"Ini gedungnya?"
Indah menatap bangunan yang menjulang tinggi itu. Ia memastikan jika gedung KAK yang tertera di undangan itu adalah benar yang ada di hadapannya. Ia pun akhirnya melenggang masuk.
Bisa Indah rasakan jika gedung berlantai sepuluh ini sangat sepi. Gadis itu pun memencet tombol lift yang mengantarnya ke lantai atas. Menurut undangan yang dikirimkan Sasti padanya, ia harus ke lantai lima karena acara akan dilaksanakan pada salah satu ruangan di sana.
Indah tersenyum pada seorang wanita yang juga berada di dalam lift. Saat wanita berpakaian serba putih itu ingin membuka mulutnya dan berkata sesuatu, pintu lift pun terbuka.
"Hai, Indah."
"Rizky? Lo ngapain di lantai dua?" tanya Indah saat lelaki itu masuk ke dalam lift dan ikut naik ke lantai atas.
"Biasa, ke toilet. Kebelet," ujarnya dan disambung oleh tawa.
Indah hanya mengangguk sambil melihati tombol lift yang menyala. "Lo liat anak-anak yang lain?" tanyanya lagi.
"Tadi ada Fino di parkiran, terus tadi ketemu Mawar di ground. Lo sendiri?"
Indah menggeleng. "Baru ketemu lo doang," jawabnya.
"Wah, jangan-jangan kita..."
"Kita apa, hayo?" balas Indah.
Rizky pun tertawa mendengar balasan dari gadis itu. Saat pintu lift terbuka, Rizky menghentikan tawanya lalu mempersilakan Indah keluar terlebih dulu dari lift. Rizky pun mengikuti dari belakang.
"Lo kerja di mana sekarang?" tanya Rizky.
"Di salah satu asset management di Banyumas. Lo sendiri?"
"Gue baru keluar dari kerjaan gue."
Sebelum Indah bertanya lebih lanjut, salah satu temannya yang bernama Monic menghampirinya.
"Gue kira lo gak dateng, Ndah. Lagian Banyumas ke Jakarta jauh, kan?" ucapan temannya yang sumringah itu pun membuat ia melupakan keberadaan Rizky di belakang.
"Hai, Mon." Lelaki di belakang Indah menyapa gadis itu.
"Eh, Rizky? Apa kabar?" Monic membalas jabat tangan lelaki itu.
"Baik, kok. Lo gemana?"
"Ya, gitulah."
"Yang lain mana? Atau enggak, cowoknya pada di mana deh? Pongo gue nih," katanya dengan nada yang terbilang lucu.
Monic tertawa mendengarnya. "Di sana. Baru dikit yang dateng," ucapnya.
Setelah Rizky meninggalkan mereka berdua, kini tinggal Indah dan Monic yang masih berbincang.
"Yuk, ke sana, Ndah."
"Yuk."
***
Kelas 12 IPS 3 sepertinya menyewa satu ruangan di lantai lima untuk acara mereka. Indah pun jadi kepikiran akan satu hal.
Ruangan yang mungkin disewa oleh si pembuat acara didekor sedemikian rupa. Funitur-funitur serta apa pun di sana terkesan klasik di setiap incinya.
Dan benar kata Monic, yang datang masih sedikit. Yang benar saja? Ke mana yang lain? Apa mereka sibuk?
"Mon," panggilnya.
"Apa?"
"Yang bikin ini acara siapa, ya? Gue lupa nanya," ucapnya.
"Bukannya Sasti? Dia ngechat gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Buruk: Kelinci Yang Hilang
Gizem / GerilimPernah mendengar tentang permainan Werewolf? Ya, permainan populer memburu serigala yang menyamar menjadi manusia di sebuah desa. Nah, sekarang, pernah dengar permainan Rabbit Doubt? Permainan ini sejenis dengan werewolf. Kalian adalah kelinci yang...