kepo ya🤪

1.8K 273 18
                                    


Kian hari keadaan Chanyeol semakin kacau, wajahnya terlihat layu lantaran ia tidak memiliki waktu tidur yang cukup.

Bulat matanya menatap malas ketika melihat rentetan kalimat yang dikirim oleh ayahnya untuk tetap diam di tempat dan tidak melakukan apapun selagi proses hukum berjalan.

"Terserah." gumamnya, lalu meraih botol alkohol yang kesekian kalinya.

Jemari itu lantas mencari nomor yang dulu menjadi tujuannya untuk melepas semua pikirannya yang kacau.

To : 02XXXXX
Ayo bertemu dan bawa barang seperti biasa yang dulu sering ku pesan.

Sending a message





Baekhyun sadar bahwa ia seolah menarik diri dari Chanyeol, bahkan pesan dari si jangkung tidak pernah ia balas dan jelas itu berimbas pada hubungannya yang mulai merenggang. Padahal ia tidak bermaksud seperti itu.

Nafsu makannya menurun, tidak hanya Saeron saja yang membuat ia khawatir, namun keadaan sang ibu juga. Ia belum berani meninggalkan ibunya seorang diri di rumah sementara Saeron masih dalam perawatan di tempat rehabilitasi.

Dan juga permasalahannya dengan Chanyeol belum ia selesaikan secara tatap muka. Pikirannya melayang memikirkan keadaan Chanyeol yang sudah berapa hari belakangan tidak ia temui.

Mungkin ia akan meminta ijin pada ibunya untuk pulang terlambat karena dia harus menemui Chanyeol.
Selain untuk menyelesaikan masalah di antara mereka, juga untuk melepas rindu walau sejenak saja.




_________





Dua puluh menit waktu terbuang dari jam pertemuan yang Chanyeol lakukan, ia mulai merasa bosan duduk seorang diri di dalam bar.

Tak sabaran, tangannya meraih ponsel lalu melakukan panggilan. Tidak lama panggilan tersambung dan Chanyeol langsung melontarkan kata "kau di mana?" nadanya terdengar kesal.

"Sebentar aku masih mencari tempat untuk parkir mobilku." suara dari seberang panggilan menyahut.

"Jangan lama-lama!" protes Chanyeol, lalu mematikan sambungan telepon.

Lima menit kemudian yang di tunggu datang, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas kursi.

"Pesanan mu." ujar laki-laki itu sembari menyerahkan kotak perhiasan kecil ke arah Chanyeol.

Lantas Chanyeol meraihnya, "aku harus memastikannya." ujarnya dan bangkit dari kursi.

"Hey kau belum membayarnya!"

"Aku akan membayarnya jika barang ini asli." ucap Chanyeol, tangannya menarik sebuah kartu identitas diri. "Itu sebagai jaminan jika aku kabur tidak membayar, aku ke kamar mandi sebentar untuk memastikan." lanjutnya lalu beranjak pergi.

Sesampainya di bilik kamar mandi, Chanyeol dengan segera membuka kotak perhiasan itu. Kedua sudut bibirnya lantas terangkat membentuk sebuah senyuman kala matanya menatap benda putih yang berkilauan layaknya bubuk perhiasan.

Setelah puas ia kembali ke tempat semula. "kau tidak pernah mengecewakan, Jihoo." katanya sembari mendudukan diri.

Yang di puji lantas tersenyum congkak, "aku tahu, lalu bagaimana dengan pembayarannya?"

Let Me Heal YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang