Elena menggenggam kuat jubah tebal milik Pangeran Louis. Iris hitamnya menatap takut segerombol orang yang tengah menyaksikan semacam pertunjukkan boneka kayu yang dibuat mengerikan.
"Kau mau lihat pertunjukkan itu?"
Elena menggeleng kuat.
"Aku mau ke perpustakaan" Bisik Elena.
"Astaga!"
Elena tersentak kaget.
"Apa??? ada apa ka???" Elena panik.
"Adikku ternyata seorang kutu buku!!"
Elena menatap Pangeran Louis tak percaya.
"Tidakkah menurutmu reaksi seperti itu terlalu berlebihan??"
"Hey! apa kau tau?? aku selalu bermimpi menjadi seorang kutu buku"
"Lalu?" tanya Elena tanpa ekspresi.
"Tapi aku alergi benda usang"
Mulut Elena terbuka lebar.
"Yayaya.."
"Kau tidak mau masuk?"
"Kemana?"
"Kau bilang Kau ingin ke perpustakaan kan?"
Elena mengangguk.
"Perpustakaannya ada dibelakangmu"
Elena berbalik dan yang benar saja! Perpustakaan itu tepat dibelakangnya.
"Dunia ini aneh!" gerutu Elena sembari masuk kedalam perpustakaan.
"Kalau kau sudah selesai, kau bisa cari aku di toko Nyonya Weasley" Ucap Pangeran Louis setengah berteriak.
Iris hitam Elena menyusuri buku-buku yang tersusun rapi. irisnya berbinar ketika menemukan buku yang ia cari.
Dan ya! letaknya selalu di rak paling tinggi. Elena berjinjit meraih buku yang di inginkannya. Elena mendecak kesal, tanpa pikir panjang ia menaiki rak buku itu.
"Hey! Kau bisa jatuh!!" teriak seseorang.
Elena tidak menghiraukan teriakan itu, dan ya! ia berhasil mendapatkan bukunya, senyum kemenangan terukir diwajahnya.
"Apa kau tuli???"
Elena mendengus kesal. saat ingin turun tiba-tiba kakinya tergelincir.
'Dbamm'
Tubuh Elena sukses menghantam lantai kayu.
"Ahahaha.. ups! maaf"
Elena menyibak rambutnya dan berdiri menghadap pria menyebalkan itu!
"HEY!!!!!!" Elena berteriak tepat didepan wajah pria itu sembari meremas kuat kerah baju pria itu.
"E E... Elena???"
"Peter?? dasar kau penghianat! kau tinggalkan aku di hutan tanpa petunjuk! kau gila!"
Peter menelan ludahnya.
"Aku melakukannya karena ini perintah dari Ayahku"
"Apa hubungannya Ayahmu denganku?? Kenapa dia ikut campur ?? Kau tau? aku mendapat banyak masalah karena tindakkan Ayahmu dan juga Kau!" Omel Elena.
"Bisakah kau lepaskan bajuku? Aku takut tindakkan mu ini akan membawa petaka"
Kening sebelah kanan Elena terangkat beberapa detik.
"Kau mengancamku?"
"Dengar, Kau baru disini. Kau tidak mengenal dengan baik orang-orang disini"
"Begitu??" tanya Elena angkuh.
"Kau tau? Kalau bukan karena Ayah, Kau pasti akan jadi abu sekarang!"
"Apa hubungannya Ayahmu denganku??"
"Dia.."
"Elena!" Panggil Pangeran Louis gugup.
"Kakak? Kenapa kau disini? Kau kan alergi...."
'Hacihh'
Elena menatap iba Kakaknya itu.
"Kau sudah temukan bukumu?" tanya Pangeran Louis.
Elena mengangguk sembari mengangkat buku tebal ditangannya.
"Kalau begitu, ayo pulang!"
"Tapi buku ini tidak boleh dibawa pulang"
"Cepat pulang!!"
Elena tersentak kaget.
"Tapi.. bagaimana dengan bukunya?"
"Kau tidak dengar aku?? pulang dan bawa saja buku itu!!"
Untuk kedua kalinya Elena tersentak kaget. Ia berlari keluar perpustakaan sembari memeluk bukunya.
"Apa kau sudah gila, huh??!"
Peter tersenyum miring.
"Kenapa?? bukankah dia berhak tau?"
"Tidak pernahkah kau memikirkan kebahagiaan Elena?"
"Hey!! kenapa kau bertanya seperti itu? seolah-olah aku telah berbuat kejahatan padanya"
"Kau hampir saja berbuat kejahatan!"
"Kejahatan apa??"
"Bukankah kau ingin memberitau kan pada Elena tentang Ayahmu? dan kau ingin memberitaunya disini??"
"Oh.. baiklah.. aku emosi karena kelakuan brutal adik manisku itu"
Pangeran Louis menatap tajam Pangeran Peter.
"Oh ayolah... apa aku tidak boleh menyebutnya seperti itu??"
"Kenapa tidak?"
Sontak keduanya tertawa.
*****
AUTHOR COMEBACK..... JANGAN DIBACA DOANG YAHH KASIAN AUTHORNYA JADI GK SEMANGAT BUAT LANJUTIN ;) KASIH KOMENTAR + VOTE (PENTING) SEE YOU NEXT TIME............
'
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond
Fantasy"Elena" siapa aku sebenarnya???? apa itu delix?? dan apa arti dari tanda di telapak tanganku????