What??

60 3 0
                                    

"Kau Putri dari Ratu Alice???" flip menatap Elena lekat.
"Ratu???"
"Ya! Dia seorang Ratu di Red diamond dan Istri dari Raja Larry"
Elena terdiam beberapa saat.
"Tapi, kenapa Peter tidak mengatakan ini padaku?" gumam Elena.
"Peter??"
"Ya.. Mereka membawaku kesini dan mengatakan kalau aku adalah Putri dari Alice"
"Peter mengatakan itu?"
Elena mengangguk.
"Kau tau dia siapa?"
"Tidak"
Flip menghembuskan nafas berat.
"Dia Putra mahkota dari Black diamond dan ya.. Kau bilang 'Mereka' itu berarti dia bersama seseorang saat menemuimu?"
"Ya! Dia bersama Aiden"
"Sudah kuduga"
"Peter dan Aiden berasal dari Black diamond. Tapi kau bilang kau ingin ke Red diamond?"
"Ya.. Karena aku putri dari Alice"
"Oh ok.. Tapi apa hubungannya Peter dengan Alice?"
"Entahlah.."
Elena menatap bosan makhluk kerdil didepannya yang tengah berpikir keras.
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
Sontak Flip mengangkat wajahnya menatap Elena.
"Tentu"
Kening Elena seketika mengerut melihat sudut kanan bibir Flip tertarik keatas beberapa detik.
"Cih!" Elena berdecih.
Seketika ia menyadari satu hal kalau makhluk kerdil ini mencoba menggali informasi tentangnya.
"Ada apa?"
Elena menyeringai dan berjalan keluar gua menuju hutan terlarang tanpa menghiraukan Flip.
"Kau mau kemana???"
Elena terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun.
"Jika kau ke Red diamond, dengan mengatakan kalau kau Putri dari Ratu Alice, kau akan dibunuh para Pelahap maut!!!!"
Elena terus berjalan hingga punggungnya tak lagi terlihat oleh iris abu-abu Flip.

Elena berjalan menyusuri hutan yang gelap gulita. Sepanjang perjalanan mulutnya tak berhenti memaki Flip.
"Makhluk jelek! Dasar tidak berguna! kenapa aku dibunuh jika aku ke Red diamond dengan mengatakan kalau aku Putri dari Ratu Alice??? Aku kan Putrinya! Apa aku anak dari hubungan gelap?? Cih!"

'wushh'

Iris hitam merah Elena seketika menyala dan menatap sosok berjubah dibalik pohon besar disampingnya.
"Jika kau seorang pecundang, lebih baik kau pergi!!"
Elena berjalan terus tanpa menghiraukan sosok berjubah itu.

'bukk'

"Argghh"

Sebuah pukulan mendarat tepat dipipi Elena.

"Hei!!!!!!" teriak Elena tepat di wajah sosok didepannya dengan sudut bibir berdarah.

"Apa?? Huh!"

Sosok didepan Elena membuka tudung nya dan menampakan wajahnya.

"Cih!"

Sosok didepan Elena itu memutar bola matanya, jengah.

"Seorang gadis dilarang berkeliaran di hutan saat malam hari"

"Cih! Lihat dirimu sebelum kau mengatakan itu!"

Sosok itu tersenyum manis. Sosok dengan iris berwarna ungu, rambut hitam panjang dan bibirnya yang tipis.

"Sepertinya kau bukan manusia biasa atau pun siluman"

"Entahlah.. Memangnya kenapa?" tanya Elena datar.

"Karena tidak ada yang bisa melihat wujud asli ku jika mereka manusia biasa atau siluman"

"Maksudmu??"

"Jika yang melihatku manusia biasa atau siluman maka yang akan mereka lihat adalah sosok mengerikan yang paling mereka takuti. Tapi jika yang melihatku manusia dengan kekuatan tinggi mereka akan melihat wujud asli ku"
"Yayaya.." ucap Elena tanpa minat.
"Kau ini siapa??"
"Elena"
"Elena?? Aku tidak pernah mendengar nama itu.. Oh iya, namaku Susan"
'Bukk'
Sebuah pukulan mendarat tepat di wajah Susan dan meninggalkan bekas kebiruan.
"Setidaknya biarkan aku membalas apa yang telah kau lakukan padaku"
Elena tersenyum miring.
"Ok.. Baiklah. Kita impas"
Keduanya sontak tertawa.
"Kau berasal dari mana?"
"White diamond"
"Tapi kenapa warna matamu ungu?"
"Kami para penghuni White diamond berbeda dengan yang lain. Jika para keturunan dari Raja dan Ratu diamond yang lain pasti memiliki warna mata sesuai dengan tempat dia berasal, kalau kami berbeda. Warna mata para penghuni White diamond sesuai dengan kekuatan mereka masing-masing"
"Jadi begitu..."
Elena mengangguk, mengerti.
"Kau mau kemana?"
"Ke Red diamond"
"Untuk apa?"
"Sebaiknya jangan tanyakan itu sekarang"
"Ok.. Aku akan mengantarmu"
"Tidak perlu"
"Kau yakin?? Kau tau? jalan ini bukan menuju Red diamond tapi Black diamond"
"Benarkah? Entah kenapa aku merasa harus melewati jalan ini"
"Kau ingin aku mengantarmu atau kau mau terus berjalan dijalan ini?"
Elena menatap lekat sosok didepannya.
"Baiklah, aku akan mengikutimu"
"Ayo!"
Susan menggenggam tangan Elena dan tersenyum manis. Elena memasang wajah datar tanpa ada rasa terimakasih karena telah ditolong.
****
Authorr comeback!! Jangan lupa vote yaa readerss 😘😘

DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang