•I•

690 54 0
                                    

Bintang memakai jaketnya lalu menggendong tas sekolahnya.

Ia berjalan sambil melompat-lompat kecil ke arah parkiran. Ia baru pulang karena harus piket dulu. Padahal biasanya kabur dari piket. Dirga sih sudah pulang lebih dulu. Ada urusan katanya.

Hatinya sedang sangat senang karena tadi dia ketemu Kak Arden dan AHH-- Bintang nggak kuat jelasinnya.

Tadi waktu istirahat, Arden lihat Bintang duduk di taman sekolah sendirian. Sambil kipas-kipas pakai buku karena memang cuaca lagi panas banget. Keringatnya aja sampai menetes kemana-mana.

Arden datangin Bintang sambil senyum. Ganteng to the max kalau kata Bintang.

"Loh lo sendirian doang Bint? Nggak sama Dirga?"

Bintang yang sebenarnya jantungnya lagi dangdutan cuma geleng-geleng kecil. "Sama dia kok. Tapi dia lagi ke toilet."

Lalu Arden duduk di samping Bintang sambil natap Bintang. Bintang yang sudah panas malah makin panas dilihat sama Arden. Bisa meleleh Bintang kalau begini.

"Lo tambah cantik kalau rambut lo diiket gini."

Langsung deh pipinya Bintang panas. Ingin teriak tapi malu. Padahal Bintang 'kan ngiket rambut karena panas.

Bintang bener-bener nggak bisa lupain kejadian tadi. Kata-kata Arden terus terulang di otaknya.

Bintang merogoh kantung jaketnya untuk mengambil kunci motor. Saat Bintang baru saja ingin memasukkan kunci motor, matanya menangkap sebuah kertas yang ditempel di lubang kunci.

Kertas itu berwarna biru tua dengan gambar bintang-bintang. Disana ada tulisan yang sedikit aneh. Bintang meraihnya lalu membacanya.

Kalau kamu Bintang, aku langitnya. Soalnya kamu udah menghiasi hatiku. Sama kaya Bintang yang menghiasi langit.

"Ini siapa anjir? geli banget gombalannya."

-tbc-

Galaxy Messages ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang