I Miss You Darl

4.8K 337 8
                                    

.

.

.

Jimin pov

"Tidak ada yang terlupakan kan seul?".Aku bertanya pada seulgi kekasihku apakah tak ada lagi barang yang terlupa.
Selama empat hari ia akan pergi dalam perjalanan study nya ke jepang.

"Sudah jim,lagian aku hanya empat hari di sana kok!,itu jelas tidak lama.".itu menurutnya kalau menurutku itu jelas sangat lama.bayangkan saja empat hari tanpa Seulgi di sisiku bisa gila aku.anggaplah aku terlalu  mendramatisir tapi memang ini diriku,bila tak ada Seulgi semua jadi kacau total.

"Itu menurutmu,kalau menurutku tidak!",jawabku ketus,"Hey!,harusnya kau menyemangatiku Jim,ini adalah perjalanan study pertamaku,aku pasti akan baik-baik saja di sana".
"Lagian kita masih bisa berhubungan lewat video call ,dan berhubungan lewat telfon,kau tak usah kawatir Jim".lanjutnya.

Kalu sudah begini aku bisa apa,lagian dua jam lahi pesawatnya akan berangkat."HAH!,baiklah".
"Jaga dirimu baik-baik disan,jangan terlambat makan nanti mag mu bisa kambuh,jangan keluar malam bila tidak penting,jangan pergi ke sembarang tempat,dan yang terpenting jangan lirik lelaki lain,awas kalau sampai yang terakhir ini terjadi,aku akan mengurungmu di kamar",lanjutku memberi nasehat walau kelihatan seperti Appa nya.

"Ckckckck,Dasar bantet,iya- iya aku tak akan melakukanya!"."tapi kau juga tidak boleh melakukan itu,termasuk melirik gadis lain,arrachi!".lanjutnya.

Aku hanya tersenyum mendengarnya."baiklah sini ku peluk"."aku pasti akan merindukan pelukanmu".

Kulihah Seulgi tak bergeming sedikitpun,"kau tak ingin ku peluk?".kedua tangannya lantas terlipat di dada."kau hanya merindukan pelukanku,tidak denganku?".

Aku terbahak,sungguh bukan itu maksudku,"dasar gadis bodoh!"."tentu saja aku akan merindukanmu,dan juga pelukanmu sayang".

Dia tersenyum dengan manisnya setelah mendengar ucapanku.kurentangkan kedua tanganku guna menyambut pelukan darinya.

Aku memeluknya erat menyalurkan rasa cintaku dan begitupun dengannya.

.

.

.

Sudah dua hari semenjak Seulgi pergi membuat Jimin makin terlihat bak mayat hidup.dia sendiri bingung sebegini parahnya 'kah bila tak ada Seulgi di dekatnya.

Jujur saja ia benar-benar sangat merindukan Seulgi,terlebih lagi Seulgi yang tak kunjung mengangkat panggilan darinya dan terkadang hp nya pun tidak aktif.

Di lain tempat..

"Seul..kau sudah mengerjakan semuanya?"tanya sunbae yang ikut bersama seulgi ke Jepang.

"Iya sunbae,sebentar lagi akan segera selesai"

"Baiklah,kerjakan yang benar ne!"

"Nde!".

Beginilah kegiatan kami di jepang,bersantaipun tak bisa apalagi harus memegang hp,kami bahkan tidur saat jam 12 malam dan terbangun sekitar jam 8 pagi karena kelelahan,belum lagi setelah itu harus mengerjakan tugas yang di berikan oleh ketua.

Kami tak di perbolehkan memegang hp sedikitpun,sehingga aku tak bisa menghubungi Jimin.
Padahal aku benar-benar merindukannya.

"Seulgi,kemarilah ada tugas lain yang musti kau kerjakan!".huh! Pekerjaan lagi.

------------------------------------------------

Tak terasa ini adalah hari terakhir Seulgi berada di jepang.
Jimin benar-benar sudah tak sabar bertemu kekasihnya untuk memberikannya hukuman karena membuat dia menjadi gila karena terus memikirkan dan menghawatirkannya.
Dan juga hukuman karena tidak menjawab telpon darinya serta memberikannya kabar.

Kejam memang tapi kalau sudah begini Jimin yang repot karena terus memikirkan apakah Seulgi baik-baik saja disana ataukah tidak,dia sampai susah tidur setiap malam,terlihat jelas kantung matanya yang mulai mengitam dan membuatnya makan tak terarur padahal kalau ada Seulgi dia bisa makan 4 kali sehari.

Miris memang tapi apa yang harus dia lakukan toh rindu pada kekasih sendiri tak ada masalahkan,yang jadi masalah itu kalau merindukan kekasih orang.

.

Esoknya Jimin tengah bersiap-siap untuk ke bandara menjemput kekasih kesayanganya.
Dia benar-benar sudah tak sabar.terlihat jelas pada senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya /yaelah jim!😅.

