I Choose Your Heart

2.8K 322 23
                                    


Keadaan dorm udah mulai normal seperti biasanya dengan pasangan yang dimabuk asmara seperti Tae dan Yoongi. Tak kenal tempat atau waktu untuk menunjukkan kasih sayang masing-masing.

"Taeeeee, aku mau es krim."

"Astaga, kamu ini 'kan masih flu, sayang. Nanti malah nggak sembuh-sembuh kalo makan es krim."

"Tapi aku pengen Tae," rengek Yoongi dengan manjanya yang tak ketulungan. Taehyung mana bisa nolak? Tapi  kan Yoongi masih flu, setelah kemaren seharian maen tembak-tembakan aer di depan dorm bareng Jimin dan Jungkook.

Taehyung menggeleng. "Not today."

Yoongi cemberut. Ngambek. Dia pasang muka sedih.

No, Taehyung tak goyah meski muka Yoongi keliatan menggemaskan karena sifat manjanya yang kumat.

"Hyung, kami pulang." Jimin langsung menghambur ke arah Yoongi dan duduk nyempil di tengah. Jungkook yang melihaymt langsung menarik tangan Jimin terus di dudukin di samping dia.

"Ih, Kookie apaan sih," rengek Jimin.

"Hyung, duduk samping aku aja. Modus banget pengen deket-deket Tae lagi."

Jimin cemberut. "Apaan sih—eh, Yoongi hyung aku bawa es krim nih ada 5 cup."

"Akkkkkk Jimin kamu tau banget."

"Hyuuung." Suara berat Taehyung menghentikan Yoongi untuk mengambil es krim di kantong plastik yang Jimin sodorkan. Dia menatap Tae dengan mata puppy berbinar-binar.

Akhirnya Taehyung pasrah. "Sedikit saja."

"Yeayyyyy. Chuup." Sorakan Yoongi dan tak lupa sebuah kecupan singkat di bibir Taehyung.

"Yaishhh kalian berdua nggak tau malu," gerutu Jungkook yang pagi-pagi sudah dapat sarapan roman picisan kedua hyung-nya.

Sedangkan Jimin dan Yoongi asyik menikmati es krim, Namjoon keluar dari kamar dengan wajah kusutnya. Sepertinya kurang tidur.

"Namjoon, kamu mau es krim?" tanya Yoongi, Namjoon menoleh lalu duduk di samping Jungkook dan mengambil es krim di meja, lalu memakannya.

"Hyung gwaenchana?" tanya Taehyung, Namjoon menghela napas sembari menyendok es krimnya.

Sedangkan di dalam kamar Jin, namja tinggi  ini masih asyik bergumul dengan selimut tebalnya. Matanya menerawang ke langit-langit kamarnya.

[][][]

"Hyung, maafkan aku. Maafkan atas keegoisanku. Tapi aku benar-benar nggak tahu hatiku saat ini. Jika aku bisa, aku ingin kalian berdua. Tapi bagaimana bisa aku menginginkan kalian berdua sedangkan keinginan hatiku pun aku sendiri nggak tahu." Namjoon mengusak rambutnya kasar.

"Joon-ah, kamu sudah punya pilihan," ucap Hoseok menatap Namjoon lalu mengalihkannya kembali pada layar kotak persegi di tangannya.

"Jadi, apa keputusanmu? Kamu tahu ... aku dan Hoseok seperti dipermainkan hatinya??"

"Molla."

"Bisa kamu ikut aku besok? Ada yang ingin aku katakan padamu," sahut Hoseok, Namjoon memandangnya bingung tapi kemudian kepalanya mengangguk setuju. Hoseok tersenyum lalu bangkit berdiri.

"Jin hyung, kita lanjutkan besok saja. Ini sudah larut." Jin mengangguk lalu mengikuti Hoseok yang kembali ke kamarnya.

Namjoon masih diam di tempatnya, memikirkan banyak hal. Tapi kenapa belakangan ini pikirannya hanya jatuh pada namja tinggi pemilik bibir tebal itu???

Apa mungkin hatinya lebih condong ke Seokjin daripada Hoseok? Lalu bagaimana dengan Hoseok??

"....."

[✔️  COMPLETE ] What Happend In The Dorm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang