07.2

83 7 0
                                    

Maaf ken Daku yang telah lama hilang 😥😥

Yay!! Daku teh balik lagi atuuuhhh bawa cerita yang gak jelas alur nya 😀
Langsung aja deh ya.
Happy reading..!!!
And......
Jangan lupa VOTE nya, yeeee 😘😘😘

★✩✩★

Setelah berdebat panjang, akhir nya disini lah Aqya. Salah satu bioskop yang ada didalam Mall.

Tepat setelah Bella pergi tadi siang dengan ucapan yang menurut Aqya tidak masuk akal, mas Eza menelponnya."Terima ajakannya Bella, Qya. Kalo nggak, aku gak mau nerima kamu kerja lagi"

Aqya memilih duduk disalah satu meja depan kasir. Melihat begitu banyak pengunjung yang hadir, dan rata rata remaja dan pasangan muda. Matanya terpaku pada salah satu pasangan yang membuatnya iri, bagaimana tidak? Pasangan kakek-nenek saling suap mesra duduk dikursi pojok tembok.

Aqya tersentak ketika suara yang tidak asing didengarnya "Kita juga bisa mesra seperti mereka sampai tua, sampai ajal malah"

Eza tersenyum, duduk disamping Aqya tanpa beban dengan pandangan matanya tertuju pada pasangan lansia disamping kirinya Aqya.

"Kita, mas ?"

"Hmm..kita" Eza mengangguk pasti menatap wajah bingung Aqya. "Ada yang salah?"

"Maksudnya.... kita dengan pasangan kita masing-masing, mas ?"

Eza hanya tersenyum pada Aqya. "Ayo masuk. Sebentar lagi filmnya akan dimulai kan?"

✩✩✩★✩✩✩

Seluruh deretan kursi sudah terisi semua hanya tersisa 2 kursi kosong paling atas yang terlihat kosong. Tanpa pikir panjang Eza langsung menarik tangan Aqya supaya cepat duduk kursi mereka.

"Saya pikir kita akan nonton bersama Bella"

"Kamu tidak suka jika hanya nonton dengan ku saja?"

"Bukan begitu, mas. Hanya saja Bella orang pertama yang mengusulkan rencana ini, tapi kenapa dia tidak bisa datang?"

Eza hanya mengangkat kedua bahunya dengan tatapan ke arah layar besar didepan mereka.
Aahhh,. Ternyata filmnya sudah dimulai.

Selama film diputar mereka menonton dengan diam. Adegan demi adegan film disimak dengan baik, terkadang suara riuh penonton lain terdengar heboh jika film menampilkan adegan lucu atau romantis. Seperti sekarang, dimana pemeran utama pria menyatakan cintanya terhadap lawan mainnya dengan cara yang menurut Aqya tidak masuk akal, terlalu berlebihan. Aqya merasa tangan kirinya tertarik keatas dan tidak lama setelah itu sesuatu lembut dan hangat menyentuh tangannya.

Ya ampun,.
Kenapa mas Eza mencium punggung tangannya?
Sejak kapan tangan kirinya ada dalam genggaman mas Eza.? Apakah sejak masuk atau sejak pertama duduk? Aqya benar-benar tidak sadar dengan hal itu, dia hanya merasakan perasaan nyaman. Lalu kenapa dadanya ikut berdesir dengan apa yang dilakukan mas Eza sekarang? Apa ini?

Aqya tersentak merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya dengan lembut. Tubuhnya menegang, tanpa tahu apa yang harus dia lakukan. Aqya hanya bisa diam seperti patung. Ketika Eza melepaskan kecupan singkat itu, Aqya mengerjapkan matanya berkali kali. Bukankah harusnya dia marah atas apa yang dilakukan Eza padanya? Haruskah sekarang Aqya menamparnya?

Ya. Benar, Aqya harus menamparnya. Laki laki didepannya ini sudah bertindak kurang ajar padanya.
Namun sebelum Aqya menggerakkan tangan kanannya yang bebas, Eza kembali mengecupnya dengan sangat lembut.

✩✩✩★★✩✩✩

Maaf yaaahh pendeek banget 😂😂😂
Besok diusahakan Up lagi. 🤗

Ndak ada yang ngarepin Ris. 😹

Oke.
Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak 👻👻👻

17 Maret 2018

Who Are You? (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang