5th

404 50 5
                                    

Stefa dan Tristan sampai di mall setelah 5 menit naik mobil. Tristan memberhentikan mobilnya di area parkir. Stefa turun dari mobil.

"Filmnya masih 45 menit lagi, sih. Kita makan dulu? Udah makan belom lo?" tanya Tristan kepada Stefa.

"Boleh. Gue belom makan," jawab Stefa simpel.

"Yauda yuk masuk," ajak Tristan.

Stefa mengangguk. Tristan menggandeng tangan Stefa. Stefa agak terkejut.

"Jangan dilepas. Nanti lo ilang," kata Tristan.

"I-iya," kata Stefa.

'Asik bisa modusin dikit.' pikir Tristan.

'Modus, ya?' tanya Stefa dalam hati.

Mereka berdua berjalan menuju foodcourt yang ada di dekat bioskop. Tidak ramai tapi tidak bisa disebut sepi.

"Lo mau makan apa?" tanya Tristan.

"Terserah. Gue apa aja mau," kata Stefa.

Tristan lalu membeli dua buah kebab. Kalau alasannya Tristan sih, biar bisa makan lagi sama Stefa setelah nonton film. Mereka menunggu di meja yang kosong. Stefa hanya diam sambil menatap sekeliling foodcourt. Di dekat foodcourt ada Timezone, karaoke, dan toko baju. Mall ini tidak besar tapi juga tidak kecil.

Kebab mereka pun matang. Tristan menyerahkan salah satu kebabnya kepada Stefa. Tristan juga sempat menanyakan rasa apa yang Stefa sukai.

Tristan mengajak Stefa makan di depan XXI. Alasannya agar lebih cepat dan tidak terburu-buru. Tristan mulai memakan kebabnya. Begitu pula Stefa.

"Enak ngga?" tanya Tristan.

"Enak banget," jawab Stefa sambil mengunyah kebab itu.

"Ditelen dulu baru ngomong. Nanti keselek," kata Tristan.

"Nanti kelamaan jawabnya," ucap Stefa.

"Ngga buat lo," sanggah Tristan.

"Gombal ceritanya?" tanya Stefa.

"Ngga tuh," jawab Tristan.

"Ngga jelas banget sih, lo," kata Stefa.

Tiba-tiba, ada dua orang cewek lewat di depan mereka. Mereka tampak berbisik-bisik.

"Iih... Enak ya bisa kencan sama pacar. Ganteng tuh cowoknya. Lucky banget itu ceweknya," bisik salah satu dari mereka.

'Kencan? Emang keliatan kayak kencan, ya?' pikir Stefa.

Berbeda dengan Tristan yang santai saja. Bahkan ia berkata;

"Jangan jauh-jauh dari gue," katanya.

'Hah? Maksudnya?' pikir Stefa.

"Maksu--..."

Ucapan Stefa terpotong oleh ucapan Tristan. "Oh! Filmnya udah mau mulai. Yuk masuk dulu."

Stefa mengurungkan niatnya untuk bertanya dan memilih mengikuti perkataan Tristan. "Iya."

Mereka masuk ke studio 6, tempat filmnya diputar. Banyak juga yang menonton film ini. Cukup berani untuk umur 12 tahun karena kebanyakan yang menonton film ini adalah remaja awalan.

Film dimulai. Film lokal ini menurut Stefa terlalu dibuat-buat, tetapi cukup seram juga. Kebalikan dengan Tristan, menurut Tristan film itu cukup natural dan pembuatannya bagus, tetapi tidak seram.

Satu setengah jam kemudian, film selesai. Tristan dan Stefa keluar dari XXI.

"Mau makan lagi?" tawar Tristan.

LOVE Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang