11. Apa salahku?

89 15 0
                                    

"Tidurlah, tidurlah lebih cepat, ini hari yang melelahkan untukmu" ucap Jimin mengusap lembut tangan gadisnya
"Aku akan menjagamu" ucap Jimin lagi
"Tidurlah, bermimpilah yang indah   dan lupakan sakitmu, aku akan memikul lukamu jadi jangan berfikir kau terluka sendiri, percayalah aku akan selalu disisimu menemanimu menjalani setiap detik yang menjadi kenangan" ucap Jimin mengecup tangan gadisnya lembut, tidak ada penolakan hanya diam yang menjadi jawaban.

'Aku akan melindungimu, karena untukku kau bahkan lebih berharga dari diriku sendiri'

"Tae bisa tolong bawakan aku makan" ucap Jimin setelah menempelkan benda kotak berwarna hitam itu ketelinganya

"......"

"Akan aku ceritakan nanti, dan ajaklah Jungkook biasanya dia banyak cara memperbaiki suasana" ucap Jimin lagi

"......"

"Akan aku ganti uangmu Taetae" ucap Jimin kemudian menutup panggilan sepihak tidak memperdulikan reaksi orang diseberang sana

"Ahh..... uang saja dia permasalahkan dasar Tae-tae" gumam Jimin sambil kembali ketempatnya semula dilantai dihadapan Arsee

    Jimin masih setia memandang paras ayu gadis yang sudah menjadi candunya sejak pertemuan awal mereka beberapa waktu lalu, sepertinya sudah sekitar sebulan sejak pertemuan pertama mereka dicafe itu namun belum banyak hal yang ia tahu tentang gadisnya, ralat.  .
Gadis Arsee bahkan belum memberi jawaban atas pernyataan cintanya kemarin, ditambah dengan Hoon yang ternyata juga mengenal Arsee, lebih tepatnya mereka menyukai gadis yang sama, bagaimana bisa.
Otak Jimin berputar sejenak dan menyadari jika Hoon dan Arsee seumuran dan mereka kuliah di kampus yang sama.

Jimin masih sibuk menerka-nerka apalagi yang akan terjadi setelah ini, apakah perjalanan cintanya akan semakin mudah atau semakin sulit, molla, otaknya sudah cukup sakit memikirkan masalahnya sekarang.

Ting..tong...

Suara bel apartemen itu berbunyi

"Sebentar" sahut Jimin sambil berjalan menuju pintu

Ceklek..

Saat pintu terbuka munculah dua pria super tampan, tunggu ketampanan mereka berkurang kantong kresek yang mereka bawa, kedua tangan mereka membawa banyak bungkusan membuat mereka terlihat seperti ibu-ibu pulang dari pasar, Jimin sedikit menatap geli kedua sahabatnya itu.

"Mwoya?" Ucap Jimin tak percaya melihat penampakan sahabatnya itu

"Hyung setidaknya biarkan kami masuk dulu" ucap Jungkook yang merasa sakit ditangannya karena bungkusan itu berisi banyak barang yang membuatnya terasa berat

"Ah mian, masuklah" ucap Jimin memberi jalan

Brukkkk
Semua belanjaan itu dijatuhkan dilantai

"Apa ini?" Tanya Jimin sambil membuka kantong kresek itu satu persatu

"Ada roti sobek, daging bulgogi, pizza, mie ayam, sate, bakso, jjangmyung, bibimbap, makanan ringan, jus apel, jul buah naga, dann......" ucap Jungkook menyebutkan satu persatu bungkusan itu

"Cukup.. cukupp" ucap Jimin menyela
"siapa yang akan makan sebanyak ini?" Tanya Jimin lagi

"Tentu saja kau" jawab Tae enteng
"Bukankah kau memintaku untuk membawakan makanan yadi Jiminie" ucap Tae masih dengan santai sementara Jimin sudah baik darah dibuatnya

"Tapi tidak sebanyak ini Tae" ucap Jimin menahan amarahnya

"Kookie tolong katakan padanya jika ini bukan salahku, dia yang tidak mengatakan ingin makan apa, sebagai teman yang baik aku hanya ingin memastikan dia makan makanan yang dia inginkan" ucap Tae panjang lebar

SECRET ADMIRER  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang