11 : Acromantula

498 56 1
                                    

"Bagaimana? Hagrid setuju?" Selidik Hermione saat Harry, Ginny, dan Ron keluar dari rumah Hagrid.

"Seharusnya kau saja yang membujuknya! Dia memarahi kami habis-habisan!" Ujar Ron sambil menghapus keringat di dahinya.

"Katanya kita tidak bolah berlama-lama di sana dan jangan sampai Acromantulanya terluka" Kata Harry serius.

Semua diam, mencoba memahami perkataan Harry.

"YEAY, aku tahu Hagrid pasti akan menolong kita... sekarang Neville tolong bawakan Acromantula ya!" Sorak Hermione.

"Apa? Kenapa harus aku? Tidak mau pokoknya aku tidak mau!" Bantah Neville kemudian memandang ngeri Acromantula yang ada di samping rumah Hagrid.

Hermione sudah memasang tatapan andalannya tapi tepukan di pundaknya mengurungkan niatnya, itu Draco.

"Sudah.. aku saja!" Usul Draco kemudian menghampiri Acromantula.

Acromantula yang menyadari kedatangan Draco menggeram dan membuatnya mudur selangkah. Tangan Draco mulai menyentuh salah satu kaki berbulu serangga raksaksa itu dengan lembut.

"Hei.. ternyata dia baik!" Teriak Draco dari tempat Acromantula.

"Acromantula memang baik, dia saja yang baru tahu!" Bisik Ron pada Harry.

"Sudah! Kalian jangan bergosip!" Ujar Hermione pada Ron. "Draco!! Ayo!" Hermione Melambai-lambaikan tangannya

****

Tak ada siapapun yang berbicara dalam berjalanan ini, hening. Kecuali Acromantula yang terus menerus menggeram dan menggendus kepala Draco.

"Mione! Apa yang sebernarnya makhluk ini lakukan? Sepertinya aku mulai tidak nyaman." Kata Draco sambil terus menjaga jarak dari laba-laba raksaksa peliharaan Hagrid.

"Itu tandanya dia menyukaimu" Jawab Hermione santai.

"Ekhem... uhuk uhuk.. siapa yang menyukai Draco, Mione?" Timpal Ginny sambil melirik ke arah Hermione.

"Oh kau sedang batuk Ginny? Sebaiknya jangan banyak bicara agar tenggorokanmu tidak terlalu sakit" Hermione menyikut tangan Ginny

****

Mereka sudah berada di perbatasan Hutan Trox, semua menghentikan langkahnya.

"Jadi, apa rencanamu Mione?" Tanya Harry.

"Kita berpencar, Aku dan Draco akan berjalan melalui jalan utama untuk memancing Wozx, kalian akan bersembunyi di balik semak-semak dan pastikan kalian dan makhluk yang kalian jaga tidak terlihat!" Jelas Hermione panjan g lebar.

"Oh iya kita harus menunggu hingga matahari terbenam untuk memancing Wozx, dan jika dia sudah keluar aku dan Draco akan mencoba bernegosiasi dengan mereka" Lanjutnya kembali.

"Kapan kita akan keluar dan menyatukan 10 hal?" Tanya Harry.

"Saat aku mulai membunyikan lonceng ini!" Jawab Hermione sambil menunjukan lonceng emas yang di belinya di toko George, tidak ada sihir apapun di dalamnya, hanya lonceng biasa.

"Hmmm.... Mione, aku ingin mengatakan sesuatu!" Timpal Draco dengan suara pelan dan ragu-ragu.

"Ya.. bicara saja, masukan siapapun sangat berarti disaat seperti ini!" Kata Hermione serius.

"bukan! Hanya... Hanya berdua bisa?"

Hermione membeku mendengar perkataan Draco dan hanya bisa menelan ludah kemudian mengangguk.

"Tidak bisa di sini? Kami juga bagian dari rencana!" Seru Ron tak setuju.

