"Nugu?" Tanya ayah Jimin pada Jimin bermaksud menanyakan Arsee
"Na yeoja chingu appa" ucap Jimin, Hoon benar-benar panas mendengar penuturan Jimin sementara Arsee hanya masih takut, ia takut akan mendengar makian lagi untuk dirinya, dia benar-venar sudah sakit hari dan dia takut ayah Jimin akan semakin menambah panjang daftar sakit hatinya.
"Hmmm" tuan Park hanya bergumam kemudian pergi menuju kamarnya, entah apa tanggapannya
"Aku harus pergi dan jangan paksa aku" ucap Jimin tegas
"Hyung tunggu aku, aku harus mengonfirmasi satu hal dengannya" ucap Hoon mengejar Arsee
"Ah aku lupa, kau mengenalnya?" Tanya Jimin pada Hoon
"Hyung biar aku jelaskan" ucap Hoon
"Masalah ini benar-benar memusingkan kepalaku" ucap Jimin lagi
"Mianhae, guende bisakah kalian tinggalkan aku? Aku benar-benar lelah" ucap Arsee pelan
"Arsee" ucap Jimin menatap Arsee
"Aku mohon" ucap Arsee mencoba menahan air matanya, ia kemudian melangkah kakinya meninggalkan pekarangan rumah mewah itu
"Hyung siapa dia?" Tanya Hoon menuntut pada Jimin
"Aku mencintainya, kenapa mereka selalu egois Hoonie" ucap Jimin mengabaikan pertanyaan Hoon membuat Hoon menggigit bibirnya sedikit
"Hyung" panggil Hoon pada kakak sepupunya itu, Jimin hanya menatap Hoon
"Aku mencintainya, aku menyukai Arsee" ucap Hoon jujur"Hoonie" ucap Jimin tak percaya
"Maaf hyung, tapi aku" ucap Hoon tertahan, dia benar-benar tidak tahu bagaimana bisa mereka menyukai orang yang sama, ah molla
"Diamlah, jangan membuatku semakin pusing" ucap Jimin kemudian melangkahkan kakinya keluar pagar, entah kemana dia tidak punya tujuan
"Hyung" teriak Hoon menatap kepergian Jimin
Arsee sudah melangkahkan kakinya menyusuri koridor menuju apartemennya, langkahnya tiba-tiba terhenti saat netranya menangkap sosok yang tak asing baginya, Arsee menggigit bibir bawahnya keras, mencoba menahan segala amarahnya.
Arsee menghembuskan nafasnya kasar sebelum kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju istananya itu.
Arsee melewati orang-orang itu seperti tidak perduli."Yaa.. gadis murahan" ucap Mari namun Arsee mengabaikannya
"Yaaa" teriak Mari lagi karena Arsee mengabaikannya"Pergilah" ucap Arsee pelan
"Ahh... benar-benar jalang kurang ajar" ucap Mira menarik Arsee dan memojokan gadis manis itu ketembok
Mata mereka bertemu dan saling bertatap, terpancar amarah dari mata Mira
"Berani-beraninya kau menyentuh milikku" ucap Mira kasar sambil mencengkram bahu Arsee kuat"Ck" Arsee berdecak kesal namun ia masih ingin menahan amarahnya
'Sabarlah Arsee sabar, biarkan Tuhan membalas mereka' ucap Arsee dalam hatinya"Bicaralah" ucap Mira namun Arsee mengabaikannya
"Yaa... bicaralah" teriak Mira mengguncang tubuh Arsee, kesabaran gadis manis itu benar-benar sudah habis srkarang, didorongnya kasar tubuh MiraBrakk...
"Aughh" teriak Mira
"Yaa" bentak Mari mendorong Arsee ketembok dengan kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [end]
FanfictionSeorang bintang yang menemukan cintanya dari seorang gadis yang berbeda segalanya, keyakinan dan kehidupan. Cinta tidak semudah itu bagi Arsee ,ia hanya bisa mencintainya idolanya itu dalam diam karena menyatakan cinta pada seorang Pak Jimin tidak s...