"Breng-"
Tangan kanan gue yang siap meninju pipi kanan Chanyeol di tahan oleh seseorang, saat gue lihat siapa pelaku nya.
"Zilla?!"
Gue lihat Zilla dengan muka habis nangis menahan tangan gue sambil bergeleng. "Jangan kak."
Zilla melepaskan tangan nya dan beralih memeluk Chanyeol yang sedang berdiri di depan gue.
Chanyeol melepaskan pelukan tersebut dan cepat-cepat megang tangan Zilla."Lla, maafin aku. Aku tau aku salah, aku bodoh di sini."
Gue lihat Zilla masih bisa senyum di sini. "It's okay, aku udah denger semua nya. Aku tau siapa Solji sekarang, aku tau niatan kamu buat ketemu dia sebenernya untuk menyelesaikan masalah kalian. Bukan untuk main di belakang aku."
"Tapi, biarin aku pergi sama Kak Lay."
Gue terkejut, sampe mulut gue terbuka lebar.
Apa? Beneran Zilla mau ikut gue?
Chanyeol sama terkejut nya kek gue. Dia lalu ngegeleng dam meluk Zilla. "Enggak, aku udah putusin dia tadi, aku bener-bener udah ga ada hubungan apa-apa lagi sama dia."
"Chan, lepasin!" berontak Zilla, tetapi Chanyeol tetep meluk Zilla erat. Gue langsung ngedorong Chanyeol supaya dia lepasin pelukan nya.
"Aku bakal ikut sama Kak Lay, entah ke China atau kemana pun. Selesain dulu masalah kamu baik-baik, baru aku balik." ucap Zilla lagi, dia lalu menatap gue. "Ayo kak!"
Gue menoleh, dan melihat Chanyeol dengan badan yang gemetar dan tertunduk.
===
Chanyeol POV
Bodoh!
Satu kata yang udah gue ucapin beribu-ribu kali dalam benak gue.
Kenapa gue mau aja di kuasai oleh nafsu tadi? Kenapa gue malah terlena dengan alasan yang dia beri? Kenapa gue ga langsung bilang putus aja tadi.
Kenapa Park Chanyeol?!
Sekarang gue cuma bisa meratapi kepergian Zilla, gue juga gatau. Apakah Zilla bener-bener mau balik lagi setelah semua nya selesai?
Gue ga mau jauh sama Zilla, gue ga mau jauh sama Little Park.
Gue sayang mereka berdua.
Gue berdiri dan menghapus air mata sambil berpikir-pikir
Untung nih taman sepi, jadi ga malu-malu amat gue tengkar di tempat umum.
Ok, sekarang fokus Park Chanyeol!
Selesain masalah lo dengan Solji, lalu bawa kembali Zilla berserta anak lo.
===
Lay POV
"Lo beneran mau ikut gue ke China lla?" tanya gue sembari membantu Zilla masukin baju-baju ke koper.
Zilla terkekeh. "Ga lah kak!"
Gue mengeryitkan dahi. "Kok lo kelihatan biasa aja di saat ada orang ketiga dateng ke hubungan lo?"
"Santai aja kali kak, gue tau hubungan rumah tangga pasti ada retak nya. Jadi gue santai aja."
Gue terdiam sambil menatapi Zilla yang bolak-balik lemari koper.
See? Ini alasan kenapa gue ga mau Zilla kenapa-napa. Karena Zilla tuh orang nya sok tegar.
Gue takut dia berlagak ga apa apa di depan gue, sementara di hati nya tuh menyimpan banyak luka.
"Lla."
"Hmm?"
"Maafin gue ya, gue ga bisa jadi kakak yang baik buat lo." ucap gue sambil memegang kedua bahu nya.
"Ih paan dah, lo udah jadi kakak super baik kok buat gue, tenang aja!" ucap Zilla sambil terkekeh.
Gue mengerutkan dahi untuk kesekian kali nya. "Lo itu kok aneh sih! Kok daritadi ketawa mulu, lo ga waras ya?!"
Zilla mem-poutkan bibirnya. "Anjir, jahat amat lo kak!"
"Mau gue kasih tau sesuatu?" Zilla menaik turunkan alisnya.
"Paan?"
Zilla mengacungkan jari kelingking nya. "Janji dulu!"
"Ah iya, iya. Udah, paan?"
Setelah itu Zilla membisikan sesuatu di telinga gue yang membuat gue terkejut buat main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama; pcy ✖ pzl [END]
Fanfiction[17+] [SEQUEL OF MR. CHANYEOL] Hidup itu udah kaya drama, selalu ada konflik dan pesan di dalam nya. Terus selalu di akhiri dengan akhir yang ga pernah lo duga.. Entah itu akhir yang bahagia, atau akhir yang malah bikin lo nyesek. Bahasa non-baku ✔ ...