Chap 9

4.1K 253 12
                                    

"Lo akan kehilangan sebuah bulan indah, saat lo sibuk menghitung bintang"
-Afief alhad

*******

Airah malam ini terlihat cantik dengan balutan dress tanpa lengan yang berwarna tosca dan terdapat pita pada belakang dressnya. Airah juga menggunakan flatshoes yang senada dengan warna dressnya. Airah melihat Haydra yang sudah berada di ruang tamu bersama afief.

"Ayok kak" ajak Airah sambil memakai Tas selempang putihnya yang hanya dia tenteng sedari tadi.

"Udah? Yuk. fief gue jalan ya" pamit Haydra kepada Afief.

"Iya, jangan malem malem dipulanginnya adek gue ya. Ntar gue dimarahin bonyok" jawab Afief yang membuat Haydra terkekeh lalu mengangguk.

Airah dan Haydra memasuki mobil yang berada di halaman rumah Airah. Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara hingga sampai tujuan. Haydra turun lalu mengitari mobilnya untuk membukakan pintu mobil untuk Airah.

Serasa tuan putri gue -batin Airah

"Makasih kak" kata Airah sambil tersenyum yang dibalas senyuman oleh Haydra juga.

Airah dan Haydra memasuki restaurant yang decor nya terkesan romantis. Airah duduk berhadapan dengan haydra. Haydra memanggil waitress dan memesan makanan.

Kenapa jadi degdeg an sih -batin Airah

Deg deg ser kok ya?, sekarang gak ya?sekarang aja deh -batin haydra

Haydra menatap mata Airah dalam yang ditatap jadi salah tingkah sendiri. Haydra berdeham untuk mencairkan suasana.

"Airah" panggil Haydra yang membuat Airah memfokuskan tatapannya pada Haydra.

"Iya kak?" Tanya Airah.

Haydra mengeluarkan sebucket bunga mawar merah lalu menatap Airah, sangat dalam.

"Airah, will you be my girlfriend?" Tanya Haydra sambil menyodorkan bunga bucket tadi.

"Hhm a... Aku--" ucapan Airah terpotong karena adanya waitress yang datang ke meja mereka.

"Maaf mengganggu, silahkan dinikmati" ucap waitress tersebut yang membuat haydra dan Airah tersenyum lalu waitress itu meninggalkan meja mereka.

"Jadi?" Tanya Haydra sambil menaikan sebelah Alisnya.

Airah memejamkan matanya sebentar lalu ia menghela napas panjang.

"Maaf kak, aku gak bisa" jawab Airah Yang membuat Haydra kecewa, terlihat dari sorot matanya.
"Aku udah menganggap kak haydra sebagai kakak aku sendiri, sama seperti Afief. lebih baik kakak aku tolak, dari pada aku terima tapi kenyataannya aku gak punya perasaan apa pun sama kakak dan takutnya aku malah nyakitin kakak dengan membohongin perasaan aku" lanjut Airah lalu menggenggam tangan haydra yang ada di atas meja lalu mengeluskan ibu jarinya di telapak tangan haydra.

"Sekali lagi maaf ya kak" kata Airah dengan wajah merasa bersalah yang membuat Haydra tersenyum lalu balas menggenggam tangan Airah.

"Iya gapapa aku ngerti kok, lagian cinta gak harus memiliki kan?" Tanya Haydra lalu tersenyum.

Airah tentu tau apa yang dirasakan Haydra sekarang, tetapi mau gimana lagi? Airah bener bener tidak punya perasaan apa pun kepada Haydra.

"Kakak gak marah kan?" Tanya Airah sambil melepaskan genggaman tangannya.

Haydra tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Trouble heart ( END )✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang