Ini bukan kali pertama ia melihat sang kakak tersenyum sendiri layaknya orang gila yang lepas dari rumah sakit jiwa. Sudah berkali-kali ia menjumpai untuk beberapa minggu ini, hal itu jelas membuatnya terusik yang mana berada dalam satu ruangan."Kau harusnya memeriksa kejiwaanmu pada rekan kerjamu di rumah sakit!"
Sindiran Saeron membuat atensi Baekhyun teralih.
"Mulutmu tak menunjukkan kau layaknya seorang gadis." Baekhyun balik menyindir, ia sungguh tak terima jika sudah diganggu oleh Saeron.
"Tingkahmu justru tak menunjukkan seorang Dokter jiwa."
Si gadis kembali menyindir, pertengkaran mulut sudah menjadi pandangan sehari-hari.
Yoona hanya meringis sembari berlalu tanpa berniat melerai. Kedua anaknya sudah cukup dewasa, tidak mungkin pertengkaran akan menghasilkan kucuran darah. Paling parah hanya saling melempar barang yang tak berbahaya seperti bantal untuk menyakiti satu sama lain.
"Pantas saja tidak ada laki-laki yang berniat berkencan denganmu, ternyata karena lidah berbisa yang bersenggama di dalam mulutmu itu."
Baekhyun tertawa mengejek sang adik, menghasilkan gurat amarah di wajah dari yang lebih muda.
"Kau tidak tahu berapa banyak laki-laki yang ku tolak saat menawariku berkencan hanya untuk terfokus pada pendidikan." bibir tipisnya menyeringai bermaksud menyombongkan diri.
"Alasan klasik!"
Pertengkaran mulut berubah menjadi fisik, Saeron menyerang sang kakak dengan brutal. Sementara Baekhyun berteriak menghalau serangan di tubuh.
Baekhyun berani bersumpah, bahwa pukulan Saeron lumayan sakit dan bertenaga sekalipun tubuhnya seperti orang kekurangan gizi.
"Kau meludahiku?!" mata sipitnya melotot saat di rasa kepalanya basah.
"Kau menuduhku?" yang lebih kecil balik menyalak tak terima.
"Sudah puas berkelahinya?" sang ibu berdiri dengan sebuah gayung di tangan.
Bibirnya mengulas senyum yang mana terlihat mengerikan untuk kedua anaknya.
Keduanya memisahkan diri dengan raut kesal di wajah.
Ayolah, mereka bukanlah seekor kucing liar yang disiram dengan air hanya untuk melarai pertengkaran tak berguna itu.
________
Cinta bisa membuat siapa saja menjadi gila, tak memandang siapa dan dari mana orang itu berasal, jika sudah mengenal cinta maka akan dibuat gila karenanya.
Baekhyun sendiri mengalaminya, memang ini bukan kali pertama ia merasakan yang namanya cinta. Akan tetapi untuk sekarang kondisinya berbeda, terlebih lagi ia memiliki ketertarikan dengan seseorang yang ber-gender sama.
Entah setan sudah membisiki atau merasuki dirinya, dengan santainya ia menerima saat Chanyeol meminta ijin untuk menyandarkan separuh tubuhnya di atas pangkuan.
Jemarinya yang lentik mengusap rambut keperakan Chanyeol, sebuah senyuman terulas di bibir mana kala sipitnya menatap wajah tertidur itu.
"Kenapa wajahmu masam? Ada masalah yang mengganggu pikiranmu?"
Berawal dari keingin tahuan Baekhyun kala mendapati wajah kusut Chanyeol.
Tubuh Baekhyun mendekat begitu Chanyeol memberi anggukan.
"Katakan!"
Ditatapinya raut gusar itu, sedang jemari meraih kedua tangan Chanyeol menyalurkan kekuatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Heal You
General Fictionketergantungan terhadap zat adiktif membuat Park Chanyeol harus menjalani terapi di pusat rehabilitasi. Di sana, titik awal pertemuan Byun Baekhyun sang psikiater dan Park Chanyeol sang pasien pecandu narkoba. Rate : T+ Genre : Drama/Boys Love/Gay...