S1/12

5.1K 656 19
                                    

Gue fast update nih, seneng kagak?😌.

Comment + vote ya, biar gue fast update. Hehe❤.

- Happy Reading!
















Chanyeol POV

"Sekian untuk hari ini, jangan lupa untuk mengerjakan pr yang saya berikan ya."

Gue menutup kelas mata pelajaran gue dan keluar menuju ke ruang guru. Tepat saat gue duduk, handphone gue bunyi.

Zilla❤👸 : Sayang, aku di rumah mama ya sama Kak Lay. Nanti kalau aku belum pulang, kamu angetin aja makanan yang di kulkas. Ok?

Gue menghela nafas, ok lah. Biarin Zilla seneng-seneng dulu sama Kak Lay. Ya itung-itung melepas kerinduan kan?

Karena sekarang jam istirahat dan untuk dua jam kedepan gue kosong, gue memilih untuk memeriksa pr anak-anak kelas X-A kemarin, supaya nanti di rumah gue bisa istirahat dan ga bingung ngoreksi lagi.

"Hello, guru idaman semua murid?"

Gue mendongak, "Oh, Pak Hoseok?"

Orang di depan gue ini tersenyum ceria. Iya, Jung Hoseok. Lebih mudah dari gue dua tahun. Dia guru seni di sini, dia famous banget di sini karena orang nya yang baik hati, dermawan, dan suka senyum ke semua orang.

Gue pernah denger ada murid cewek di sekolah ini yang habis di senyumin sama Hoseok, besoknya langsung demam dua hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue pernah denger ada murid cewek di sekolah ini yang habis di senyumin sama Hoseok, besoknya langsung demam dua hari.

Ga masuk akal emang, tapi itulah kenyataan nya.

"Nganggur nih?" tanya nya sambil melihat isi kertas gue.

"Bisa tidak bisa iya sih, napa emang? Mau ngantin bareng?"

Hoseok geleng. "Kagak ah, sayang duit di buat ngantin mulu."

"Maka nya gue bawa ini." Hoseok mengeluarkan sebuah rantang entah dari mana.

"Wuah, masak lo?" tanya gue tertarik, gue menaruh bolpen dan melepaskan kacamata gue.

"Hehe, iya. Masih di bantu emak gue sih." jawab Hoseok cengegesan.

"Oh, btw lo mau bagi ke gue nih?"

"Iyalah! Kalau kagak ngapain gue ke meja lo?" jawab Hoseok di sertai dengusan.

"Uhh, iya iya. Makasih loh."

Setelah itu gue berbagi makanan dengan Hoseok, lebih tepat nya Hoseok yang berbagi ke gue. Ya lumayan lah, kesimpen dua puluh ribu buat ngantin. Hehe.

"Zilla sama calon anak lo apa kabar, bang?"

"Baik kok, si bayi juga baik. Kebetulan dia laki-laki."

Hoseok terdiam, ga lama dia tepuk tangan pelan. "Wah, Chukkae bang!"

Gue mengerutkan dahi. "Ch, cuka?"

"Ah lo bang ga kekinian! Chukkae tuh artinya selamat, bahasa korea!"

Gue menghela nafas. "Oh," jawab gue singkat lalu melanjutkan makan.

Selama makan, gue berbicara seputar dunia K-pop ke dia. Ya supaya gue nanti tau dikit-dikit kalau Zilla minta di beliin barang-barang berbau Korea gitu.

Si Hoseok nih K-popers, jadi kalau gue tanya apa aja tentang Korea, dia pasti tau jawaban nya.

Dan itu juga alasan kenapa dia suka ngumpul sama fangirl dan fanboy di sekolah ini sepulang sekolah.

Of course, untuk ngebicarain gosip dan berita terbaru tentang idola mereka.

Wi arae, wi wi arae, wi arae, wi wi arae~🎵

Gue terkejut. "Suara hp siapa tuh?"

Hoseok ngecheck hp nya. "Bukan punya gue, punya lo kali!"

Gue melihat ke arah layar hp gue. Dan bener aja, itu hp gue yang bunyi.

100% gue yakin, yang ganti nada dering gue pasti Zilla.

"Cie dah jadi fanboy." ucap Hoseok menggoda gue, gue cuma berdecak dan mengangkat telepon masuk.

"Hallo ma?"

"Chan, kamu di mana?"

"Aku di sekolah ma, kenapa?"

"Cepet ke sini, ada yang nyari kamu nih."

"Siapa ma?"

Gue mendengar helaan nafas berat di sebrang, sebelum mama gue mulai melanjutkan perkataan nya.

"Solji. Dia di sini."

Mata gue tiba-tiba membulat, gue terpatung beberapa detik.

Solji?

"Ma, mama jangan bercanda nya berlebihan kek gini dong!"

"Buat apa mama bercanda Chan, cepet ke sini. Dia bilang bakal nunggu kamu sampe kamu ke sini."

Setelah itu nyokap gue mematikan telepon sepihak, sementara tangan gue mulai melemas.

"Bang, lo kenapa?" Hoseok melambai-lambaikan tangan nya di depan wajah gue.

Gue mengabaikan pertanyaan Hoseok dan langsung mengambil kunci mobil gue.

"Woi Bang! Makanan nya gimana?"

"Udah cukup, gue dah kenyang. Makasih ya! Kapan-kapan gue traktir lo!" ucap gue sambil berjalan tergesa-gesa.

Ga, ini ga pasti ga mungkin.

Kenapa, kenapa dia kembali lagi?

Kenapa dia kembali saat gue sudah benar-benar melupakan nya?

Kenapa dia kembali saat gue sudah bahagia?

Kenapa lo dateng lagi di kehidupan gue, Solji!





Next Part ada... (͡° ͜ʖ ͡°)

Drama; pcy ✖ pzl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang