3 : Dengar

1.2K 123 5
                                    

"kutukan apa? Jangan bergurau Ron!" seru Hermione.

sebagian anak-anak asrama sontak memandang tiga sahabat itu dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ssssttt... Kecilkan suaramu Mione!" Bisik Ron hati-hati.

"Itu bukan urusan kita kan? Jadi abaikan saja!" sela Harry acuh.

"Baiklah itu memang bukan urusan kita tapi kan...."

Belum sempat Ron melajutkan kalimatnya tiba-tiba Percy datang untuk mengumumkan agenda sekolah semester ini, pembicaraan tentang "Kutukan" terpaksa harus tertunda sementara.

****

Harry, Ron dan Hermione tengah berjalan menuju kelas. Pagi ini lorong tampak lebih sepi dari biasanya, hanya ada beberapa orang yang sibuk dengan urusannya sendiri. Udara pagi ini terasa lebih panas dari biasanya sehingga Hermione terpaksa menggulung rambutnyan guna mengurangi rasa panas yang dirasanya.

"Jadi coba kau ceritakan tentang Prof.Snape, Lucius Malfoy, dan Astoria kemarin!"

Hermione berusaha mengecilkan suaranya agar kejadian di ruang rekreasi tidak terulang lagi namun tetap terdengar oleh Ron dan Harry.

"Mereka juga membicarakan tentang BAHAYA!" Kata Ron sambil menjunjukan ekspresi ketakutannya yang dibuat-buat.

Hermione tampak berfikir keras, bukan tentang Prof.Snape atau Lucius Malfoy yang membuatnya penasaran tapi Astoria. "Apa mungkin ini ada hubungnnya dengan Draco dan malam itu? saat Astoria menangis di peluakannya?" Pikir Hermione dalam hati.

"Kau ingin cari tahu, Ron?" Tanya Hermione.

"Ide bagus!" jawab Ron cepat.

Tiba-tiba Draco muncul dari samping Harry, ia terus berjalan melewati tiga sekawan itu, tanpa hinaan seperti biasanya, aneh.

"Hei Draco!" Seru Hermione.

"Jangan hari ini! Urusi saja gosipmu tentang ayahku dan Astoria" Ujar Draco tanpa menoleh.

Ops.. tidak terdengar oleh siswa lainnya sekarang malah terdengar oleh si topiknya langsung.

"Dia dengar yang kalian bicarakan, tapi dia aneh kali ini" Kata Harry.

"Salahmu!" Seru Hermione pada Ron.

Hermione mendahului Harry dan Ron, mereka menggeleng tak mengerti. Harry melirik arlojinya, sial telat.

****

Untunglah Harry dan Ron tidak benar-benar telat, masih ada satu menit lagi sebelum Ny.Sybill Trelawney masuk kelas.

Selama pelajaran Harry tampak tak pernah berpaling dari sapu tangan dengan inisialnya lengkap dengan tanda petir yang diberikan Ginny tadi pagi dan beberapa barang aneh yang di berikan Luna beberapa bulan lalu.

"Potter, aku juga pernah muda jadi bisakah kau lebih fokus dalam pelajaranku?" Ucapan Ny. Sybill membuyarkan lamunan Harry.

"Maaf, aku akan lebih fokus"

****

Malam ini Hermione memutuskan untuk mencari tahu tentang kutukan yang dibicarakan Ron, karena tak tahu harus memulai dari mana ia lantas menuju perpustakaan, sendirian, karena Harry ddan Ron pasti malas berurusan dengan kucing perpustakaan itu.

"Ya setidaknya harus mencoba" Pikir Hermione.

Hermione berkeliling dari satu rak ke rak lainnya tapi hasilnya nihil karena sampai sekarang ia belum tahu kabar pastinya, hanya desas desus angin lewat.

"Lihatlah dirimu sekarang Hermione! Kau akan mati penasaran dengan masalah orang lain!" Hermione memutar bola matanya.

Hermione juga tidak yakin alasan mengapa ia melakukan ini, hanya rasa penasarannya saja atau karena ini berhubungan dengan pasangan Pure Blood itu.

Fiuhh.... Hermione menghembuskan nafasnya pelan.

keberuntukan tak menghampiri Hermione malam ini jadi sekarang ia memutuskan untuk berbalik menuju asramanya.

****

Di dalam kamar

"Menurutmu mengapa Ginny memberiku sapu tangan? Ulang tahunku masih beberapa bulan lagi" Tanya Harry pada Ron.

"Kau bodoh Harry, jelas dia menyukaimu!" Jawab Ron menggebu.

"Benarkah?" Harry diam.

Ron hanya menggeleng ngeri takut adiknya hanya bertepuk sebelah tangan.

Seorang anak laki-laki teman sekamar Harry dan Ron masuk dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa?" Tanya Harry.

"Astoria!" jawab anak itu sambil terus mengatur nafasnya.

"Ada apa dengan Astoria?" Tanya Ron ikut penasaran.

"Dia bertingkah aneh seperti dikendalikan oleh ilmu hitam, seraaammmm!" Jelas anak itu akhirnya.

WOZX : Dramione (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang