Ayah?

50 1 0
                                    

Raja Larry memukul kuat pohon ek disampingnya.  iris merah darah milik Raja Larry menatap kosong kearah danau kecil yang membeku. Pikirannya masih berkelabat pada apa yang Elena katakan.

"Larry..."

Raja Larry diam tidak menoleh ataupun menjawab.

"Aku tau, kau marah.. tapi aku bisa apa??"

sontak Raja Larry berpaling dan mendapati sosok yang begitu ia cintai.

"Alice.. aku tidak ingin melihat gadis itu"

ucap Raja Larry dingin.

"Tapi kenapa?"

"Dia hanya akan mengingatkanku dengan pria brengsek itu!"

Ratu Alice tertunduk dan menutup mulutnya dengan tangan kanannya menahan tangis.

"Jika kau mau, ceraikan saja aku"

Ucap Ratu Alice parau.

"Apa??"

"Bukankah kau tidak ingin melihat Elena? jadi ceraikan saja aku, dengan begitu aku dan putriku bisa pergi dari sini agar kau bisa tenang"

"Apa kau pikir aku seburuk itu??"

"aku hanya meminta kau untuk menjauhkan gadis itu dariku, jangan sampai aku bertemu gadis itu. aku tidak meminta kalian pergi... aku hanya perlu waktu untuk menerima gadis itu"

Raja melangkah mendekati Alice dan memeluk tubuh Alice, erat.

****

Elena duduk diatas tempat tidurnya sambil memeluk kedua lututnya. iris hitamnya menatap kosong kedepan.

Elena sedikit tersentak ketika sebuah tangan membelai pucuk kepalanya,lembut.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Kakak?"

Pangeran Louis meraih sebuah kursi dan duduk disamping adik kecilnya itu.

"Kau pasti merasa khawatir dengan reaksi Ayah yang tiba-tiba seperti itu"

Elena mengangguk pelan.

"Ayah memang seperti itu, dia tidak suka jika ada yang bicara saat dimeja makan"bohong Pangeran Louis.

"Benarkah? Kakak mengatakan ini bukan untuk menghiburkukan?"

"Eee.. tentu saja tidak"

Seketika Elena tersenyum lega.

"Apa kau mau jalan-jalan ke desa?"

"Tidak!"

"Ada apa?"

"Selama perjalanan menuju kemari, aku bertemu banyak makhluk-makhluk aneh"

Seketika bulu kuduknya meremang, mengingat kembali sosok pelahap maut dipintu gerbang Red Diamond.

"Kau tau? Kau lebih menakutkan dari mereka"

"Apa???"

"Ya! Siapa gadis yang begitu berani menghancurkan lukisan Nyonya karen?? Dan ya! Kau juga menghisap habis darah seorang siluman di hutan, mengerikan"

"Bagaimana kakak bisa tau??"

"Ya.. Berita itu sudah tersebar di seluruh Delix, kau pasti tau siapa yang menyebarkannya kan?"

"Pasti makhluk jelek itu!"

"Maksudmu Flip?"

"Ya! Siapa lagi?? Flip selalu mengikutiku dan bertanya segala hal! Dasar Makhluk jelek!" omel Elena.

"Sebaiknya kau jauhi dia"
Ucap Pangeran Louis gugup.

"Memangnya siapa yang mau dekat dengannya?? Dia menyebalkan!"

Pangeran Louis menghembuskan nafas lega.

"Anak baik"
Pangeran Louis mengusap lembut pucuk kepala Elena.

"Tolong jangan perlakukan aku seperti anak kecil!"
Omel Elena dengan wajah cemberut.

"Baiklah.. Tapi kau harus ikut denganku ke desa? Ok?"

Elena mengangguk ragu.

******

Author comeback..... Jgn lupa VOTE yaaa, pleaseeeee

DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang