6. Ketahuan

115 17 0
                                    

"Ketemu" suara seorang namja mengagetkan Arsee membuatnya mematung, suara yang sangat dia kenal, suara seseorang yang paling dia inginkan, Arsee mendengar suaranya.
Namun semuanya menghilang, pandangan Arsee berkunang-kunang.

"Siapa kau" gumamnya sebelum pandangannya benar-benar gelap

"Arsee" teriak seseorang yang masih bisa ditangkap telinganya

'Kenapa?'
'Kenapa kau sakit?'
'Kenapa terluka?'

'Apa ini?'
'Kenapa disini gelap sekali'

'Buka matamu, kumohon'
'Jangan membuatku khawatir, aku takut'
'Takut aku akan kehilangan bahkan sebelum aku memilikimu'

    Suasananya seperti rumah sakit, bau obat benar-benar khas rumah sakit saat seorang pria nampak benar-benar cemas, ditatapnya sesaat orang yang yang terbaring lemah diranjang.

Kring.. tring... tring... fire....
Ponsel pria itu berdering

"Yeobboseo" Ucap pria itu sesaat setelah menganggat telfon
"Mwoya? Ayolah aku sedang dirumah sakit Tae mengertilah" ucap pria itu tegas
"Maafkan aku, aku akan ikut lain kali" ucap Jimin lagi dan langsung mematikan panggilan sepihak

"Ahh... mereka pasti mengerti" gumam Jimin sambil berbalik ingin melihat keadaan Arsee

"Aaa...Kkamjjagia" ucap Jimin mengekspresikan keterkejutannya dengan memegang dadanya karena kini Arsee sudah duduk diranjang dan menatap pria Park tajam membuatnya ngeri.

"Lain kali jaga matamu nona, itu benar-benar mengerikan" ucap Jimin sambil terkekeh kecil memantapkan pantatnya disisi ranjang Arsee

"Apa masalahnya dengan benda cantik ini tuan?" Tanya Arsee sinis sambil menunjuk matanya dan sesekali mengedipkannya dengan cantik membuat Jimin terpana

"Woahh" ucap Jimin mengungkap kekagumannya membuat Arsee menahan teriakannya
"Itu berbinar, sangat cantik" ucap Jimin sambil semakin mendekat untuk dapat memperhatikan mata Arsee.
Jarak mereka sangat dekat, bahkan hembusan nafas Jimin menerpa wajah Arsee membuat gadis itu benar-benar ingin mengeluarkan segala rasanya, wajahnya memanas, pipinya memerah membuat Jimin tersenyum.

"Apakah ini adalah tomat busuk?" Goda Jimin mencubit pipi Arsee lumayan kuat membuat Arsee kesakitan

"Aaa.. aaa, sakit Jim" ucap Arsee mengelus pipinya

"Jim?" Ucap Jimin dengan tidak percaya
"Umurku 5 angka lebih banyak darimu nona dan kamu memanggilku dengan nama?" Ucap Jimin kembali mendekatkan wajahnya kewajah Arsee membuat jantung Arsee berdebar upnormal, seperti ingin terlempar dari tempatnya
"Panggil aku oppa" ucap Jimin pelan kemudian menjauhkan wajahnya dan memfokusnya matanya menatap Arsee yang masih memasang ekspresi super polosnya
Jimin terkekeh kecil melihat wajah Arsee yang semakin manis saat sedang memasang ekspresi seperti itu

"Eee... aaaa..." ucap Arsee gagap bingung ingin mengatakan apa

"Eoh?" Tanya Jimin menaikan sebelah alis matanya memnyat Arsee semakin gugup

Sepertinya keberuntungan memang berpihak pada Arsee aaat ini.
'ALLAHUAKBAR, ALLAHUAKBAR'
Adzan di ponsel Arsee berkumandang membuat Arsee menemukan ide agar dapat melarikan diri dari pria Park yang tampan itu

"Apakah aku sudah boleh pulang?" Tanya Arsee membuat Jimin bingung
"aku harus salat" ucap Arsee lagi membuat Jimin mengerti

"Sepertinya begitu, dokter bahkan tidak memasang infus" ucap Jimin mengucapkan kata-kata yang lebih mirip pernyataan daripada jawaban

SECRET ADMIRER  [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang