rawr26

16.6K 2.7K 182
                                    

Downpour ーioi🔊
disarankan dengerin lagu ini sambil baca chapter rawr26


anya p.o.v

Malam itu gue nangis sejadi-jadinya.

Sekarang gue ngerti, melupakan bagi seorang mark lee pasti sangat mudah. Termasuk melupakan gue.

Hahahaha, emang gue sepenting apa di hidupnya?

"Jangan bodoh anya, dia nggak mungkin benar-benar suka lo. Selama ini, lo sayang dia. Mungkin dia nggak merasakan hal yang sama."

Gue bermonolog sendiri seiring dengan bertambahnya cucuran air mata yang sukses menuruni pipi gue.

Apa gue terlalu mudah untuk dibohongi?

Hahaha..

Dasar anya bodoh.

Gue dibandingkan Koeun dengan segala kesempurnaanya, semua orang bahkan yang buta juga pasti akan milih Koeun.

Dia cantik, gue nggak.

Dia populer, gue nggak.

Dia semapai, gue nggak.

Mark dan Koeun ada pada derajat yang sama. Gue? Gue jauh di bawah mereka.

Apa rasa sayang gue ke Mark belum cukup untuk menghapus derajat itu?

Gue memang bukan artis seperti lo, Mark.

lo pantes sembunyiin gue.

tapi tolong jangan selingkuhi gue,

jangan mengganti gue dengan cewek lain.

"jangan pernah berpaling ya?"

"tidak akan pernah, never."

Percakapan itu terus berdengung di telinga gue.

dasar pembohong, laki-laki sialan.






























meanwhile in nct's dorm....

"taeyong hyung!!!"

mendengar teriakan itu, taeyong dari lantai 3 berjalan dengan sangat cepat menuruni tangga menuju kamar seorang mark lee.

"mark, lo udahー" ucapan taeyong terpotong.

detik selanjutnya, dia berkata kasar, "ーanjing."

dengan penuh kesadaran, sebuah pemandangan tak senonoh tengah terpangpang dengan jelas di depan matanya.

mark yang hanya memakai celana dalam tengah berdiri di samping kasur dengan raut muka cemas.

dan, cewek sialan itu..

koeun tengah menutupi tubuhnya dengan selimut putih, taeyong yakin betul bahwa tubuh gadis itu tidak ditutupi sehelai kain pun.

pakaiannya, mulai dari baju, rok, penutup dada dan celana dalamnya tercecer berantakan menjadi satu dengan pakaian milik mark.

taeyong mengusap wajahnya dengan kasar lalu berbalik setelah sebelumnya dia berkata sambil menggertak giginya, menandakan bahwa laki-laki bermata tajam  itu sedang marah besar.

"mark lee, gue tunggu di ruang latihan. jelasin semuanya."

lalu pergi tak percaya dengan apa saja yang baru saja dilihatnya.
























tetap vote walaupun pendek iyak🐣🐣

TIRED / MARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang