pilihan

3.3K 456 19
                                    


Jatuh cinta nyatanya membuat mood Baekhyun membumbung tinggi, bibir tipisnya tak henti bersenandung.

"Sepertinya ada yang sedang bahagia disini."

Yoona menyindir mendapati tingkah tak biasa sang putra yang tak ada letih mengulas senyum sedari tadi.

"Kewarasan Baekhyun oppa sedang diambang batas, bu!" Saeron mengolok dan ditanggapi gerutuan keras sang kakak.

Berhubung ia tak ingin merusak moodnya di pagi hari, jadi ia abaikan olokkan Saeron dan berlalu untuk memanaskan mobil.





Raut berseri Baekhyun tak kunjung pudar hingga tiba di rumah sakit, bibir tipisnya melantunkan nada membuat siapa saja yang melihat dibuat keheranan. Pasalnya mereka tak pernah melihat Psikiater muda itu bersenandung jika menyusuri koridor.

"Aku ketinggalan kabar gembira kali ini ya?" Joonmyun menyinggung selagi menyamai langkah kaki rekannya itu.

"Tanpa perlu ku beritahu pun, kau akan mengetahuinya nanti."
Baekhyun balas menyindir, ujung bibirnya menyeringai menatap rekan seprofesinya itu.

Keduanya berpisah untuk menuju ruangan masing-masing.

Sorot mata Baekhyun berbinar mendapati tubuh Chanyeol bersandar di depan ruang kerjanya.

"Jam terapimu masih lama Chanyeol." Baekhyun mengingatkan namun Chanyeol menanggapinya dengan cengiran.

Keduanya saling menatap dan melempar senyum, memberikan sinyal syarat kerinduan yang baru terpisah beberapa jam.

Berlebihan memang, namun apa mau dikata, keduanya sedang di mabuk asmara sampai-sampai berpisah sebentar saja rasanya rindu tak berkesudahan.

"Aku tahu, hanya saja aku ingin menyapamu sebelum kau menangani pasien lain." Chanyeol mengulas senyum, mati-matian ia menahan gerak tangannya agar tidak lepas kendali lantaran berada di tempat terbuka.

Padahal Chanyeol tidak merayu, tapi nyatanya Baekhyun tersanjung dengan ucapan laki-laki itu.
"Terimakasih sudah menyempatkan waktumu, Chanyeol." kedua tangannya menapak di bahu Chanyeol, memberinya usapan dan kerlingan di mata.

Sementara Chanyeol balas dengan senyuman penuh arti.
"Selamat bekerja!" tangannya menapak diatas pungung tangan Baekhyun. "Aku akan menunggumu." dan memberikan usapan lembut di sana.

Baekhyun tertawa kecil setelah Chanyeol beranjak, punggung lebar itu ia pandangi hingga hilang tertelan di persimpangan.

"Ya Tuhan~" gumamnya memalu setelah memasuki ruang kerjanya.

_________



"Aku sudah tidak sabar." Chanyeol berucap memandangi sang lawan bicara.

"Hanya tinggal beberapa hari lagi, bersabarlah sedikit!"

Chanyeol mendesah lemah mendapat respon seperti itu.
Ia ingin sekali segera keluar dari rumah sakit. Bukan tanpa alasan, jika di rumah sakit ia harus mati-matian mengontrol sikapnya agar tidak merugikan Baekhyun.

Jangankan berciuman, berpelukan saja tidak bisa sembarangan, itu sungguh menyiksanya yang baru saja menjalin hubungan.

"Bagaimana jika besok pagi aku keluar? Seorang diri pun tak masalah." Chanyeol mengusulkan namun Baekhyun menanggapi dengan gelengan.

"Tidak semudah itu Chanyeol." gemas Baekhyun menarik rambut Chanyeol pelan, menghasilkan ringisan dari bibir si jangkung. "Ada beberapa prosedur yang harus diurus, salah satunya ada kesepakatan pihak keluarga dan rumah sakit." lanjut Baekhyun menjelaskan.

Let Me Heal YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang