12 : Berunding

522 56 0
                                    


Harry dan kawan kawan bersembunyi dibalik semak semak diselimuti oleh ketakutan, tapi mereka harus bersikap kuat dan berani. Draco hanya bisa berpasrah, menunggu wozx itu muncul.

Para penjaga lain pergi menjauh. Suasana sangat hening bahkan tanpa suara jangkrik.

"Apa kita bisa kembali?" Gumam Draco sangat pelan bahkan seperti desisan, ia mencengkeram tongkatnya kuat kuat.

Hermione memandang Draco.

"Entahlah, tapi setidaknya kalau memang kita tidak akan kembali. Kita pergi bersama sama dan menanggung masalah bersama sama" jelas hermione dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Ginny memandang Luna seolah berkata "Kita harus bersiap!" Yang dibalas Luna dengan senyuman.

****

"Profesor!!!!!Profesor!!!!" Teriak George sambil berlari lari masih mengenakan piama.

Kali ini bukan hanya profesor yang terbangun, tapi juga seluruh murid di Hogwarts. Seluruh siswa berhamburan keluar.

"Ada apa...ada apa!!" Seru para siswa.

"Ada apa george????" Tanya Lavender ketakutan.

"Iya ada apa!!" Tambah Parvati gelagapan.
George hanya berdiri mematung, tadinya ia ingin melapor akan hilangnya Ron, tapi ia baru teringat akan rencana "Wozx"

"Emhh..emhh..."gumamnya bingung

"Aku... aku... aku tadi...aku... aku.."

"Aku apa!!" Bentak Dean.

Tiba tiba saja profesor datang.

"Ada apa george???" Tanya Prof.McGonagall
George langsung memonyongkan bibirnya tanpa suara, maksudnya ia ingin mengatakan "Ron"

"Kau ini apa apaan!!" Bentak prof.snape marah. Mr.Filch seperti biasa hanya memandang keadaan dengan tatapan penuh amarah.

Sudah berkali kali George mencoba memberi isyarat pada prof.McGonagall sampai akhirnya ketika George kehabisan nafas, ia baru mengerti.

"Baiklah ikut aku !" Ucap prof.McGonagall.

"Semua siswa kembali ke asramanya masing masing!!!!" Teriak prof.Snape

****

Tiba tiba Draco terjatuh seperti terkena serangan jantung.
Hermione ingin menolong tapi Draco menolak.

"Tidak! Jangan sentuh aku" ujarnya berusaha berbicara.

Ron, Luna, Harry, dan Ginny sudah mempersiapkan tongkat mereka masing masing. Mereka ingin membantu Draco tapi pixy memperingatkan mereka untuk diam dulu. Pixy itu mengangkat salah satu tangannya seolah berkata "tetap di tempat !"

****

George memberitahu rencana Ron dan kawan kawan.

"Kau ini baru bilang sekarang!!" Kata Prof.McGonagall marah.

"Ku kira mereka belum berniat untuk melaksanakannya hari ini prof! Kukira Ron masih membual!!" Jawab George terengah engah.

Mendengar hal tersebut, Prof.McGonagall memberitahu Hagrid, prof.Trelawney dan Mrs.Sprout untuk menjaga Hogwarts sementara.

Prof.McGonagall pergi bersama Prof.Snape dan juga George menuju hutan Trox.

****

"Kapan kita maju?!" Tanya Ron marah dalam desisan.

"Kita maju, saat para mahluk ini juga maju!" Jawab pixy menunjuk Trons, Yongt, Jembalang, Horseant, Gulpa, Siput berlari,  dan Acromantula.

Suasana hening selama beberapa menit, Draco masih tersungkur.
Tiba tiba saja dikejauhan terlihat sekumpulan asap hitam legam yang semakin mendekat.
Jantung mereka berdetak semakin kencang.
Waktu seakan berjalan lambat.

****

"Kita harus cepat!" Ujar prof.McGonagall

"Tapi hutan Trox masih jauh " jawab Prof. Snape .

"Apa kita tidak bisa berpindah tempat seketika prof? Atau menggunakan sapu terbang?" Tanya George

"Aku akan mati sebelum sampai di hutan Trox george!" Jawab Prof.McGonagall kesal karena ia tak pandai menggunakan sapu terbang.

"Hutan Trox tidak bisa kita datangi hanya dengan berpindah sekejap" tambah prof.Snape

****

Kabut itu semakin mendekat dan mendekat. Kini Draco menjerit kesakitan, Ron kehabisan nafas seperti terserang asma, Luna ketakutan, Harry, Ginny, dan Neville juga merasakan hal yang sama seperti yang lain. Hermione masih berdiri tanpa berani melihat apa yang ada didepannya, tapi tongkatnya masih menodong bersiap. Dia berusaha tidak terjatuh, padahal lutunya sudah sangat lemas menopang tubuhnya.
Tapi tiba tiba kabut hitam itu seolah menjauh dan menjerit seperti kucing yang terjepit.

Harry mulai merasakan segarnya udara, begitu juga dengan yang lain. Hermione membuka matanya perlahan. Ternyata sudah ada 4 jembalang dihadapannya.
Diikuti oleh Acromantula, Trons,Gulpa,Yongt, horseant, dan siput pelari.
Ron keluar dari persembunyiannya dan menghampiri Hermione dibelakang.

"Jangan terlalu dekat! Dia akan berunding!" Ujar Pixy memperingatkan.

Ron mundur kebelakang yang diikuti oleh Ginny, Luna, Neville, dan Harry.
Draco berdiri berdampingan dengan Hermione. Sementara para mahluk memagari mereka dari para wozx itu.

Terdengar desisan diantara para Wozx. Ternyata mereka berbicara! Suaranya seperti desisan.

"Dia mangsaku yang lalu!!" Ucap wozx yang berada paling depan.

"Jangan, mereka membawa syarat!" Ujar Wozx yang dibelakang.

****

"Aku rasa Wozx sudah tiba" ucap prof.Snape menambah ketakutan.

****

Ternyata para Wozx masih berani menghampiri mereka.

"Berikan korbanku!!" Ucap Wozx sambil menjulurkan tangannya yang berkuku panjang dari jubah hitamnya.

"Aku... aku... aku ingin kalian melepaskannya!!" Ucap Hermione Lantang. Draco hanya menatap Hermione dalam dalam.

"Tidak bisa!" Bentak para wozx itu yang membuat hembusan angin kencang yang mengguncang.

Hermione berusaha berfikir.

"Peraturan tetaplah peraturan. Kalau mau bebaskan korban, beri aku satu nyawa lain!" Ujar wozx itu dengan seringaian. Wajahnya tertutup oleh tudung hitam, hanya giginya dengan penuh darah yang terlihat.

WOZX : Dramione (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang