Seperti rencana yang ia pikirkan, Boram menghubungi kedua orangtuanya perihal keadaan sang adik terkini.
Ekspetasi yang selama ini ia pikirkan tidak lah terjadi, ia sedikit lega setidaknya kesalahan tidak dilimpahkan padanya. Kedua orangtuanya mengerti bahwa tertangkapnya Chanyeol adalah kesalahan Chanyeol sendiri, bukan kesalahan dirinya yang tak bisa menjaga.
Begitu kedua orangtuanya memberi kabar bahwa kasus Chanyeol akan mereka tangani, Boram hanya mengiyakan sebagai jawaban.
Asal mereka melakukan hal yang terbaik untuk Chanyeol, ia akan mendukungnya.Semalaman Chanyeol tak bisa memejamkan kedua matanya, ia dirundung rasa gelisah. Ia sungguh tak nyaman karena di tempatkan dalam satu sel yang berisikan narapidana dari berbagai kasus, harapannya saat ini ialah segera keluar dari tempat itu.
Melihat teman-temannya yang terlihat tenang tanpa ada rasa gelisah membuat Chanyeol keheranan dan rasa penasaran pun menyelimuti dirinya."Kenapa kalian terlihat tenang?" kernyitan tergambar jelas di wajah rupawan Chanyeol.
"Kau tahu, kan? Ayahku tak akan membiarkan anaknya tersiksa."
Dahi Chanyeol semakin dibuat berkerut karena ucapan Yongguk.
"Maksudmu?""Apa kau berpura-pura menjadi dungu? Tentu saja ayahku akan membebaskanku dari tempat sialan ini, dia akan membungkam awak media dan pihak kepolisian dengan sejumlah uang." tawa remeh Yongguk menggema hingga membuat salah satu narapidana terusik. Sedikit rasa dongkol ia terpaksa menghentikan tawanya.
"Lalu, apa kalian juga akan dibebaskan?" tak dapat di pungkiri Chanyeol sedikit was-was jika hanya ia saja dalam kelompoknya yang tinggal dalam sel tahanan itu.
"Tentu saja." jawab Zico, Zion dan Daehyun serempak.
Takut.
Adalah definisi perasaan Chanyeol kini. Ia takut jika teman-temannya sudah terbebas dan hanya ia sendiri di dalam sel, ia akan menjadi bulan-bulanan para narapidana senior.
"Hei, kawan. Kenapa kau melamun?" Yongguk menyenggol bahu Chanyeol hingga si empu tersadar dari lamunannya.
"Apa ada masalah?"
Chanyeol hanya mengangguk sejenak dan menatap wajah temannya satu-persatu.
"Aku takut jika kalian bebas maka aku akan sendirian di sini." suaranya terdengar lirih sarat akan kekhawatiran."Hei, kau memiliki keluarga yang memiliki banyak pundi-pundi uang. Kenapa kau harus takut? Mereka pasti akan membebaskanmu dengan uang yang mereka miliki."
Chanyeol menggeleng lemah, ia teringat perkataan sang kakak semalam saat menjenguknya.
Apakah ia harus berharap kepada ayah dan ibunya?
Ia sendiri pun tak yakin karena orangtuanya terlalu sibuk berbisnis.
"Saudara Yongguk, Zico, Zion dan Daehyun. Anda mendapat kunjungan, silahkan ikut saya." suara sipir menginterupsi. Para pemuda yang terpanggil segera bangkit dan mengikuti sipir tersebut.
Sementara Chanyeol menatap kepergian empat temannya dengan pandangan sendu.
Sudah terhitung 3 hari Chanyeol mendekam dalam sel tahanan, teman-temannya sudah terbebas karena uang. Sementara dirinya masih menunggu hasil selanjutnya, entah menjalani sidang atau yang lain. Ia sendiri pun tak tahu bagaimana nasib dirinya, selama hari itulah ia tak menyesap sabu hingga badannya terasa lelah dan lemah.
Jangankan menelepon temannya untuk menyelundupkan sabu ke dalam sel, berkirim pesan saja ia tak bisa lantaran ponselnya disita oleh pihak kepolisian.
Saat ini yang ia butuhkan adalah sekantung sabu untuk ia sesap agar tubuhnya sedikit membaik.
Mendengar anak bungsunya tertangkap dalam operasi sindikat narkoba tak membuat kedua orangtua Chanyeol tinggal diam, mereka membungkam awak media terlebih dahulu agar namanya tidak tercoreng. Cukup simple dan klasik, cara itu memang sering dipakai para kaum elite untuk meredam isu dan berita yang bisa menjatuhkan nama baik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Heal You
General Fictionketergantungan terhadap zat adiktif membuat Park Chanyeol harus menjalani terapi di pusat rehabilitasi. Di sana, titik awal pertemuan Byun Baekhyun sang psikiater dan Park Chanyeol sang pasien pecandu narkoba. Rate : T+ Genre : Drama/Boys Love/Gay...