Saking senangnya dia bahkan pergi satu jam sebelum pesawat yang Seulgi tumpangi sampai,dahsyat memang pengaruh Seulgi untuk Jimin.

Akhirnya penantian Jimin pun tak sia-sia.
Dia melihat kekasihnya tengah berjalan membawa koper,namun dia menyergit heran Seulgi benar-benar nampak kelelahan.dengan wajah tertunduk Seulgi benar-benar bak nampak mayat hidup sama sepertinya dua hari lalu.

Tanpa babibu Jimin mendekat ke arah Seulgi.dia berdiri tepat di depan Seulgi.
Seulgi yang tak menyadari keberadaan Jimin pun terkaget dan terpaksa mendongakkan wajahnya guna melihat siapa gerangan yang berani menghalangi langkahnya.

Dan seketika Seulgi terkaget
'Astaga bagaimana bisa aku melupakan Jimin'.

"Ehh...Jimin" dengan cengiran tak berdosanya dia bertanya pada Jimin yang hanya memutar bola matanya lamas.

"Kenapa denganmu,kau sakit?!".Jimin mengubah rawut kesalnya menjadi kawatir,setelah melihat kantung mata Seulgi yang sedikit menghitam sama sepertinya juga.

'Apa karena sepasang kekasih jadi keadaan Seulgi dan dirinya sama' pikirnya.

"Tidak kok,aku hanya lelah saja Jim"."Dengan tugas yang menumpuk membuat kepalaku hampir lecah kau tau,sampai-sampai aku juga tak dapat melihat hp bahkan kami dilarang menggunakannya".lanjutnya

Seulgi di buat terkejut dengan Jimin yang memeluknya erat ralat benar-benar erat sampai membuat Seulgi susah untuk bernafas.
"Sesak Jim".mendengar itu Jimin merenggangkan sedikit pelukannya."Aku merindukanmu sayang".mendengar kata sayang dari Jimin membuat Seulgi tersenyum malu dengan rona merah di kedua pipinya.

"Aku juga merindukanmu Jim,sangat malah".Jimin tersenyum melihat wajah seulgi yang tengah tersipu malu itu,dengan gemas dia mengecup bibi plum Seulgi cepat.
Membuat rona di pipi Seulgi bertambah banyak,mungkin saat ini lelah tak di rasakannya lagi,akibat Ciuman singkat Jimin.
Tak taukah bahwa mereka masih berada di tempat umun tepatnya pada ruang tunggu bandara yang banyak terdapat manusia berlalu lalang memperhatikan kemesraan mereka berdua.

Terlihat Seulgi yang merasa tak enak di perhatikan oleh banyak orang yang berlalu lalang,ada yang menatapnya takjub,bingung,aneh,bahkan tatapan iri dari banyak gadis seumurannya yang lewat.
Namun tidak bagi Jimin toh dia melakukannya dengan kekasihnya untuk apa musti malu. /itu ih jiminya aja yang nggak punya malu😅

"Ayo kita pulang Jim,aku lelah".Seulgi yang tak dapat menahan malu dan rasa lelah yang mendatangi tubuhya kembali mengajak Jimin pulang."baiklah,tapi persiapkan dirimu,karena saat sampai di rumah nanti aku akan menghukummu sayang"."Yaak!..hukuman apa 'eoh,akukan tidak dekat-dekat dengan lelaki manapun"."sshh...hukuman tepat hukuman sayang jadi jangan banyak bicara,persiapkan saja dirimu termasuk tubuhmu,mungkin".

Seulgi terdiam mematung mendengar kalimat terakhir Jimin,apa hubungannya dengan tubuhnya.apa jangan-jangan."YAAK!!..jangan lari kau Jimim bantet mesum"."akan kubunuh kau".

Terlihat Jimin yang berlari menghindar sebelum Seulgi-nya mengamuk "Coba saja kalau kau bisa menangkapku,wlee".

Dan terlihatlah Jimin yang mengelurkan lidah mengejek Seulgi yang tengah mengejarnya sambil membawa koper dengan susahnya.

'Benar adanya bahwa Rindu dapat membuatmu seperti orang bodoh yang berjalan tak tentu arah,dan bila rindu itu tersalurkan maka akan memberikan arah tersendiri bagimu.sebab dua orang yang saling merindukan di dua tempat yang berbeda akan dapat merasakan satu sama lain'

Fin

Gaje yah,soory lagi nggak ada motivasi,tapi kalau ada yang mau bantu cariin motivasi untuk pasangan Seulmin ini boleh-boleh aja,boleh banget malah,ditunggu yah.😁


Vote dan komentnya jangan lupa di selipin.😆








Thanks💖

SeulMin Collection (Oneshoot Or Twoshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang