who am i ??

65 3 0
                                    

Kenapa kita ke toko barang antik?" elena menatap peter penuh tanya.

"Kau tidak mau tau bagaimana kita bisa sampai disini?" tanya peter.

Elena memutar bola mata nya. Jengah.

"Aku tidak ingin membuat otakku berpikir terlalu keras dengan hal semacam itu!"

Peter tersenyum tipis.

"Ayo masuk!" peter berjalan melewati elena yang berdecak kesal karena tidak mendapat jawaban. Iris hitam dan merah elena menatap bosan sekitarnya yang penuh dengan barang usang.

"Hai" sapa seorang pria tua dengan tubuh gempal dan kaca mata tebal yang bertengger di hidungnya yang bengkok.

"Ronald, berikan tiga jubah tebal untukku"

"jubah tebal? Untuk apa? Ini musim panas!" omel Elena.
Ronald menatap elena dengan tatapan tidak suka, Elena membalas tatapan ronald dengan tatapan mengintimidasi.

Dengan gerak cepat ronald mengalihkan pandangan nya pada jubah tebal yang bergantung disampingnya.

"Ini ambil"

"Terimakasih Ronald"
Peter memberikan jubah itu pada elena dan juga aiden.

"Ayo!"
"Kemana?" elena menatap peter dan aiden bergantian.
"Ketempat yang seharusnya" jawab Aiden.
Elena mendengus kesal.
Peter dan Aiden berjalan menuju pintu kayu tebal yang tertempel lukisan seorang wanita gemuk memakai terusan berwarna pink disudut ruangan, diikuti elena yang mengekor di belakang dengan wajah cemberut.
"Nyonya Karen" panggil peter. Iris hitam peter menatap datar lukisan didepannya.
"Apa kau bicara pada lukisan itu? Kau pasti gila!" Elena terkikik dibelakang Aiden.
Sesaat Peter dan Aiden saling memberi isyarat dengan saling tatap dan seringaian yang menakutkan.
Aiden menarik tangan Elena dan membawanya kedepan lukisan Nyonya Karen.
"Kalian ingin aku bicara padanya? Dan aku akan menjadi gila seperti kalian?" Elena kembali tertawa.
"Hei! Gadis bodoh!" teriak seseorang, membuat Elena spontan berhenti tertawa dan iris hitam dan merahnya menyisir setiap sudut ruangan, irisnya terhenti dikedua pria dibelakangnya yang bersikap aneh.
"Apa kalian sedang membodohiku sekarang??"
"Hei! Kau itu memang bodoh!" jawab seseorang.
Spontan Elena menatap lukisan didepannya yang tengah menatapnya tak suka.
"Kau yang menyebut ku bodoh?" Elena menatap Nyonya Karen tajam iris merah Elena menyala membuat Nyonya Karen berdeham.
"Peter, siapa gadis bod.. Maksudku gadis ini?"
"Dia Putri dari Alice"
"Mustahil! Alice sangat lemah lembut dan ramah, sedangkan gadis ini justru sebaliknya!" omel Nyonya Karen.
"Kau pikir kau siapa? Berani sekali mengataiku seperti itu??"
Tanpa sadar kuku Elena memanjang 10 centi dan berwarna merah menyala.
Peter dan Aiden terbelalak melihat kuku-kuku Elena.
"Aku adalah Nyonya Karen si penjaga pintu! Kau tidak akan bisa apa-apa jika aku menolak membuka pintu ini untukmu!"

"Cih! Kau pikir aku tidak bisa membukanya??"
Elena mengangkat tangannya sambil menyeringai dan ....

'Craakk'
***********
Semoga suka yaaa hehehe ini terinspirasi dari harry potter, yang pernah nonton atau baca novelnya pasti tau sama nyonya gemuk penjaga pintu. Btw, jangan lupa vote yaa

DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang