sebelumnya mendapatkan pesan bahwa Bella akan bertemu Monic terlebih dahulu. Aqya bekerja berdasarkan jumlah jam walaupun tetap mendapatkan bayarannya pada akhir bulan.

Melihat pengunjung caffe yang kebanyakan berpasangan membuatnya tersenyum apalagi ketika matanya menangkap pasangan dibarisan dekat dengan kasir yang sepertinya sudah menikah dilihat dari perut wanitanya agak buncit tersenyum malu mendapatkan kecupan dari sang suami.

Pintu masuk terbuka menampilkan pasangan muda yang langsung menuju kasir untuk memesan sekaligus membayar. "dek, mau pesen minum apa?" Aqya bisa melihat tatapan memuja pria ini ketika melihat wanita yang lebih pendek darinya tapi lagi lagi lebih tinggi jika disandingkan dengan tubuh Aqya, apalah daya tinggiku hanya 157 cm. Sedangkan wanita yang dipanggil adek sibuk melihat daftar menu.

"Vanilla saja, mas." Kata kata mas mengingatkan Aqya dengan pasutri Geja cerita webteen yang dibacanya.

Aqya menyerahkan semua pesanan seketika tertegun melihat cincin yang melingkar dijari mani mereka, dikira masih pacaran tapi sudah menikah toh.

Apa dia bisa mendapatkan satu sosok pria seperti itu? Sosok pria tampan yang akan menatapnya dengan penuh kasih? Yang mau mengorbankan apa saja hanya untuk bersamanya? dimana nanti akan hanya ada mereka dan anak anak dalam rumah tangganya. Rasanya mustahil bisa memiliki bahkan sampai menikah dengan sosok pria yang paling banyak dinyari wanita. Aqya selalu berkaca pada diri sendiri dan kenyataan alam, dimana pria tampan akan mencari wanita yang cantik atau pria kaya akan mendapatkan kan yang selevel dengannya setidaknya memiliki pemikiran yang sebanding.

Hey.. Kamu tidak akan mendapatkankan sosok pria muda tampan, kaya, baik, sholeh dan rajin menabung yang masih single dijaman sekarang, kecuali jika ingin menjadi madu atau ibu tiri.

Dan itu sama sekali bukan rencana masa depan Aqya.

"Waaaaaahhhh,, Aqya cocok banget pakai baju itu. Cantik lho" Ucapan yang berasal dari Monic yang entah sejak kapan berdiri didepannya bersama Bella dengan wajah yang sama sama tersenyum sangat lebar serta dibelakang meraka dimana Eza berdiri menjulang menatap seperti biasanya kepadanya.

Aqya teringat dengan kejadian terakhir kali mereka bertemu dimana dirinya dipaksa untuk memanggil Eza dengan sebutan yang menurut Aqya sangat aneh untuk diucapkan, dimana Eza akan terus mendesaknya jika tante Ratna tidak menemukan mereka. Yah, walaupun tante Ratna mendesak juga dengan pertanyaan pertanyaan kenapa mereka berdua ada didapur saat pukul dini hari pula. Untung saja Eza bisa menjawabnya walaupun jawabannya kelewat aneh.

Who Are You? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang