Wanita itu mendegus jengkel.
Kacamata yang bertengger di hidungnya tidak menghalagi tatapan tajamnya.
Tatapan yang setia memandangi si objek dengan pandangan yang siap membunuh.
"Kembali ke kelasmu Park. Harusnya saat ini kau tengah duduk manis di dalam kelas dan mendengar Kim Ssaem mengajar"
Sebuah gelengan yang ia dapatkan membuatnya berfikir bahwa suara yang baru saja ia keluarkan terbuang percuma. Rasanya sungguh sangat menyebalkan.
Menghela nafas pelan dan memilih Kembali menyibukan diri pada lembar-lembar jawaban yang tengah ia periksa tanpa menghiraukan pemuda kurang ajar yang sedari tadi memperhatikannya. Dengan tatapan yang luar biasa nakalnya.
"Ssaem. Kau tau? Aku paling tidak suka di acuhkan. Apalagi oleh dirimu. Aku lebih suka kau melihatku dari pada kertas-kertas yang terlihat membosankan itu. Aku bahkan bekali-kali lipat lebih menyenangkan untuk dipandangi."
"Tapi dari kertas membosankan inilah aku dapat menyewa tempat tinggal dan membeli kebutuhan sehari-hari Park"
Sebuah kekehan dapat wanita itu dengar dari bibir merah jambu lelaki itu. "Ssaem bisa menikah denganku kalau hanya itu yang Ssaem butuhkan . Aku siap menjadi pendamping hidupmu dan bercinta setiap hari, bahkan dari pagi hingga kembali pagi"
Mata wanita itu memicing tajam di sertai hembusan nafas panas yang keluar dari alat pernafasannya saking banyaknya amarah yang lelaki itu perbuat kepadanya.
Sabar Seulgi, dia hanyalah bocah ingusan. Kau jangan kalah dengan bocah sialan itu.
Memutar bola matanya malas adalah salah satu yang dapat ia lakukan. Tidak mungkin kan ia melempar bocah itu dengan kursi kayu yang tengah ia duduki hingga sehari kemudian wajahnya masuk ke dalam semua station tv yang menayangkan tindak kriminal seorang guru kepada muridnya tanpa alasan tertentu. Dan Setelahnya Seulgi kembali berkutat pada tumpukan kertas yang harus ia periksa sebelum penerimaan raport tiba.
Pemuda yang berada dihadapannya menatapnya gemas lebih tepatnya sebuah tatapan penuh ketertarikan. Sebelum bibirnya mencetak sebuah senyuman nakal nan miring.
"Seharusnya Ssaem tidak melupakan milikku yang berada didalam tubuhmu Ssaem"
Seulgi meletakkan pulpennya kasar. Matanya memicing marah sesaat setelah kaca mata yang ia pakai sedari tadi dilepasnya. Menatap jengah dan tak percaya akan kalimat yang baru saja keluar dari bibir pemuda sialan yang sialnya memiliki gen yang sempurna. Gen yang nyatanya mampu memikat hati para gadis- tidak termasuk dia karena Seulgi adalah seorang wanita bukan seorang gadis manis nan lugu.
"Oh ayolah Park. Kau tidak seharusnya mengingat hal yang bahkan sangat menjijikan. Malam itu semua yang terjadi hanyalah sebuah kesalahan. Dan yang tidak kumengerti mengapa bocah sepertimu berada di club"
Seulgi berdiri dari duduknya dan bertolak pinggang. Usianya yang hampir memasuki usia 30 membuat wajahnya semakin terlihat dewasa dan cantik dimata pemuda 18 tahun itu.
"Kau cantik Ssaem. Karena kecantikan yang Ssaem punya sehingga aku dapat berada di tempat itu."
Omong kosong; pikir Seulgi.
Seulgi membawa kembali hembusan nafasnya yang tercekat. Sepertinya ia harus membeli obat setelah ini karena kepalanya benar-benar akan meledak saking pusingnya.
Ia juga merasa dirinya bersalah disini. Kalau saja malam itu ia tidak mabuk dan datang ke tempat laknat itu dan bertemu murid beradal yang setiap hari dimarahinya, kejadian menjijikan seperti ini tentu tidak akan terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/97385748-288-k534864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SeulMin Collection (Oneshoot Or Twoshoot)
Fanfickumpulan cerita seulgi x jimin genre:romance,hurt,pregnant,marriage life,etc Rated 17+ Karena ini ada marriage life maka ada content yang sedikit dewasa