"Nanti akan aku beri tahu. Tenang saja!" balas Hermione

****

Kini Hermione dan Draco berhadapan, memandang satu sama lainnya tanpa berbicara.

"Jadi apa yang ingin dibicarakan?" Tanya Hermione akhirnya.

"Aku tak ingin orang lain terlibat dalam masalah yang aku buat" Draco memandang langit yang sudah mulai berubah warna menjadi kuning kemerahan.

"Masih ada waktu untuk berbalik dan meninggalkan masalah kemudian duduk manis di depan perapian" Lanjutnya kembali.

"Apa masalahmu?! Aku tidak mengerti?" Hermione memandang Draco tak percaya, Pangeran Slytherin ingin merusak semua rencana ini.

"Maksudku... aku tidak ingin mereka bertarung sia-sia untukku!" Ucap Draco sambil menunduk.

"Hei.. itu gunanya teman.. dulu saat Harry bertarung dengan Voldemort meraka bertarung mati-matian untuk membantunya, begitupun dengan yang lainnya. Kau juga teman kami jadi sudah sepatutnya kita saling tolong menolong! Tidak ada yang sia-sia untuk teman" Jelas Hermione sambil tersenyum.

Draco menundukan kepalanya, entah mengapa kali ini ia merasa harus menghadapi Wozx dengan semangat yang penuh, tidak hanya untuk Astoria yang telah mendahuluinya tapi juga untuk semua yang akan berjuang bersamanya saat ini.

"HERMIONE!! KAMI DISERANG!!" Teriak Harry dari kejauhan.

"Penjaga perbatasan!" Kata Draco dan Hermione bersamaan.

"Mereka tidak seperti Wozx, hanya salah paham saja sepertinya!" Teriak Draco sambil berlari.

"Aku tahu!" Jawab Hermione tak mau kalah.

Matahari mulai menyembunyikan dirinya. Siang sudah berganti malam. Semua gelap hanya cahaya kilatan yang keluar dari tongkat sihir yang terlihat sangat jelas, selebihnya hanya samar-samar.

Luna dan Ginny mengungsikan seluruh makhluk yang mereka dapat ke tempat yang lebih aman, sementara Draco dan Hermione mulai berbicara dengan penjaga perbatasan. Neville, Ron, dan Harry juga melakukan perlawanan dengan merapalkan mantra penangkis dan mencoba berbicara pada beberapa penjaga hutan.

Seorang dari penjaga hutan itu mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi di susul dengan teriakannya yang menggema.

"Berhenti!! Kubilang berhenti!" Teriak salah satu dari mereka, yang terbesar dari yang terbesar.

Serentak seluruh penjaga berhenti dan mengikuti komando.

"Biarkan mereka lewat. Mereka ingin bermain-main dengan Wozx rupanya. Kita pastikan saja mereka tidak menghancurkan hutan!" Perintahnya kembali.

Seluruh penjaga hutan akhirnya pergi. Sementara Hermione dan kawan-kawan kawan mengatur nafasnya kembali.

"Lihat tidak?! Tadi aku memukul hidung salah satu penjaga hingga keluar lendir! Hahaha ekperisnya lucu! Seperti ini.." Papar Ron sambil memeragakan eksperesi wajah penjaga hutan yang ia pukul.

"Baru keluar lendir saja bangga! Tadi aku membuatnya mengeluarkan bekicot dari mulutnya sama sepertimu dulu.. hahaha" Sahut Harry sambil meminum air yang dibawanya.

"Mereka membuat wajahku bentol bentol" Celetuk Neville yang terus menggaruk wajahnya yang kian memerah.

"Draco lihat! Rambutmu jadi warna ungu! Hahaha" Teriak Ron sambil terkekeh

Draco memunculkan cermin dari tongkatnya dan entah mengapa ia jadi ikut tertawa bersama yang lainnya.

WOZX : Dramione (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang