"Chanyeol!"Baekhyun merutuki dirinya lantaran ucapannya membuat Chanyeol salah paham.
Pipi tembam si jangkung ia tangkup, membuat si indera bersitatap dengannya.
"Bukan seperti itu yang aku maksud, Chanyeol. Kau salah paham!"
Lagi-lagi rasa sakit itu menular di ulu hati.
Bukan main sakitnya saat Chanyeol memalingkan wajah dan menghempaskan tangan yang sempat bertengger di pipinya.
"Maksudku, apa kau tidak takut jika menjalin hubungan denganku? Kau harusnya mempertimbangkannya, asal-usulmu yang berasal dari kalangan terpandang bisa mempengaruhi reputasi keluargamu. Tak ada maksud menyinggung bahwa kau seorang pecandu, sungguh!"
Pada dasarnya Chanyeol itu lebih meninggikan emosi, tak heran selalu berpikiran negatif, untuk itu mau tidak mau Baekhyun harus menjelaskannya agar tidak terlalu berlarut kesalah pahaman ini.
"Kau pikir aku tidak berpikir panjang saat mengalami kebimbangan orientasiku?"
Chanyeol berdecih disela isakan.Sementara Baekhyun diam membiarkan Chanyeol meluapkan semua yang ingin diungkapkan.
"Aku sudah memikirkan semuanya sebelum mengatakannya padamu! Soal posisi keluargaku, kau pasti sangat familiar dengan istilah money power kan?"
Baekhyun memijit pangkal hidungnya, menghadapi kekeras kepalaan Chanyeol tidaklah mudah.
Ia tidak boleh terbawa emosi yang mana bisa membuat keadaan menjadi canggung."Aku tahu. Tahu sekali, Chanyeol!"
Jemari lentiknya kembali meraih tangan yang lebih muda, menangkupnya erat agar keadaan lebih mendingin.
"Tapi apa ayah, ibu dan kakakmu bisa menerima bahwa salah satu anggota keluarganya tak sesuai harapan mereka?"
Seketika Chanyeol bungkam, berat hati ia membenarkan ucapan Baekhyun.
Mana mungkin keluarganya bisa menerima dengan tangan terbuka.
Kenyataan yang ada nyatanya lebih kejam dari penolakan Baekhyun.
Seketika bahunya merosot, tubuhnya melunglai di atas kasur."Pergilah! Aku ingin istirahat."
Baekhyun beranjak setelah pengusiran secara halus yang dilakukan Chanyeol.
_________
Baekhyun menatap sendu lukisan yang terpajang di dinding.
Ia masih terkejut dengan pengakuan si pelukis secara tiba-tiba dan hanya dengan si lidah tak bertulang membuat keadaan memburuk.Ia merutuki ucapannya, sungguh tak ada maksud untuk menolak secara gamblang, karena pada dasarnya ia pun memiliki perasaan yang sama.
Betapa pecundangnya ia, tak berani mengungkapkan perasaan hanya karena takut akan pandangan orang.
Munafik sekali, padahal ia selalu memotivasi orang lain agar melakukan cara hidup dengan baik tanpa mendengar atau melihat penilaian orang lain.
Akan tetapi justru ia sendiri yang selalu khawatir tentang penilaian orang.
"Bodoh!"
Baekhyun menertawakan bagaimana dirinya menjadi seorang pengecut ulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Heal You
Fiction généraleketergantungan terhadap zat adiktif membuat Park Chanyeol harus menjalani terapi di pusat rehabilitasi. Di sana, titik awal pertemuan Byun Baekhyun sang psikiater dan Park Chanyeol sang pasien pecandu narkoba. Rate : T+ Genre : Drama/Boys Love/Gay...