1st

927 62 1
                                    

Seorang gadis sedang menunggu bus di halte. Gadis itu cantik, berambut panjang cokelat tua, dan tinggi. Namanya Stefa. Stefa, seorang gadis yang blak-blakan dan pecicilan. Bahkan orang-orang sering tertipu dengan penampilan kalemnya. Stefa ini seorang mahasiswi, umurnya 20 tahun, tetapi ia tidak pernah mempunyai pacar. Bahkan jatuh cinta saja dia tidak pernah. Karena Stefa...

Memiliki satu alasan kenapa ia tak pernah jatuh cinta.

- - -

Stefa sampai di kampus. Ia mencari Eile, sahabat karibnya. Stefa dan Eile memang sahabat dari SMP. Sampai sekarang mereka selalu satu sekolah. Walaupun pernah Eile berbeda kelas dengan Stefa. Tetapi, Stefa dan Eile selalu diibaratkan dengan gula dan semut. Dimana ada Eile, disitu ada Stefa. Begitu pula sebaliknya.

Stefa pun menuju cafetaria. Ia celingak-celinguk mencari Eile. Sampai ia menemukan sahabatnya itu sedang duduk bersama sang pacar, Jeffrey. Mereka tampak mesra.

"Hei, teman-teman!" sapa Stefa. Tanpa aba-aba, Stefa langsung menyambar sesendok siomay yang ada di depan Eile.

"Eh, Stefa. Ada bekas ludah gue, loh," kata Jeffrey.

Stefa nyaris memuntahkan siomay itu. "Mana bisa orang ini punyanya Eile," bantah Stefa.

"Woi, Stefa. Asal nyamber aja lo! Beli sendiri, sono!" kata Eile.

"Eil, gue lagi ngehemat duit. Tanggal tua ini," kata Stefa.

"Itu sih derita lu!" kata Jeffrey.

Stefa mendengus kesal. "Nggak ada yang ngomong sama lo!" kata Stefa.

"Yeelah canda doang, Fa. Lagi PMS lo?" tanya Jeffrey.

"PMS apa? Pergi Mati Sana?" tanya Stefa balik. Stefa sudah hafal singkatan PMS ala Jeffrey.

"Tau aja, lo." Jeffrey terkikik.

Stefa menyambar es teh yang ada di depan Eile. "Oh iya, Eil. Skripsi lo udah sampe mana?" tanya Stefa.

"Gue sih udah mau selesai," jawab Eile.

"Lah cepet amat gue baru sampe tengah-tengah," kata Stefa.

"Makanya rajin, dong!" kata Jeffrey.

Stefa melirik Jeffrey kesal. 'Minta dijahit itu mulutnya.' batin Stefa kesal.

"Oh, iya Stef. Nanti habis matkul Sejarah temenin gue ke perpustakaan ya. Mau nyari buku," kata Eile kepada Stefa.

"Siap lah kalo itu," kata Stefa.

"Kenapa nggak ajak aku?" tanya Jeffrey pura-pura ngambek.

"Katanya lo mau sama Tristan nanti ke rental PS?" tanya Eile.

"Hah? Anak kuliahan main ke rental PS? Pffft!" Stefa menahan tawanya.

"Biarin dariapada lu. Di rumah terus nanti jadi undur-undur gepeng," kata Jeffrey.

Stefa menggelembungkan pipinya. "Eile, pacar lo tuh diajarin biar nggak nyolot mulu," kata Stefa.

"Lo nanti sama Tristan kan? Jadi nggak?" tanya Eile kepada Jeffrey.

'Anjas gue dikacangin.' gerutu Stefa dalam hati.

LOVE Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang